Sukses

Bacaan Doa Buka Puasa dan Sunnah Rasulullah saat Berbuka

Bacaan lengkap doa buka puasa dan sunnah Rasulullah saat berbuka

Liputan6.com, Jakarta Doa buka puasa merupakan salah satu amalan penting yang tidak boleh dilewatkan oleh umat Muslim saat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Mengucapkan doa buka puasa tidak hanya sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat berbuka, tetapi juga sebagai momen istimewa untuk memohon pengabulan doa kepada Allah SWT. Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umatnya tentang keutamaan berdoa saat berbuka puasa.

Memahami bacaan dan makna doa buka puasa menjadi hal yang esensial bagi setiap Muslim. Doa buka puasa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW mengandung ungkapan syukur atas kesempatan berpuasa dan memohon keberkahan atas rezeki yang diberikan untuk berbuka. Dengan menghayati makna doa buka puasa, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah puasa kita.

Selain doa buka puasa, ada beberapa sunnah lain yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW saat berbuka. Mengetahui dan mengamalkan sunnah-sunnah ini dapat memaksimalkan pahala dan keberkahan dari ibadah puasa yang kita lakukan. 

Mari kita pelajari lebih lanjut tentang doa buka puasa dan sunnah Rasulullah saat berbuka dalam rangkuman berikut ini, yang telah Liputan6.com rangkum pada Jumat (4/10/2024).

2 dari 4 halaman

Keutamaan Berdoa saat Berbuka Puasa

Berdoa saat berbuka puasa memiliki keutamaan yang istimewa dalam Islam. Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa doa orang yang berpuasa ketika berbuka adalah salah satu dari tiga golongan yang doanya tidak ditolak oleh Allah SWT. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW:

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ وَالصَّا ئِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ.

Artinya: "Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: (1) pemimpin yang adil, (2) orang yang berpuasa ketika ia berbuka, dan (3) doa orang yang terzholimi."

Keutamaan ini menunjukkan betapa pentingnya momen berbuka puasa sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa. Beberapa alasan mengapa doa saat berbuka puasa memiliki keutamaan khusus antara lain:

  • Keikhlasan yang murni: Puasa adalah ibadah yang sangat personal antara hamba dan Allah SWT. Keikhlasan yang terbentuk selama berpuasa menciptakan kondisi yang ideal untuk berdoa.
  • Rasa syukur yang mendalam: Ketika berbuka, seorang Muslim merasakan nikmat yang luar biasa dari Allah SWT. Rasa syukur ini membuat hati lebih lembut dan lebih siap untuk berdoa dengan khusyuk.

Mengingat keutamaan ini, sangatlah penting bagi setiap Muslim untuk memanfaatkan momen berbuka puasa dengan sebaik-baiknya untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Jangan sia-siakan kesempatan ini dengan terburu-buru makan atau melakukan aktivitas lain yang dapat mengurangi kekhusyukan berdoa.

3 dari 4 halaman

Bacaan Doa Buka Puasa dan Maknanya

Doa Buka Puasa adalah salah satu amalan yang dianjurkan bagi setiap muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Saat waktu berbuka tiba, doa ini menjadi ungkapan syukur kepada Allah SWT atas kesempatan menjalankan ibadah puasa serta nikmat berbuka yang telah diberikan. Berikut adalah bacaan doa buka puasa yang umum dibaca:

Doa Buka Puasa:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ أَمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Arab-Latin:Alloohumma laka shumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamarroohimiin

Artinya:"Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu, wahai Zat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Makna dari Doa Buka Puasa:Doa buka puasa ini mengandung banyak makna mendalam yang menggambarkan ketulusan dan penghambaan seorang muslim kepada Allah SWT. Setiap kalimat dalam doa ini memiliki arti yang penting bagi seorang muslim dalam melaksanakan ibadah puasanya. Berikut adalah penjelasan makna dari doa buka puasa:

1. Pengakuan Bahwa Ibadah Puasa Dilakukan Semata-mata untuk Allah SWTKalimat "Alloohumma laka shumtu" yang berarti "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa" mengandung makna bahwa segala amalan puasa yang dilakukan sepanjang hari adalah semata-mata karena Allah SWT. Dalam kalimat ini, terdapat pengakuan bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan sebuah bentuk ibadah yang dilakukan dengan niat tulus ikhlas hanya untuk Allah. Hal ini juga mengajarkan pentingnya keikhlasan dalam setiap amalan yang dilakukan, termasuk puasa.

2. Pernyataan Keimanan dan Ketundukan kepada Allah SWTBagian selanjutnya, "wabika aamantu" yang berarti "dan kepada-Mu aku beriman," merupakan pernyataan yang memperkuat keyakinan seorang muslim bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT. Dengan beriman dan berserah diri kepada-Nya, seorang muslim mengakui bahwa segala amal ibadahnya, termasuk puasa, adalah manifestasi dari keimanannya kepada Allah. Keimanan ini menjadi landasan kuat untuk menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran dan ketundukan.

3. Pengakuan Bahwa Rezeki yang Digunakan untuk Berbuka adalah Pemberian dari Allah SWTDalam kalimat "wa'alaa rizqika afthortu", yang berarti "dan dengan rezeki-Mu aku berbuka," terdapat pengakuan bahwa makanan dan minuman yang digunakan untuk berbuka adalah anugerah dari Allah SWT. Setiap rezeki yang kita terima, sekecil apa pun, adalah bentuk kasih sayang dan nikmat dari Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, saat berbuka puasa, seorang muslim mengingat bahwa nikmat tersebut bukanlah hasil usahanya sendiri, melainkan pemberian langsung dari Allah SWT. Dengan demikian, doa ini menjadi bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah limpahkan.

4. Permohonan Rahmat dari Allah Yang Maha Pengasih dan PenyayangKalimat penutup dari doa ini, "birohmatika yaa arhamarroohimiin", yang berarti "dengan rahmat-Mu, wahai dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang," merupakan sebuah permohonan kepada Allah SWT agar senantiasa dilimpahi rahmat dan kasih sayang-Nya. Allah SWT, dengan sifat-Nya yang Maha Pengasih (Ar-Rahman) dan Maha Penyayang (Ar-Rahim), adalah sumber dari segala kebaikan dan rahmat. Dengan mengakhiri doa buka puasa dengan permohonan rahmat ini, seorang muslim menunjukkan kerendahan hatinya sebagai hamba yang selalu membutuhkan kasih sayang dan pertolongan dari Tuhannya.

 

 
4 dari 4 halaman

Sunnah Rasulullah SAW Saat Berbuka Puasa

Selain mengucapkan doa saat berbuka, Rasulullah SAW juga mengajarkan beberapa sunnah yang dapat meningkatkan kualitas ibadah puasa kita. Mengikuti sunnah-sunnah ini membawa keberkahan dan menambah pahala. Berikut adalah tiga sunnah utama yang dianjurkan saat berbuka puasa:

1. Menyegerakan Berbuka Puasa

Rasulullah SAW menganjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa ketika waktu berbuka telah tiba. Hal ini didasarkan pada hadits:

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرِ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya:"Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)

Hikmah menyegerakan berbuka puasa:

Menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.Menghindari sikap berlebihan dalam ibadah (ghuluw).Memberikan keringanan bagi tubuh yang telah berpuasa.Membedakan puasa umat Islam dari ibadah agama lain.

2. Berbuka dengan Kurma dan Air

Rasulullah SAW menganjurkan berbuka dengan kurma dan air. Jika tidak ada kurma, maka bisa berbuka dengan air putih. Hal ini sesuai dengan hadits:

"Rasulullah SAW biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum melaksanakan salat. Jika tidak ada rothb, beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Jika tidak ada kurma, beliau berbuka dengan seteguk air." (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3/164, hasan shahih)

Hikmah berbuka dengan kurma dan air:

Kurma mengandung gula alami yang mudah diserap tubuh dan cepat memberikan energi.Air membantu menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa.Kombinasi kurma dan air menstabilkan kadar gula darah setelah seharian berpuasa.Mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan mendapatkan keberkahan.

3. Makan Sebelum Salat Maghrib

Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk makan sebelum melaksanakan salat Maghrib. Hal ini tercermin dalam hadits berikut:

"Jika makanan sudah dihidangkan dan salat sudah (akan) dilaksanakan, dahulukan makan malam." (HR. Bukhari dari Anas bin Malik RA)

Hikmah makan sebelum salat Maghrib:

Memenuhi kebutuhan tubuh setelah berpuasa, sehingga bisa lebih fokus dalam salat.Menghindari tergesa-gesa dalam melaksanakan salat karena lapar.Memberikan waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan sebelum melaksanakan salat Tarawih.Mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan mendapatkan keberkahan.Dengan mengamalkan sunnah-sunnah ini, kita tidak hanya memperbaiki kualitas ibadah puasa dan berbuka, tetapi juga mengikuti jejak Rasulullah SAW, yang akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan kita.