Sukses

Doa Tarawih dalam Bahasa Arab dan Latin, Dianjurkan Dibaca Setelah Ibadah

Bulan Ramadan merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia untuk berlomba dalam kebaikan dan meningkatkan ibadah mereka, termasuk salat tarawih.

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan merupakan momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia untuk berlomba dalam kebaikan dan meningkatkan ibadah mereka. Selama bulan suci ini, umat Muslim tidak hanya menjalankan puasa wajib, tetapi juga dianjurkan untuk menunaikan salat tarawih setelah salat Isya. Memahami tata cara yang benar dalam melaksanakan salat tarawih, serta mengetahui doa-doa yang dibaca setelahnya, menjadi hal yang wajib bagi setiap Muslim yang ingin memaksimalkan pahala dan mencari ridho Allah SWT.

Fleksibilitas dalam pelaksanaan salat tarawih memungkinkan umat Muslim untuk menjalankannya baik secara individu maupun berjemaah bersama keluarga di rumah. Meskipun salat tarawih termasuk dalam kategori sunnah muakkad, yang berarti tidak ada konsekuensi dosa jika ditinggalkan. Namun ibadah ini memiliki keutamaan tersendiri yang sangat berharga. Oleh karena itu, meninggalkan salat terawih dengan sengaja dapat dianggap sebagai kelalaian atas kesempatan untuk meraih keberkahan yang berlimpah.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai bacaan doa tarawih dalam bahasa Arab dan Latin yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (8/10/2024).

2 dari 4 halaman

Bacaan Niat Salat Tarawih Berjamaah maupun Sendiri

Berikut ini terdapat bacaan doa niat salat tarawih secara berjamaah saat menjadi imam, yakni:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya : Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.

Sedangkan untuk bacaan niat salat tarawih secara berjamaah saat menjadi Makmum adalah sebagai berikut ini:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya : Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.

Sedangkan untuk bacaan niat salat tarawih secara sendiri atau individu di rumah adalah sebagai berikut ini:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.

Artinya : Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.

3 dari 4 halaman

Tata Cara Salat Tarawih

Dikutip dari laman Baznas, salat tarawih berbeda dengan salat biasanya, jumlah rakaatnya lebih banyak dibandingkan salat wajib maupun salat sunnah lainnya.

Melansir dari buku yang berjudul 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Ustadz Muhammad Ajib, ada perbedaan jumlah rakaat salat tarawih menurut 4 Mazhab, yaitu sebagai berikut:

  1. Mazhab Hanafi (20 Rakaat)
  2. Mazhab Maliki (20 Rakaat atau 36 Rakaat)
  3. Mazhab Syafii (20 Rakaat)
  4. Mazhab Hanbali (20 Rakaat)

Adapun yang 8 rakaat merujuk pada para ulama kontemporer seperti Syekh Bin Baaz (wafat 1420), Syekh al-Utsaimin (wafat 1421) dan Syekh al-Albani (wafat 1420) rahimahullah.

Salat tarawih dikerjakan dengan cara melakukan 2 rakaat salat dan kemudian salam hingga berlanjut pada jumlah rakaat terakhir salat tarawih yaitu 8 atau 20 rakaat. Untuk lebih detailnya, salat terawih memiliki tata cara sebagai berikut:

  1. Niat salat tarawih
  2. Membaca surat Al-Fatihah
  3. Membaca surah Al-Quran
  4. Rukuk
  5. Itidal
  6. Sujud
  7. Duduk di antara dua sujud
  8. Sujud kedua
  9. Kemudian, kembali lagi mengerjakan rakaat kedua dengan cara yang sama. Terakhir, duduk tasyahud akhir dan salam.

Setelah melaksanakan salat tarawih, harus ditutup dengan melakukan salat witir dengan rakaat ganjil. Dalam pelaksanaannya, dapat melakukan 2 rakaat salam dan diikuti 1 rakaat salam atau bisa melaksanakannya dengan 3 rakaat sekaligus.

4 dari 4 halaman

Bacaan Doa Tarawih dalam Bahasa Arab dan Latin

Dikutip dari buku Risalah Tuntunan Salat Lengkap (1976) karya Mohammad Rifa’I, begini bacaan doa setelah salat tarawih lengkap dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya. Berikut bacaannya:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bacaan Latin:

Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya:

“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang rida dengan qadha-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang saleh.

Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”