Sukses

Doa Sholat Hajat Arab dan Tata Caranya, Ingin Hajatmu Terkabul?

Doa sholat hajat merupakan permohonan khusus yang dipanjatkan kepada Allah SWT setelah melaksanakan sholat sunnah hajat.

Liputan6.com, Jakarta - Doa sholat hajat merupakan permohonan khusus yang dipanjatkan kepada Allah SWT setelah melaksanakan sholat sunnah hajat. Isi doa ini mencakup pujian kepada Allah, permohonan ampunan, serta harapan agar hajat atau keinginan tertentu dikabulkan.

Doa sholat hajat menjadi sarana bagi seorang muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengungkapkan kebutuhannya dengan penuh kerendahan hati.

Sholat hajat dilaksanakan ketika seorang muslim memiliki keinginan atau keperluan khusus yang ingin diwujudkan dengan pertolongan Allah SWT. Melansir dari Kementerian Agama Republik Indonesia, sholat hajat sangat dianjurkan bagi seseorang yang sedang mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi atau memiliki keinginan tertentu yang ingin dikabulkan. Ritual ini menjadi bentuk ikhtiar spiritual yang menggabungkan usaha fisik dengan doa.

Keutamaan doa sholat hajat terletak pada potensinya untuk memfasilitasi pengabulan permohonan oleh Allah SWT. Setiap muslim, baik yang sedang menghadapi kesulitan maupun yang memiliki cita-cita besar, perlu memahami dan mengamalkan doa sholat hajat ini.

Melansir dari riwayat Imam At-Tirmidzi, Rasulullah SAW menjanjikan bahwa Allah akan memberikan apa yang diminta oleh hamba-Nya yang melaksanakan sholat hajat dengan sempurna, baik cepat maupun lambat.

Dari Abdullah bin Abu Aufa dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang yang memiliki hajat (keinginan) kepada Allah atau kepada manusia, hendaklah dia berwudHu dengan menyempurnakan wudunya, lalu melaksanakan shalat dua rakaat, memuji kepada Allah, membaca shalawat kepada Nabi SAW.” (HR at-Tirmidzi)

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Senin (7/10/2024).

2 dari 4 halaman

Doa Sholat Hajat Menurut Sunnah

Doa sholat hajat memiliki makna yang mendalam dalam tradisi Islam. Melansir dari kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, doa ini merupakan bentuk pengakuan akan kebesaran dan kemuliaan Allah SWT. Kata-kata yang digunakan dalam doa sholat hajat menekankan sifat-sifat Allah yang Maha Penyayang dan Maha Pengampun.

Ini doanya menurut riwayat

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu, lâ ilaha illallâhul-‘aliyyul-adhîmu subḫânallâhi rabbil-‘arsyil-‘adhîmi wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîna.

“Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,”

Selanjutnya, orang yang sedang memiliki hajat tertentu bisa melanjutkan bacaan doa Rasulullah saw riwayat Imam At-Tirmidzi sebagaimana berikut:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allâḫumma innî as’aluka mûjibâti raḫmatika, wa ‘azâ’ima maghfiratika, wal-ghanîmata min kulli birrin, was-salâmata min kulli itsmin lâ tada‘ lî dzanban illâ ghafartahu, wa lâ hamman illâ farrajtahu, wa lâ ḫâjatan hiya laka ridlan illâ qadlaitahâ yâ arḫamar-râḫimîna.

“Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.”

Makna lain yang terkandung dalam doa sholat hajat adalah pengakuan akan keterbatasan manusia dan kebutuhan akan pertolongan Allah. Melansir dari Kementerian Agama Republik Indonesia, doa ini mengajarkan seorang muslim untuk memohon dengan rendah hati, tidak hanya untuk kebutuhan duniawi tetapi juga untuk keselamatan di akhirat.

Doa sholat hajat juga mengandung permohonan yang komprehensif. Melansir dari riwayat Imam At-Tirmidzi, doa ini mencakup permohonan ampunan, penghapusan dosa, penghilangan kesusahan, dan pemenuhan hajat yang diridhai Allah. Hal ini menunjukkan bahwa doa sholat hajat tidak hanya berfokus pada keinginan pribadi, tetapi juga pada perbaikan diri secara menyeluruh.

3 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Hajat

Melansir dari Kementerian Agama Republik Indonesia, tata cara sholat hajat adalah sebagai berikut:

Niat Sholat Hajat

Ucapkan niat "Ushallî sunnatal ḫâjati rak'ataini adâ'an lillâhi ta'âlâ" yang artinya "Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT." Niat ini diucapkan dalam hati sebelum memulai sholat.

Pelaksanaan Sholat

Lakukan sholat sebanyak 2 rakaat atau lebih, dengan maksimal 12 rakaat. Setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Bacaan dalam sholat sama seperti sholat sunnah pada umumnya, namun dianjurkan untuk membaca surat Al-Ikhlas dan ayat kursi setelah Al-Fatihah.

Bacaan Setelah Sholat

Setelah salam, bacalah shalawat dan doa khusus sholat hajat. Doa ini dimulai dengan "Subḫânal-ladzî labisal-'izza wa qâla bihi..." dan diakhiri dengan "...an tushalliya 'ala sayyidinâ Muḫammadin wa 'ala âli sayyidinâ Muḫammadin."

Doa Tambahan

Lanjutkan dengan membaca doa "Lâ ilaha illallâhul-ḫalîmul-karîmu..." yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Kemudian bacalah doa "Allâḫumma innî as'aluka mûjibâti raḫmatika..." yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi.

Waktu Pelaksanaan

Sholat hajat dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk sholat. Namun, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam terakhir.

4 dari 4 halaman

Tujuan Sholat Hajat

Tujuan utama sholat hajat, sebagaimana disebutkan dalam berbagai sumber, antara lain:

1. Memohon Pertolongan Allah

Melansir dari kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi Al-Bantani, sholat hajat bertujuan untuk memohon pertolongan Allah dalam menghadapi kesulitan atau mencapai keinginan tertentu. Sholat ini menjadi sarana bagi seorang muslim untuk mengakui keterbatasan dirinya dan berserah diri kepada Allah.

2. Mendekatkan Diri kepada Allah

Sholat hajat bukan hanya tentang meminta, tetapi juga tentang menjalin kedekatan dengan Allah. Melansir dari Kementerian Agama Republik Indonesia, ritual ini membantu seseorang untuk meningkatkan ketakwaan dan kesadaran akan kehadiran Allah dalam hidupnya.

3. Mencari Solusi atas Permasalahan

Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam At-Tirmidzi, sholat hajat dapat menjadi jalan untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan hidup. Melalui sholat dan doa, seorang muslim membuka diri terhadap petunjuk dan pertolongan Allah.

4. Meraih Kemaslahatan Dunia dan Akhirat

Tujuan sholat hajat tidak hanya terbatas pada urusan duniawi. Melansir dari kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, doa dalam sholat hajat juga mencakup permohonan kebaikan di dunia dan akhirat, serta perlindungan dari siksa neraka.

5. Melatih Kesabaran dan Ketekunan

Pelaksanaan sholat hajat, terutama jika dilakukan secara rutin, dapat melatih kesabaran dan ketekunan seorang muslim. Melansir dari berbagai sumber hadits, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa pengabulan doa bisa terjadi segera atau ditangguhkan, namun keduanya mengandung hikmah dari Allah SWT.