Sukses

Doa Kamilin: Makna, Bacaan, dan Keutamaan dalam Ibadah Ramadan

Bacaan doa kamilin Arab, latin dan artinya

Liputan6.com, Jakarta Dalam bulan suci Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan, salah satunya adalah membaca doa kamilin setelah melaksanakan salat tarawih. Doa kamilin menjadi bagian integral dari ritual ibadah malam di bulan Ramadan, mencerminkan harapan dan permohonan kepada Allah SWT untuk kesempurnaan iman dan amal. Sebagai doa yang khas dan istimewa, doa kamilin memiliki makna yang mendalam dan keutamaan tersendiri bagi yang mengamalkannya.

Keistimewaan doa kamilin tidak hanya terletak pada waktu pembacaannya yang khusus, tetapi juga pada kandungan doanya yang komprehensif. Doa kamilin mencakup berbagai aspek kehidupan seorang muslim, mulai dari kesempurnaan iman hingga harapan akan kebahagiaan di akhirat. Bagi mereka yang konsisten membaca doa kamilin setelah salat tarawih, ini menjadi momen refleksi dan penguatan spiritual yang berharga di sepanjang bulan Ramadan.

Memahami makna dan keutamaan doa kamilin dapat meningkatkan kualitas ibadah seseorang selama Ramadan. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengenal lebih dalam tentang doa kamilin, baik dari segi bacaan, terjemahan, maupun kandungan doanya. Dengan pemahaman yang baik, pembacaan doa kamilin tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan Ramadan secara optimal.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum bacaan doa kamilin Arab, latin dan artinya, pada Rabu (9/10).

2 dari 4 halaman

Bacaan Lengkap Doa Kamilin: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut adalah bacaan lengkap doa kamilin dalam bahasa Arab, beserta transliterasi Latin dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia:

وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâhummaj'alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ'ilîn. Wa lima 'indaka thâlibîn. Wa li 'afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa 'anil laghwi mu'ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil 'âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ'I râdlîn. Wa lin na'mâ'I syâkirîn. Wa 'alal balâ'i shâbirîn. Wa tahta liwâ'i muhammadin shallallâhu 'alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ'irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha'âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka'sin min ma'în. Ma'al ladzîna an'amta 'alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ'i wash shâlihîna wa hasuna ulâ'ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi 'alîman. Allâhummaj'alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su'adâ'il maqbûlîn. Wa lâ taj'alnâ minal asyqiyâ'il mardûdîn. Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma'în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil 'âlamîn.

Artinya: Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang rida dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang salih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang.

Bacaan doa kamilin ini mencakup berbagai aspek kehidupan seorang muslim, mulai dari urusan duniawi hingga harapan akan kebahagiaan di akhirat. Setiap bagian dari doa ini memiliki makna yang mendalam dan mencerminkan nilai-nilai Islam yang komprehensif.

 
3 dari 4 halaman

Kandungan dan Keutamaan Doa Kamilin

Doa kamilin memiliki kandungan yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan moral. Beberapa aspek penting yang terkandung dalam doa ini antara lain:

1. Kesempurnaan Iman

Permintaan untuk mencapai kesempurnaan iman menjadi pembuka doa kamilin. Ini menunjukkan prioritas utama seorang muslim dalam kehidupan spiritualnya. Kesempurnaan iman tidak hanya tentang keyakinan, tetapi juga tercermin dalam perilaku sehari-hari. Sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi, "Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kalian adalah yang berlaku baik kepada istrinya."

Doa kamilin juga menekankan pentingnya menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Ini mencakup semua aspek ibadah wajib dan juga kewajiban sosial. Menunaikan kewajiban dengan baik adalah bentuk ketakwaan kepada Allah SWT dan menjadi landasan untuk meraih ridha-Nya.

3. Memelihara Salat

Salat sebagai tiang agama mendapat perhatian khusus dalam doa kamilin. Permohonan untuk dapat memelihara salat menunjukkan betapa pentingnya konsistensi dalam beribadah. Salat yang terpelihara tidak hanya tentang rutinitas, tetapi juga kualitas dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

Aspek sosial dalam Islam ditekankan melalui permohonan untuk menjadi golongan yang menunaikan zakat. Zakat bukan hanya kewajiban finansial, tetapi juga sarana untuk membersihkan harta dan jiwa, serta membangun solidaritas sosial dalam masyarakat.

5. Mencari Ridha Allah

Doa kamilin mengajarkan pentingnya keikhlasan dalam beribadah dan beramal. Permohonan untuk senantiasa mencari ridha Allah mengingatkan bahwa setiap perbuatan harus dilandasi niat yang tulus, bukan untuk mencari pujian atau imbalan duniawi.

Keutamaan membaca doa kamilin tidak hanya terletak pada pahala yang dijanjikan, tetapi juga pada dampak spiritual dan moral yang dihasilkan. Dengan konsisten membaca dan merenungkan isi doa kamilin, seorang muslim diharapkan dapat:

  • Meningkatkan kualitas imannya
  • Memperbaiki ibadah dan amal salehnya
  • Mengembangkan kesadaran sosial dan kepedulian terhadap sesama
  • Mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat tanpa melupakan tanggung jawab duniawi
  • Meraih keberkahan Ramadan secara lebih optimal
4 dari 4 halaman

Waktu dan Tata Cara Membaca Doa Kamilin

Doa kamilin umumnya dibaca setelah menyelesaikan salat tarawih dan witir di bulan Ramadan. Namun, tidak ada larangan untuk membacanya di waktu-waktu lain, terutama pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan, yang dipercaya memiliki kemungkinan lebih besar untuk bertepatan dengan Lailatul Qadar.

Tata cara membaca doa kamilin adalah sebagai berikut:

  • Selesaikan salat tarawih dan witir dengan sempurna.
  • Tetap dalam posisi duduk dan dalam keadaan suci.
  • Mulailah dengan membaca ta'awudz dan basmalah.
  • Bacalah doa kamilin dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
  • Setelah selesai, tutup dengan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Penting untuk memahami makna doa yang dibaca agar dapat menghayatinya dengan lebih baik. Bagi yang belum hafal atau belum lancar membaca dalam bahasa Arab, tidak ada salahnya untuk membaca terjemahannya dalam bahasa yang dipahami.

Doa kamilin bukan sekadar rangkaian kata-kata yang dibaca setelah salat tarawih. Ia adalah cerminan dari cita-cita spiritual seorang muslim dan panduan praktis untuk menjalani kehidupan yang seimbang antara urusan dunia dan akhirat. Dengan memahami dan menghayati makna doa kamilin, seorang muslim dapat:

  • Memperkuat komitmen untuk terus meningkatkan kualitas imannya.
  • Menjalankan ibadah dengan lebih konsisten dan berkualitas.
  • Mengembangkan kepekaan sosial melalui zakat dan sedekah.
  • Menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan persiapan untuk akhirat.
  • Meningkatkan kualitas akhlak dan hubungan dengan sesama.

Dalam konteks Ramadan, doa kamilin menjadi sarana untuk memaksimalkan keberkahan bulan suci ini. Namun, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya seharusnya tidak hanya diamalkan selama Ramadan, tetapi menjadi pedoman hidup sepanjang tahun.

Akhirnya, mari kita jadikan doa kamilin bukan hanya sebagai rutinitas ibadah Ramadan, tetapi sebagai inspirasi untuk terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian, kita dapat berharap untuk mencapai kesempurnaan iman dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat, sesuai dengan apa yang kita mohonkan dalam doa kamilin.