Sukses

Pohon Cemara Setengah Ditebang Ini Jadi Objek Wisata Unik, Sempat Jadi Sengketa

Di balik kisah pohon cemara setengah yang kini viral.

Liputan6.com, Jakarta Hidup bertetangga harus saling menghormati agar bisa tinggal dengan nyaman. Di Waterthorpe, Sheffield, sebuah pohon cemara yang ditebang setengah akibat perselisihan antara dua tetangga justru berubah menjadi objek wisata unik. Pohon tersebut berlokasi di tepi properti Bharat Mistry dan menjadi perbincangan sejak peristiwa itu terjadi tiga tahun lalu.

Pohon cemara yang awalnya menjadi penyebab sengketa ini terletak di antara rumah Mistry dan keluarga Irene serta Graham Lee. Masalah berawal ketika burung-burung yang bersarang di pohon tersebut terus mengotori halaman rumah keluarga Lee. Tidak adanya kompromi membuat keluarga Lee memutuskan untuk menebang setengah bagian pohon itu, menciptakan pemandangan aneh yang kini ramai dikunjungi.

Peristiwa itu menarik perhatian publik karena foto-foto pohon cemara yang terbelah dua segera viral di media sosial. Pohon yang kini tampak tak lazim tersebut bahkan memiliki ulasannya sendiri di Google sebagai objek wisata baru. Meski konflik antara dua tetangga ini belum berakhir, pohon cemara yang ditebang setengah terus menjadi daya tarik lokal.

Kejadian unik ini membuktikan bahwa sebuah permasalahan kecil antara tetangga bisa berkembang menjadi perselisihan panjang. Hingga kini, pohon cemara yang terbelah itu tetap berdiri sebagai simbol perselisihan dan menarik wisatawan yang penasaran akan kisahnya. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari The Independent, Senin (7/10/2024) 

2 dari 3 halaman

Pohon Cemara Terbelah Jadi Daya Tarik Wisata

Pohon cemara setengah ditebang ini menjadi pusat perhatian di kawasan Waterthorpe. Banyak wisatawan lokal datang untuk melihat langsung pohon yang tampak aneh tersebut. Bahkan, pengunjung sering memposting ulasan di Google mengenai pengalaman mereka.

Sengketa yang dimulai dari kotoran burung kini berubah menjadi atraksi wisata yang tidak biasa. Lokasi pohon ini bahkan terlihat di Google Maps, menunjukkan popularitasnya. Beberapa pengunjung merasa pohon itu lebih menarik karena sejarah panjang perselisihan yang melatarbelakanginya.

Meskipun pohon ini mencerminkan konflik, banyak yang menganggapnya unik dan menarik untuk dikunjungi. Tindakan drastis keluarga Lee memotong pohon tersebut justru membuatnya terkenal. Kejadian ini menjadi pelajaran bahwa bahkan masalah sederhana bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa.

Pengunjung yang pernah datang meninggalkan komentar beragam.

"Pohon yang menarik, namun tetap menyedihkan melihat bagaimana perseteruan kecil dapat menghasilkan sesuatu yang aneh seperti ini," ujar seorang pengunjung yang memberikan ulasan tiga bintang di Google Maps.

3 dari 3 halaman

Konflik Kecil Bikin Pohon Besar Terbelah

Perselisihan antara dua tetangga ini bermula dari masalah yang terkesan sepele, yakni kotoran burung. Burung-burung yang bersarang di pohon cemara milik Bharat Mistry terus-menerus mengotori halaman tetangganya, Irene dan Graham Lee. Hal ini memicu rasa frustrasi yang memuncak.

Keluarga Lee awalnya mencoba mencari solusi untuk menghentikan burung-burung tersebut. Namun, berbagai upaya seperti memangkas cabang dan memasang jaring tidak membuahkan hasil. Akhirnya, keluarga Lee memutuskan untuk menebang setengah bagian pohon yang masuk ke halaman mereka.

Keputusan ini memicu ketegangan antara kedua tetangga yang hingga kini belum membaik. Pohon cemara yang terbelah menjadi simbol nyata dari perselisihan panjang mereka. 

"Saya tidak habis pikir mereka benar-benar menebang pohonnya seperti itu," ungkap Bharat Mistry dengan kecewa kepada media setempat.

Perseteruan ini menciptakan situasi unik di mana pohon yang terbelah setengah tersebut menarik perhatian khalayak luas. Bahkan, pengunjung yang datang penasaran melihat pohon itu seakan memahami bahwa sebuah konflik dapat menghasilkan fenomena yang tak terduga.