Liputan6.com, Jakarta - Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud merupakan keturunan langsung dari pendiri Kerajaan Arab Saudi modern, Raja Abdulaziz bin Abdulrahman al Saud. Sebagai putra ke-25 dari Raja Abdulaziz, Raja Salman memiliki garis keturunan yang langsung terhubung dengan cikal bakal Kerajaan Arab Saudi.
Pertanyaan "Raja Salman keturunan siapa" seringkali muncul mengingat pentingnya silsilah keluarga dalam sistem monarki Arab Saudi.
Advertisement
Baca Juga
Raja Salman merupakan raja ketujuh dalam deretan penguasa Kerajaan Arab Saudi. Naik takhta pada tahun 2015 menggantikan saudara tirinya, Raja Abdullah, Raja Salman telah memimpin negara minyak terbesar di dunia ini selama lebih dari delapan tahun. Pengetahuan tentang Raja Salman keturunan siapa menjadi penting untuk memahami dinamika politik dan kekuasaan di Arab Saudi.
Bagi masyarakat umum, terutama umat Islam di seluruh dunia, memahami Raja Salman keturunan siapa memiliki nilai penting mengingat posisinya sebagai Penjaga Dua Kota Suci Islam.
Silsilah keluarga Raja Salman yang berakar pada sejarah panjang Semenanjung Arab memberikan legitimasi atas kepemimpinannya di negara yang menjadi kiblat umat Islam sedunia. Pengetahuan ini juga membantu dalam memahami kebijakan-kebijakan Arab Saudi di kancah internasional.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (8/10/2024).
Raja Salman Keturunan Siapa?
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud adalah keturunan langsung dari pendiri Kerajaan Arab Saudi modern, Raja Abdulaziz bin Abdulrahman al Saud. Pertanyaan "Raja Salman keturunan siapa" dapat dijawab dengan menelusuri silsilah keluarga kerajaan yang berakar pada sejarah panjang Semenanjung Arab.
Raja Salman merupakan putra ke-25 dari Raja Abdulaziz, yang dikenal sebagai Ibn Saud, dengan istrinya Hassa bint Ahmad Al Sudairi. Garis keturunan ini memberikan legitimasi kuat atas kepemimpinan Raja Salman di Arab Saudi.
Menurut catatan manuskrip silsilah Keluarga Al Saud, akar keturunan Raja Salman dapat ditelusuri hingga tokoh leluhur yang berasal dari Kafilah Bani Hanifah, yaitu Mani' bin Rabi'a Al Muraydi. Bani Hanifah sendiri merupakan salah satu suku Arab terkenal yang berasal dari garis keturunan Hanifah bin Lajim bin Sha'ab bin Ali bin Bakr bin Wa'il bin Qasith bin Hinb bin Afsha bin Du'ami bin Judailah bin Asad bin Rabi'ah bin Nazzar bin Ma'ad bin Adnan. Informasi ini memberikan gambaran tentang sejarah panjang keluarga kerajaan Arab Saudi.
Pengamat Timur Tengah menyebutkan bahwa anggota kerajaan Saud adalah keturunan suku Adnan yang masih berkaitan dengan Nabi Ibrahim. Meskipun disebut-sebut sebagai keturunan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, hubungan keturunan setelahnya dengan Nabi Muhammad SAW masih belum jelas. Hal ini menambah kompleksitas dalam menjawab pertanyaan "Raja Salman keturunan siapa" secara menyeluruh.
Penting untuk dicatat bahwa keluarga kerajaan Arab Saudi, termasuk Raja Salman, merupakan keturunan Nabi Ibrahim dari jalur Nabi Ismail, bukan dari Nabi Ishaq yang melahirkan kaum Yahudi. Informasi ini membantah anggapan yang keliru tentang hubungan keluarga kerajaan Arab Saudi dengan bangsa Yahudi. Pemahaman yang tepat tentang Raja Salman keturunan siapa membantu menghindari kesalahpahaman dalam politik dan agama di Timur Tengah.
Keberadaan Raja Salman sebagai keturunan langsung pendiri Kerajaan Arab Saudi modern memberikan legitimasi kuat atas kepemimpinannya. Sistem monarki di Arab Saudi yang menekankan pentingnya garis keturunan menjadikan pemahaman tentang "Raja Salman keturunan siapa" sebagai aspek krusial dalam dinamika politik negara tersebut.
Pengetahuan ini juga penting bagi masyarakat global, terutama umat Islam, mengingat posisi Raja Salman sebagai Penjaga Dua Kota Suci Islam, Mekah dan Madinah.
Advertisement
Silsilah Raja Salman
 Berikut adalah silsilah Raja Salman yang dimaksudkan:
a. Raja Abdulaziz bin Abdulrahman al Saud (Ayah)
Raja Abdulaziz, juga dikenal sebagai Ibn Saud, adalah pendiri Kerajaan Arab Saudi modern. Ia menyatukan berbagai wilayah di Semenanjung Arab dan mendirikan negara pada tahun 1932. Raja Salman adalah putra ke-25 dari total 45 putra yang dimiliki Raja Abdulaziz dari berbagai istri. Pemahaman tentang Raja Salman keturunan siapa dimulai dari figur ayahnya yang legendaris ini.
b. Hassa bint Ahmad Al Sudairi (Ibu)
Hassa bint Ahmad Al Sudairi adalah salah satu istri favorit Raja Abdulaziz dan ibu dari Raja Salman. Ia melahirkan tujuh putra yang kemudian dikenal sebagai "Sudairi Seven," termasuk Raja Fahd, Raja Salman, dan beberapa tokoh penting lainnya dalam pemerintahan Arab Saudi.
Peran Hassa dalam menjawab pertanyaan Raja Salman keturunan siapa sangat signifikan karena statusnya yang istimewa di kalangan istri-istri Raja Abdulaziz.
c. Saudara-saudara Raja Salman
Raja Salman memiliki enam saudara kandung yang dikenal sebagai "Sudairi Seven." Mereka adalah Pangeran Fahd (yang kemudian menjadi Raja), Pangeran Sultan, Pangeran Abdul Rahman, Pangeran Nayef, Pangeran Turki, dan Pangeran Ahmed.
Kelompok saudara ini memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan Arab Saudi selama beberapa dekade. Pemahaman tentang saudara-saudara Raja Salman ini penting dalam konteks "Raja Salman keturunan siapa" karena menunjukkan kekuatan politik keluarganya.
d. Istri dan Anak-Anak
Raja Salman telah menikah tiga kali dan memiliki 13 anak. Dari pernikahan pertamanya dengan Sultana bint Turki Al Sudairi, ia memiliki enam anak. Pernikahan keduanya dengan Sarah bint Faisal Al Subaiai menghasilkan satu anak.
Sementara dari pernikahan ketiganya dengan Fahda bint Falah bin Sultan, lahir enam anak termasuk Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Keturunan Raja Salman ini menjadi bagian penting dalam menjawab "Raja Salman keturunan siapa" dan memahami dinamika kekuasaan di Arab Saudi saat ini.
e. Leluhur Jauh
Silsilah Raja Salman dapat ditelusuri hingga Mani' bin Rabi'a Al Muraydi dari Kafilah Bani Hanifah. Garis keturunan ini kemudian berlanjut melalui berbagai tokoh penting dalam sejarah Arab, hingga akhirnya sampai pada Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Meskipun hubungan dengan Nabi Muhammad SAW masih belum jelas, garis keturunan ini memberikan legitimasi historis dan religius yang kuat bagi keluarga kerajaan Arab Saudi.
Raja Salman Raja ke Tujuh
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud merupakan raja ketujuh dalam sejarah modern Kerajaan Arab Saudi. Ketika menjawab pertanyaan "Raja Salman keturunan siapa," penting juga untuk memahami posisinya dalam rangkaian penguasa Arab Saudi.
Naik takhta pada 23 Januari 2015 setelah wafatnya Raja Abdullah, Raja Salman melanjutkan tradisi kepemimpinan yang dimulai oleh ayahnya, Raja Abdulaziz, pendiri kerajaan modern Arab Saudi.
Sebelum Raja Salman, Arab Saudi telah dipimpin oleh enam raja, yang semuanya merupakan putra dari Raja Abdulaziz. Urutan raja-raja tersebut adalah: Raja Saud (1953-1964), Raja Faisal (1964-1975), Raja Khalid (1975-1982), Raja Fahd (1982-2005), Raja Abdullah (2005-2015), dan kemudian Raja Salman. Setiap raja membawa gaya kepemimpinan dan fokus kebijakan yang berbeda, namun semuanya berakar pada visi yang sama untuk membangun dan memperkuat Kerajaan Arab Saudi.
Sebagai raja ketujuh, Raja Salman mewarisi tanggung jawab besar untuk memimpin salah satu negara paling berpengaruh di Timur Tengah. Posisinya sebagai keturunan langsung pendiri kerajaan memberikan legitimasi kuat, namun juga membawa ekspektasi tinggi. Dalam menjawab "Raja Salman keturunan siapa", kita tidak hanya melihat garis keturunannya, tetapi juga warisan kepemimpinan yang ia bawa dari para pendahulunya.
Masa pemerintahan Raja Salman ditandai dengan berbagai reformasi dan inisiatif baru, termasuk pengangkatan putranya, Mohammed bin Salman, sebagai Putra Mahkota.
Langkah ini mencerminkan dinamika perubahan dalam struktur kekuasaan kerajaan, sambil tetap mempertahankan kontinuitas dinasti. Pemahaman tentang Raja Salman sebagai raja ketujuh membantu kita menganalisis arah kebijakan dan perubahan yang terjadi di Arab Saudi dalam konteks sejarah panjang kerajaan.
Sebagai Penjaga Dua Kota Suci Islam, posisi Raja Salman sebagai raja ketujuh memiliki signifikansi tidak hanya bagi Arab Saudi, tetapi juga bagi dunia Islam secara keseluruhan.
Perannya dalam mengelola tempat-tempat suci dan mengorganisir ibadah haji tahunan merupakan tanggung jawab besar yang diwarisi dari para pendahulunya. Dalam halini, memahami "Raja Salman keturunan siapa" dan posisinya sebagai raja ketujuh menjadi penting untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakannya terkait isu-isu keagamaan dan hubungan dengan dunia Islam.
Advertisement