Sukses

7 Potret Shenina Cinnamon di BIFF Korea 2024, Tidak Didampingi Angga Yunanda

Shenina Cinnamon tampil anggun bak aktris internasional

Liputan6.com, Jakarta Kirpah Shenina Cinnamon di dunia perfilman sudah tak diragukan lagi. Shenina lagi-lagi meraih prestasi bisa datang di Busan International Film Festival (BIFF). Film terbarunya berjudul “Tale of The Land” tayang perdana di BIFF. Menariknya, penampilan Shenina saat tampil di award tahunan di Busan, Korea Selatan ini banjir pujian.

Lewat unggahan Instagram pribadinya, kekasih Angga Yunanda ini memilih mengenakan Sleeveless dress panjang warna merah maroon. Momen Shenina Cinnamon keluar dari mobil menuju red carpet dipuji bak artis internasional. Tak butuh waktu lama, Angga Yunanda segera memuji kecantikan Shenina saat di BIFF ini.

Namun, Shenina Cinnamon tak menggandeng kekasih saat di Korea Selatan ini. Meski Angga Yunanda dan Shenina main di film “Tale of The Land”, namun angga tidak berkesempatan ke Busan.Tak sendiri, Shenina Cinnamon datang bareng Arswendy Bening Nasution Yusuf Mahardika Bagus, Yulia Evina Bhara dan sang sutradara, Loeloe Hendra. 

Penampilan Shenina Cinnamon di BIFF ini membuat kecantikannya banjir pujian. Berikut Liputan6.com merangkum potret Shenina Cinnamon di BIFF Korea 2024, Jumat (4/10/2024).

2 dari 8 halaman

1. Detik-detik Shenina Cinnamon keluar dari mobil mewah menuju red carpet BIFF penuh kharisma.

3 dari 8 halaman

2. Shenina dan Arswendy Bening jadi pemain utama film Tale of The Land yang tayang perdana di BIFF ini.

4 dari 8 halaman

3. Mengenakan gaun buatan fashion desainer Hian Tjen, Shenina terlihat memukau.

5 dari 8 halaman

4. Sengaja menyamakan warna lipstik dan gaun panjang, Shenina menambah aksen perhiasan kalung dari Mondial.

6 dari 8 halaman

5. Penampilannya di acara tersebut nampak elegan dan memukau.

7 dari 8 halaman

6. Perlu diketahui Film Tale of the Land mengisahkan May, gadis suku Dayak yang mengalami trauma akibat kematian orangtuanya dalam konflik lahan.

8 dari 8 halaman

7. Ironisnya, trauma itu membuat May tak mampu menginjak daratan, sehingga ia memilih tinggal di rumah terapung bersama kakeknya, Tuha.