Liputan6.com, Jakarta Dalam kalender pendidikan global dan nasional, terdapat dua peringatan penting yang seringkali membingungkan banyak orang: Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menghormati dan mengapresiasi peran penting para pendidik, namun Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional memiliki beberapa perbedaan signifikan yang perlu dipahami.
Baca Juga
Advertisement
Hari Guru Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 5 Oktober, merupakan perayaan global yang diakui oleh UNESCO dan organisasi internasional lainnya. Di sisi lain, Hari Guru Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 25 November, memiliki akar sejarah yang erat dengan perkembangan pendidikan di negara kita. Perbedaan tanggal ini mencerminkan konteks dan latar belakang yang berbeda antara Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional.
Memahami perbedaan antara Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional tidak hanya penting untuk menghindari kebingungan, tetapi juga untuk menghargai makna dan signifikansi masing-masing perayaan. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang perbedaan kedua peringatan tersebut, mulai dari sejarah, tujuan, hingga cara perayaannya.Â
Mari kita eksplorasi bersama untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional, dalam rangkuman yang telah Liputan6.com buat berikut ini, pada Sabtu (5/10).
Sejarah Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional
Untuk memahami perbedaan antara Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional, penting untuk mengetahui latar belakang sejarah dari kedua peringatan ini.
Sejarah Hari Guru Sedunia
Hari Guru Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 5 Oktober, memiliki sejarah yang berkaitan erat dengan upaya internasional untuk meningkatkan status dan kondisi guru di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa poin penting dalam sejarah Hari Guru Sedunia:
- Awal Mula: Hari Guru Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 1994. Namun, akar sejarahnya bisa dilacak lebih jauh ke belakang.
- Rekomendasi ILO/UNESCO 1966: Tanggal 5 Oktober dipilih untuk memperingati penandatanganan Rekomendasi ILO/UNESCO mengenai Status Guru pada tahun 1966. Rekomendasi ini menetapkan standar hak dan tanggung jawab guru secara internasional.
- Tujuan Rekomendasi: Dokumen ini bertujuan untuk menjadi tolok ukur terkait hak dan tanggung jawab guru, standar untuk persiapan awal dan pendidikan lanjutan, serta kondisi kerja bagi para pendidik di seluruh dunia.
- Perluasan Cakupan: Pada tahun 1997, rekomendasi tersebut diperluas untuk mencakup juga status tenaga pengajar pendidikan tinggi.
- Kemitraan Global: Peringatan Hari Guru Sedunia diselenggarakan bersama dalam kemitraan dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), UNICEF, dan Education International (EI).
Sejarah Hari Guru Nasional
Hari Guru Nasional di Indonesia, yang diperingati setiap tanggal 25 November, memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan perjuangan guru di Indonesia. Berikut adalah rangkaian sejarah Hari Guru Nasional:
- Awal Mula Organisasi Guru: Sejarah ini dimulai pada tahun 1912 dengan pembentukan PGHB (Persatuan Guru Hindia Belanda), yang merupakan cikal bakal organisasi guru di Indonesia.
- Perubahan Nama: Pada tahun 1932, PGHB mengubah namanya menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI), mencerminkan semangat nasionalisme yang semakin kuat.
- Masa Penjajahan Jepang: Selama pendudukan Jepang, aktivitas PGI dilarang, menandai masa sulit bagi organisasi guru di Indonesia.
- Kongres Pertama PGRI: Setelah proklamasi kemerdekaan, PGI menggelar Kongres Guru Indonesia yang pertama pada 24-25 November 1945 di Surakarta, Jawa Tengah.
- Hasil Kongres: Salah satu hasil penting dari kongres ini adalah penghapusan perbedaan suku, ras, agama, dan politik dalam organisasi guru.
- Penetapan Hari Guru Nasional: Melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, tanggal 25 November ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional, menghormati lahirnya PGRI dan perjuangan guru di Indonesia.
Pemahaman tentang sejarah ini membantu kita mengerti mengapa kedua peringatan ini memiliki tanggal dan konteks yang berbeda, meskipun sama-sama bertujuan untuk menghormati profesi guru.
Advertisement
Tujuan dan Makna Perayaan
Meskipun Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional diperingati pada tanggal yang berbeda, keduanya memiliki tujuan dan makna yang serupa namun dengan beberapa perbedaan penting. Mari kita telaah lebih lanjut:
Tujuan dan Makna Hari Guru Sedunia
- Apresiasi Global: Hari Guru Sedunia bertujuan untuk memberikan pengakuan dan apresiasi terhadap kontribusi guru di seluruh dunia dalam pembangunan sosial dan ekonomi global.
- Peningkatan Kesadaran: Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran guru dalam masyarakat global dan dalam mencapai tujuan pendidikan internasional.
- Advokasi: Hari Guru Sedunia juga digunakan sebagai momen untuk menyoroti isu-isu yang dihadapi guru di berbagai negara, seperti kondisi kerja, hak-hak guru, dan tantangan dalam profesi mengajar.
- Refleksi Internasional: Ini menjadi waktu untuk refleksi bersama secara global tentang status profesi guru dan upaya-upaya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh dunia.
- Promosi Standar Internasional: Perayaan ini mempromosikan standar internasional untuk profesi guru sebagaimana ditetapkan dalam Rekomendasi ILO/UNESCO 1966.
Tujuan dan Makna Hari Guru Nasional
- Penghormatan Nasional: Hari Guru Nasional bertujuan untuk memberikan penghormatan dan apresiasi khusus kepada guru-guru di Indonesia atas dedikasi mereka dalam mendidik generasi penerus bangsa.
- Refleksi Sejarah: Peringatan ini menjadi momen untuk merefleksikan sejarah perjuangan guru di Indonesia, khususnya dalam konteks kemerdekaan dan pembangunan nasional.
- Penguatan Profesi: Hari Guru Nasional digunakan sebagai momentum untuk memperkuat profesi guru di Indonesia, termasuk upaya peningkatan kesejahteraan dan kualitas guru.
- Evaluasi Pendidikan Nasional: Ini menjadi waktu untuk mengevaluasi perkembangan pendidikan nasional dan peran guru dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan Indonesia.
- Motivasi dan Inspirasi: Perayaan ini bertujuan untuk memotivasi dan menginspirasi para guru di Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran mereka.
Meskipun kedua perayaan ini memiliki fokus yang berbeda - satu bersifat global dan satu lagi bersifat nasional - keduanya sama-sama menekankan pentingnya peran guru dalam pembangunan masyarakat dan pentingnya memberikan dukungan serta pengakuan terhadap profesi guru.
Cara Perayaan dan Kegiatan
Cara perayaan Hari Guru Sedunia dan Hari Guru Nasional memiliki beberapa perbedaan, mencerminkan skala dan fokus masing-masing peringatan. Berikut adalah perbandingan cara perayaan dan kegiatan untuk kedua hari tersebut:
Perayaan Hari Guru Sedunia
- Konferensi Internasional: UNESCO dan organisasi internasional lainnya sering mengadakan konferensi atau seminar global untuk membahas isu-isu pendidikan dan kesejahteraan guru.
- Kampanye Global: Diluncurkan kampanye-kampanye global untuk meningkatkan kesadaran tentang peran guru dan tantangan yang mereka hadapi.
- Penghargaan Internasional: Beberapa organisasi memberikan penghargaan kepada guru-guru berprestasi dari berbagai negara.
- Diskusi Panel: Diadakan diskusi panel yang melibatkan pakar pendidikan, pembuat kebijakan, dan guru dari berbagai negara.
- Pameran Pendidikan: Diselenggarakan pameran yang menampilkan inovasi dan praktik terbaik dalam pendidikan dari seluruh dunia.
- Pesan dari Pemimpin Dunia: Pemimpin-pemimpin dunia dan tokoh-tokoh pendidikan internasional sering menyampaikan pesan khusus untuk Hari Guru Sedunia.
- Aktivitas di Media Sosial: Kampanye di media sosial dengan hashtag khusus untuk meningkatkan kesadaran global.
Perayaan Hari Guru Nasional
- Upacara Resmi: Di Indonesia, biasanya diadakan upacara resmi di tingkat nasional yang dihadiri oleh pejabat pemerintah dan perwakilan guru.
- Pemberian Penghargaan: Pemerintah memberikan penghargaan kepada guru-guru berprestasi di tingkat nasional dan daerah.
- Kegiatan di Sekolah: Sekolah-sekolah di seluruh Indonesia mengadakan berbagai kegiatan untuk menghormati guru, seperti acara pentas seni atau pemberian bunga dan kartu ucapan dari siswa.
- Seminar dan Lokakarya: Diadakan seminar dan lokakarya untuk pengembangan profesional guru.
- Kompetisi Guru: Diselenggarakan berbagai kompetisi untuk guru, seperti lomba inovasi pembelajaran atau penulisan karya ilmiah.
- Pesan Khusus dari Presiden: Presiden Indonesia biasanya menyampaikan pesan khusus untuk memperingati Hari Guru Nasional.
- Kegiatan Sosial: Beberapa organisasi guru mengadakan kegiatan sosial atau bakti sosial sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
- Refleksi dan Evaluasi: Diadakan forum-forum untuk refleksi dan evaluasi tentang kondisi pendidikan nasional dan kesejahteraan guru.
Meskipun ada perbedaan dalam skala dan fokus kegiatan, kedua perayaan ini sama-sama bertujuan untuk menghormati dan mengapresiasi peran penting guru dalam masyarakat. Hari Guru Sedunia cenderung memiliki perspektif yang lebih global dan internasional, sementara Hari Guru Nasional lebih berfokus pada konteks dan kebutuhan spesifik Indonesia dalam bidang pendidikan.
Advertisement