Sukses

Sinopsis Hotel Mumbai, Kisah Nyata di Balik Film Thriller yang Menegangkan

Sinopsis, proses produksi hingga tanggapan terhadap film.

Liputan6.com, Jakarta Hotel Mumbai, sebuah film thriller yang dirilis pada 2018, telah menarik perhatian penonton di seluruh dunia dengan kisahnya yang menegangkan dan penuh emosi. Film Hotel Mumbai didasarkan pada peristiwa nyata serangan teroris yang terjadi di Mumbai, India pada 2008, khususnya yang terjadi di Hotel Taj Mahal Palace. Dengan menggabungkan unsur-unsur aksi, drama, dan kisah survival yang mendebarkan, Hotel Mumbai berhasil menghadirkan gambaran yang realistis dan menggetarkan tentang tragedi tersebut.

Disutradarai oleh Anthony Maras, Hotel Mumbai menampilkan bintang-bintang ternama seperti Dev Patel, Armie Hammer, dan Nazanin Boniadi dalam peran-peran utama. Film ini tidak hanya menggambarkan kengerian serangan teroris, tetapi juga mengeksplorasi tema-tema kemanusiaan, keberanian, dan pengorbanan di tengah situasi yang mencekam. Hotel Mumbai berhasil menyajikan perspektif yang beragam, mulai dari para tamu hotel yang terjebak, staf hotel yang berusaha menyelamatkan mereka, hingga para teroris itu sendiri.

Sejak pemutaran perdananya di Festival Film Internasional Toronto pada September 2018, Hotel Mumbai telah mendapatkan sambutan positif dari kritikus dan penonton. Film ini tidak hanya dianggap sebagai karya yang menghormati para korban dan pahlawan dari peristiwa tersebut, tetapi juga sebagai sebuah refleksi mendalam tentang sifat kekerasan dan kemampuan manusia untuk bertahan dalam menghadapi ancaman yang ekstrem. Dengan penggambaran yang intens dan penuh ketegangan, Hotel Mumbai berhasil menghadirkan pengalaman sinematik yang sulit dilupakan bagi para penontonnya.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber sinopsis, proses produksi hingga tanggapan terhadap film ini, pada Selasa (8/10).

2 dari 4 halaman

Produksi Film Hotel Mumbai

Hotel Mumbai merupakan hasil kolaborasi produksi India-Australia-Amerika yang terinspirasi dari dokumenter tahun 2009 berjudul "Surviving Mumbai". Film ini mengambil setting peristiwa serangan teroris di Mumbai pada tahun 2008, khususnya yang terjadi di Hotel Taj Mahal Palace.

Proses pembuatan film ini dimulai dengan casting yang melibatkan aktor-aktor ternama. Dev Patel dan Armie Hammer dikonfirmasi bergabung dengan proyek ini pada Februari 2016, bersama dengan Nazanin Boniadi dan Tilda Cobham-Hervey. Anupam Kher, aktor veteran Bollywood, juga bergabung untuk memerankan karakter penting dalam film ini.

Syuting film Hotel Mumbai dilakukan di dua negara. Pengambilan gambar utama dimulai pada Agustus 2016 di Adelaide Film Studios, Australia. Lokasi ini dipilih karena kemampuannya untuk merekonstruksi interior Hotel Taj Mahal Palace dengan detail yang akurat. Setelah menyelesaikan syuting di Australia, tim produksi kemudian pindah ke India pada awal tahun 2017 untuk mengambil gambar eksternal dan scene-scene tambahan yang memerlukan lokasi asli di Mumbai.

Selama proses produksi, tim pembuat film melakukan riset mendalam tentang peristiwa tersebut. Mereka berkonsultasi dengan para survivor, staf hotel, dan pihak berwenang untuk memastikan akurasi detail dan emosi yang ingin disampaikan dalam film. Pendekatan ini membantu menciptakan representasi yang autentik dan penuh penghormatan terhadap peristiwa tragis tersebut.

 
3 dari 4 halaman

Alur Cerita dan Karakter Utama

Hotel Mumbai mengambil setting pada tanggal 26 November 2008, hari dimana sekelompok teroris melancarkan serangan terkoordinasi di 12 lokasi di Mumbai. Film ini berfokus pada peristiwa yang terjadi di Hotel Taj Mahal Palace, salah satu target utama serangan.

Cerita dimulai dengan memperkenalkan beberapa karakter utama:

  1. Arjun (diperankan oleh Dev Patel): Seorang pelayan hotel yang bekerja di bawah pimpinan Chef Hemant Oberoi.
  2. David dan Zahra (diperankan oleh Armie Hammer dan Nazanin Boniadi): Pasangan suami istri yang menginap di hotel bersama bayi mereka, Cameron, dan pengasuhnya, Sally.
  3. Vasili (diperankan oleh Jason Isaacs): Mantan anggota Spetsnaz yang juga tamu hotel.
  4. Chef Hemant Oberoi (diperankan oleh Anupam Kher): Kepala chef hotel yang memimpin stafnya dalam upaya penyelamatan.

Alur cerita berkembang seiring dengan dimulainya serangan teroris. Para tamu dan staf hotel terjebak di dalam, sementara polisi lokal tidak siap menghadapi situasi ini. Film menggambarkan upaya bertahan hidup dari berbagai sudut pandang, termasuk Arjun yang berusaha menyelamatkan para tamu, David yang terpisah dari keluarganya, dan bahkan salah satu teroris, Imran, yang mulai meragukan misinya.

Sepanjang film, penonton disajikan dengan adegan-adegan tegang dan emosional, termasuk upaya penyelamatan berisiko tinggi, pengorbanan heroik dari staf hotel, dan momen-momen kemanusiaan di tengah kekacauan. Film ini juga memberikan gambaran tentang motivasi dan latar belakang para teroris, menambahkan lapisan kompleksitas pada narasi.

Klimaks film terjadi ketika pasukan khusus NSG akhirnya tiba untuk mengakhiri pengepungan. Dalam adegan-adegan terakhir, nasib para karakter utama terungkap, dengan beberapa yang berhasil selamat dan beberapa yang tragis menjadi korban.

Hotel Mumbai menutup cerita dengan epilog yang menginformasikan bahwa otak di balik serangan tersebut masih bebas hingga saat ini, sementara hotel berhasil diperbaiki dan dibuka kembali beberapa bulan setelah kejadian. Film diakhiri dengan penghormatan kepada para korban dan pahlawan dari peristiwa tersebut.

4 dari 4 halaman

Tanggapan Kritikus dan Penghargaan

Hotel Mumbai mendapat sambutan yang cukup positif dari para kritikus film. Di situs agregator ulasan Rotten Tomatoes, film ini mendapat skor 76% berdasarkan 215 ulasan. Konsensus kritisnya menyatakan bahwa meskipun penggambaran horor kehidupan nyata mungkin dianggap eksploitatif oleh beberapa orang, Hotel Mumbai tetap menjadi dramatisasi yang dibuat dengan baik dari peristiwa tragis.

Beberapa kritikus memuji film ini atas ketegangan dan realisme yang dihadirkannya:

Rex Reed dari The New York Observer menulis: "Tidak ada satu frame pun yang terbuang dalam film ini, yang kaya akan detail namun langsung dalam dampak emosionalnya - sangat mengagumkan untuk sebuah film fitur pertama."

Katie Goh dari The Guardian memuji akting Dev Patel dan menyebut film ini sebagai "thriller yang menegangkan dan tidak terduga menjadi penonton yang ramai."

Malina Saval dari Variety menggambarkan film ini sebagai "sebuah studi tentang efek tragedi dan kekerasan pada sekelompok orang asing yang bersatu dalam perjuangan untuk bertahan hidup yang tak terbayangkan."

Namun, beberapa kritikus juga mempertanyakan etika di balik pembuatan film berdasarkan tragedi nyata yang relatif baru. Meskipun demikian, banyak yang setuju bahwa film ini berhasil menyajikan kisah yang menghormati para korban dan survivor.

Dari segi penghargaan, Hotel Mumbai mendapat beberapa nominasi dan penghargaan, terutama di AACTA Awards (Australian Academy of Cinema and Television Arts Awards) ke-9:

  • Memenangkan penghargaan untuk Best Editing (Peter McNulty)
  • Mendapat nominasi untuk berbagai kategori termasuk Best Film, Best Direction (Anthony Maras), Best Actor (Dev Patel), dan Best Actress (Nazanin Boniadi)
  • Film ini juga memenangkan Audience Award (Fresh Blood Award) di Fantasy Filmfest dan masuk dalam kategori Honorable Imported Films di Bandung Film Festival ke-32.

Kesuksesan kritikus dan penghargaan yang diterima Hotel Mumbai menunjukkan bahwa film ini berhasil dalam menyajikan kisah yang kompleks dan emosional dengan cara yang menghormati dan menghargai peristiwa nyata yang menginspirasinya.