Liputan6.com, Jakarta Masa kanak-kanak adalah fase krusial dalam pembentukan kecerdasan dan kemampuan berpikir. Selain asupan nutrisi yang memadai dan pendidikan yang berkualitas, ada satu aspek lain yang sama pentingnya, yaitu aktivitas fisik.
Aktivitas fisik memberikan peluang bagi perkembangan otak anak secara lebih optimal. Ini terjadi karena aliran darah ke otak menjadi lebih lancar ketika tubuh bergerak, dan anak lebih mampu berkonsentrasi serta menyerap informasi dengan lebih baik setelah melakukan aktivitas fisik.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang secara rutin terlibat dalam aktivitas fisik memiliki kemampuan kognitif yang lebih unggul. Hal ini disebabkan oleh gerakan tubuh yang dilakukan saat berolahraga dapat meningkatkan aliran darah ke otak, merangsang pertumbuhan sel saraf, dan memperkuat hubungan antar neuron. Efek positif ini tentu membantu anak lebih fokus, berpikir cepat, dan memiliki ingatan yang lebih tajam.
Advertisement
Selain itu, penelitian dari ActiveBrains Project yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Network Open menunjukkan bahwa program latihan fisik selama 20 minggu dapat meningkatkan kecerdasan anak usia sekolah. Ketika anak bergerak, otaknya mendapatkan suplai oksigen dan darah yang lebih baik, memungkinkan otak berfungsi lebih optimal. Selain itu, aktivitas fisik juga merangsang pelepasan hormon endorfin yang meningkatkan suasana hati.
Namun, tidak semua orang tahu jenis aktivitas fisik apa yang paling efektif untuk mengembangkan kecerdasan anak. Setiap gerakan memiliki dampak yang berbeda pada otak. Dilansir Liputan6.com pada Selasa (8/10/2024) dari psychologytoday.com dan sumber lainnya, berikut adalah beberapa aktivitas fisik yang terbukti dapat meningkatkan kecerdasan anak secara signifikan.
1. Latihan Aerobik untuk Mengasah Konsentrasi dan Kemampuan Berpikir
Aktivitas aerobik, seperti jogging, berenang, atau bermain bulu tangkis, telah terbukti meningkatkan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah pada anak-anak. Kegiatan ini memfasilitasi aliran darah yang kaya oksigen ke otak dengan lebih efisien. Akibatnya, kemampuan kognitif meningkat dan anak-anak dapat lebih mudah fokus pada tugas-tugas sekolah.
Selain itu, latihan aerobik berperan dalam memperkuat daya ingat dan konsentrasi. Aktivitas ini juga mendukung perkembangan bagian otak yang berperan dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah.
Advertisement
2. Melatih Kreativitas lewat Aktivitas Gerakan
Aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi, tetapi juga berperan penting dalam memicu kreativitas pada anak. Kegiatan seperti menari atau bermain sepak bola menuntut otak untuk berkoordinasi dan membuat keputusan dengan cepat. Ini merangsang kemampuan berpikir kreatif anak dalam memecahkan masalah.
Kreativitas yang dikembangkan melalui gerakan membantu mendukung perkembangan kognitif yang lebih seimbang. Selain itu, kegiatan seperti bersepeda di alam terbuka memberi anak kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar, memperkaya pengalaman, dan meningkatkan kreativitas mereka.
3. Memperkuat Ketajaman Memori melalui Olahraga
Melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan ketajaman memori melalui olahraga. Saat anak-anak terlibat dalam olahraga, aliran darah ke otak meningkat, yang mendukung fungsi hippocampus—bagian penting otak yang bertanggung jawab untuk pembentukan dan penyimpanan memori.
Olahraga seperti lompat tali atau bermain hula hoop dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Penelitian juga mengindikasikan bahwa anak-anak yang lebih aktif secara fisik cenderung memiliki memori yang lebih tajam, yang tentu saja mendukung proses pembelajaran mereka.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement