Sukses

7 Tipe Perawatan Diri Digital yang Bermanfaat bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Pelajari berbagai tipe self-care di era digital agar tetap bijak menghadapi pesatnya perkembangan teknologi!

Liputan6.com, Jakarta Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dari bangun tidur hingga kembali ke tempat tidur, banyak orang terus-menerus terhubung dengan perangkat digital. Meskipun teknologi menawarkan berbagai manfaat, seperti kemudahan komunikasi dan akses informasi, penggunaan yang berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental.

Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan dan menerapkan perawatan diri digital yang efektif. Perawatan diri digital merujuk pada upaya sadar untuk mengelola penggunaan teknologi agar tidak mengganggu kesejahteraan. Ini melibatkan praktik-praktik yang membantu menjaga kesehatan mental dan fisik, meskipun tetap terhubung dengan dunia digital.

Dengan menerapkan strategi-strategi perawatan diri digital yang tepat, seseorang dapat mengurangi stres, meningkatkan produktivitas, dan memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan. Berikut adalah berbagai jenis perawatan diri digital yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (8/10/2024). 

2 dari 8 halaman

1. Mengatur Durasi Penggunaan Layar

Mengatur batas waktu penggunaan layar sangat penting untuk mengingatkan kapan saatnya berhenti dan beristirahat dari perangkat digital. Pembatasan waktu ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada gadget, tetapi juga memungkinkan untuk beralih ke aktivitas lain yang lebih bermanfaat dan menyehatkan.

Seringkali tanpa anda sadari, waktu yang dihabiskan di depan layar dapat memakan banyak jam dalam sehari. Oleh karena itu, sangat penting untuk menetapkan batas waktu dalam penggunaan perangkat digital. Cobalah memanfaatkan fitur pembatas waktu di smartphone atau laptop untuk mengingatkan diri sendiri ketika sudah terlalu lama menggunakan satu aplikasi.

3 dari 8 halaman

2. Membuat Area Online yang Damai

Dalam dunia digital yang dipenuhi notifikasi, pesan, dan informasi, tingkat stres bisa meningkat. Oleh sebab itu, menciptakan lingkungan digital yang lebih tenang sangat disarankan dengan cara mengurangi notifikasi, merapikan desktop, dan mengatur aplikasi berdasarkan prioritas. Lingkungan digital yang nyaman dapat meningkatkan konsentrasi dan mengurangi gangguan yang tidak diperlukan.

Memulai suasana digital yang tenang dapat dilakukan dengan menata ruang kerja virtual agar lebih rapi dan terorganisir. Dengan lingkungan digital yang lebih teratur dan tenang, perhatian bisa lebih mudah terfokus pada tindakan penting, serta dapat membantu mengurangi kecemasan yang sering kali muncul akibat gangguan digital. Ketika lingkungan digital lebih terstruktur, pikiran menjadi lebih jernih dan tingkat stres dapat berkurang.

4 dari 8 halaman

3. Rutin Melakukan Detoks Digital

Detoks digital, yang berarti mengambil jeda dari penggunaan perangkat elektronik, adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental. Cobalah untuk menyisihkan waktu guna beristirahat dari gadget, baik itu beberapa jam dalam sehari atau bahkan seharian penuh tanpa menggunakan perangkat elektronik.

Keuntungan dari detoks digital ini adalah memberikan kesempatan bagi pikiran untuk beristirahat dan menyadari tindakan di sekitar yang mungkin terabaikan. Melalui detoks digital, hubungan dengan diri sendiri dan orang-orang di sekitar dapat menjadi lebih mendalam tanpa gangguan notifikasi yang terus-menerus. Selain itu, detoks digital juga memungkinkan untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan diri sendiri dan lingkungan sekitar.

5 dari 8 halaman

4. Awali Hari dengan Aktivitas Bebas Gadget

Sering kali, gadget menjadi aspek pertama yang dicari saat baru bangun tidur. Namun, kebiasaan ini dapat secara tidak sadar memicu stres dan membuat otak bekerja terlalu cepat sebelum siap sepenuhnya. Sebagai alternatif, cobalah memulai hari dengan aktivitas lain seperti olahraga ringan, peregangan, meditasi, berjemur, atau membaca buku.

Memulai hari tanpa segera terhubung dengan dunia digital dapat memberikan ketenangan dan membantu fokus pada tindakan yang lebih penting di pagi hari. Selain itu, dengan menghindari distraksi gadget, fokus dan energi dapat dialokasikan lebih baik pada aktivitas yang lebih positif.

6 dari 8 halaman

5. Kurangi Paparan Layar untuk Pola Tidur yang Lebih Sehat

Menatap layar sebelum tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur, terutama karena cahaya biru dari perangkat elektronik dapat menghambat produksi hormon melatonin. Disarankan untuk tidak menggunakan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur agar tidur lebih nyenyak. Dengan tidur yang berkualitas, tubuh akan terasa lebih segar, dan penggunaan teknologi dapat diatur dengan lebih efektif pada hari berikutnya.

7 dari 8 halaman

6. Jaga Mata Sehat dengan Metode 20-20-20

Menatap layar terlalu lama dapat membuat mata menjadi lelah. Untuk menghindarinya, terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar dan lihat objek yang berjarak sekitar 20 kaki (6 meter) selama 20 detik. Kebiasaan ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata di tengah kesibukan dengan perangkat digital.

8 dari 8 halaman

7. Memanfaatkan Teknologi untuk Menjaga Kesehatan Pribadi

Teknologi tidak selamanya memberikan efek buruk karena bisa menjadi alat yang berguna jika dimanfaatkan secara bijaksana. Ada banyak aplikasi yang tersedia untuk membantu kesehatan fisik dan mental, misalnya aplikasi meditasi, pelacak kebugaran, atau pengatur waktu tidur.

Pilihlah aplikasi yang cocok dengan kebutuhan pribadi untuk menjaga keseimbangan hidup dan perawatan diri di zaman digital ini. Dengan menggunakan teknologi secara positif, kehidupan dapat menjadi lebih seimbang dan teratur.

Berikut adalah tujuh tipe self-care di zaman digital. Dengan mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan ini, hidup bisa lebih teratur dan tidak terasa terlalu berat. Pastikan untuk menjaga kesehatan pribadi meskipun selalu terhubung dengan dunia digital yang tidak bisa dihindari.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence