Liputan6.com, Jakarta - Orang tua dan pengasuh anak perlu mengetahui informasi tentang obat batuk anak resep dokter untuk menangani batuk pada anak-anak secara efektif dan aman. Obat batuk anak resep dokter umumnya tidak bisa dibeli tanpa resep karena memerlukan pengawasan medis dalam penggunaannya.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum membeli atau menggunakan obat batuk anak resep dokter, penting untuk memperhatikan beberapa hal seperti usia anak, jenis batuk, kandungan obat, dan petunjuk penggunaan dari dokter.
Pemilihan obat batuk anak yang tepat dapat membantu meredakan gejala batuk dan mempercepat proses penyembuhan. Namun, penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menimbulkan risiko efek samping atau komplikasi pada anak.
Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter anak menjadi langkah penting sebelum memberikan obat batuk anak resep dokter.
Memahami berbagai jenis obat batuk anak resep dokter, cara kerjanya, dan aturan pemakaiannya dapat membantu orang tua dalam merawat anak yang sedang batuk. Artikel ini akan membahas 10 obat batuk anak resep dokter yang umum digunakan, disertai dengan tips penting dalam membeli dan menggunakan obat-obat tersebut.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari WebMD, Health Hub, dan sumber lainnya, Rabu (9/10/2024).
1. Guaifenesin
Guaifenesin adalah obat batuk anak resep dokter yang termasuk dalam kategori ekspektoran. Obat ini bekerja dengan cara mengencerkan dan melonggarkan lendir di saluran pernapasan, sehingga memudahkan pengeluaran dahak melalui batuk. Guaifenesin efektif untuk mengatasi batuk berdahak yang disebabkan oleh flu, bronkitis, dan penyakit pernapasan lainnya.
Penggunaan guaifenesin umumnya direkomendasikan untuk anak di atas usia 6 tahun, namun dosis dan aturan penggunaan harus sesuai dengan petunjuk dokter. Beberapa produk guaifenesin mungkin tidak dianjurkan untuk anak di bawah 12 tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak-anak, terutama untuk penggunaan jangka panjang.
2. Triaminic
Triaminic adalah obat batuk anak resep dokter yang merupakan kombinasi dari pseudoephedrine dengan dextromethorphan atau guaifenesin. Obat ini sering dijual dalam bentuk sirup dan efektif untuk meredakan batuk serta hidung tersumbat pada anak-anak. Pseudoephedrine dalam Triaminic berfungsi sebagai dekongestan yang membantu menyempitkan pembuluh darah untuk mengatasi pembengkakan dan hidung tersumbat.
Sama seperti guaifenesin, Triaminic belum terbukti aman untuk anak di bawah 6 tahun tanpa petunjuk dokter. Untuk bentuk tablet, tidak direkomendasikan penggunaan jangka panjang pada anak di bawah 12 tahun. Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan obat ini dan tidak boleh menggunakannya untuk membuat anak tertidur. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk memastikan dosis yang tepat dan aman.
3. Ambroxol
Ambroxol adalah salah satu obat batuk anak resep dokter yang sering digunakan untuk mengencerkan dahak. Tersedia dalam bentuk sirup dan tablet, ambroxol bekerja dengan cara memecah serat mukopolisakarida asam dalam dahak, sehingga membuat dahak lebih encer dan mudah dikeluarkan melalui batuk.
Dosis ambroxol untuk anak-anak bervariasi tergantung usia. Untuk anak hingga 2 tahun, dosisnya adalah 1/2 sendok teh 2 kali sehari. Anak usia 2-5 tahun dapat diberikan 1/2 sendok teh 3 kali sehari, sedangkan anak di atas 5 tahun bisa minum 1 sendok teh 2-3 kali sehari. Meskipun relatif aman, ambroxol dapat menyebabkan efek samping ringan pada sistem pencernaan.
4. Bromhexine HCL
Bromhexine HCL adalah obat batuk anak resep dokter yang efektif untuk meredakan batuk produktif dan mengencerkan dahak di saluran pernapasan. Obat ini umumnya tersedia dalam bentuk sirup, yang memudahkan pemberiannya pada anak-anak.
Dosis Bromhexine HCL untuk anak-anak berbeda-beda tergantung usia. Anak usia 12 tahun ke atas dapat mengonsumsi 10 ml tiga kali sehari, anak usia 6-12 tahun diberikan 5 ml tiga kali sehari, dan anak usia 2-5 tahun dapat minum 2,5 ml tiga kali sehari. Penting untuk memberikan obat ini segera setelah makan dan mengikuti dosis yang direkomendasikan oleh dokter.
5. Dextromethorphan
Dextromethorphan adalah obat batuk anak resep dokter yang bekerja langsung pada pusat batuk di otak untuk meredakan batuk. Meskipun tersedia sebagai obat bebas, penggunaannya pada anak-anak harus dengan pengawasan dokter.
Obat ini tidak diperbolehkan untuk anak di bawah 4 tahun. Untuk anak di atas 4 tahun, dosis harus disesuaikan dengan berat badan dan hanya diberikan atas rekomendasi dokter. Penting untuk diingat bahwa dextromethorphan tidak boleh diberikan sembarangan pada anak-anak dan selalu ikuti petunjuk dokter dalam penggunaannya.
Â
Â
Advertisement
6. Lasal Expectorant
Lasal Expectorant adalah obat batuk anak resep dokter yang mengandung kombinasi Salbutamol dan Guaifenesin. Obat ini efektif untuk meringankan batuk yang disebabkan oleh asma atau gangguan otot bronkus lainnya, serta membantu mengencerkan dahak.
Untuk anak usia 6-12 tahun, dosis yang direkomendasikan adalah 1-2 sendok takar (5 ml) 2-3 kali sehari. Anak di bawah 6 tahun dapat diberikan 0,5-1 sendok takar (5 ml) 2-3 kali sehari. Disarankan untuk mengonsumsi obat ini 1-2 jam setelah makan dan selalu mengikuti petunjuk dokter.
7. Transpulmin Sirup
Transpulmin Sirup adalah obat batuk anak resep dokter yang mengandung kombinasi pipazethate, isothipendyl HCl, ekstrak liquorice, dan glyceryl guaiacolate. Obat ini efektif untuk meredakan gejala batuk, baik batuk berdahak maupun tidak berdahak, serta membantu meringankan peradangan pada saluran pernapasan.
Dosis Transpulmin Sirup untuk anak usia 6-12 tahun adalah 2-3 kali sehari, sedangkan untuk anak usia 2-6 tahun dapat diberikan 2-4 kali sehari. Obat ini dapat dikonsumsi baik sebelum atau sesudah makan, namun tetap harus mengikuti anjuran dokter untuk dosisnya.
8. Levopront Sirup
Levopront Sirup adalah obat batuk anak resep dokter yang mengandung levodropropizine, zat aktif yang memiliki efek antitusif atau penekan batuk. Obat ini efektif untuk meringankan gejala batuk kering atau batuk tidak berdahak pada anak-anak.
Untuk anak usia 2-4 tahun, Levopront dapat diberikan 3 kali sehari dengan dosis 2 mg/kg berat badan. Penting untuk memberikan obat ini sebelum anak makan dan selalu mengikuti resep dokter untuk penggunaannya yang tepat dan aman.
9. Comtusi Syrup
Comtusi Syrup adalah obat batuk anak resep dokter yang mengandung kombinasi Oxomemazine dan Guaifenesin. Obat ini efektif untuk meringankan gejala batuk berdahak akibat alergi dan non-alergi, dengan Oxomemazine berfungsi sebagai antihistamin dan Guaifenesin sebagai pengencer dahak.
Dosis Comtusi Syrup disesuaikan dengan berat badan anak. Untuk anak dengan berat 10-20 kg (usia 2-6 tahun), diberikan 2-3 kali sehari 1 sendok takar (5 ml). Anak dengan berat 20-30 kg (6-10 tahun) dapat diberikan 2-3 kali sehari 2 sendok takar (10 ml). Sedangkan untuk anak dengan berat 30-40 kg (10-12 tahun), dosisnya adalah 3-4 kali sehari 2 sendok takar (10 ml).
10. Fluimucil
Fluimucil adalah obat batuk anak resep dokter yang berbentuk tablet, mengandung N-Acetylcysteine (NAC). Obat ini umumnya digunakan untuk terapi penyakit yang lebih kronis, seperti penyakit bronkial dan paru-paru, dengan cara menekan produksi lendir pada batuk berdahak.
Untuk anak di atas 14 tahun, dosis Fluimucil adalah 1 kapsul 2-3 kali sehari. Sedangkan untuk anak usia 6-14 tahun, dosisnya adalah 1 kapsul 2 kali sehari. Fluimucil sebaiknya diberikan setelah makan. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan resep dokter dan tidak boleh diberikan sembarangan pada anak-anak.
Tips Beli Obat Batuk Anak
1. Konsultasi dengan Dokter
Sebelum membeli obat batuk anak resep dokter, langkah pertama dan terpenting adalah berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter akan mendiagnosis penyebab batuk dan merekomendasikan obat yang paling sesuai untuk kondisi anak. Konsultasi ini penting karena setiap anak memiliki kondisi kesehatan yang berbeda dan mungkin memerlukan penanganan khusus.
2. Perhatikan Usia Anak
Saat membeli obat batuk anak resep dokter, perhatikan dengan seksama usia yang direkomendasikan pada kemasan atau leaflet obat. Beberapa obat mungkin tidak cocok atau bahkan berbahaya untuk anak-anak di bawah usia tertentu. Misalnya, dextromethorphan tidak dianjurkan untuk anak di bawah 4 tahun, sementara beberapa obat lain mungkin memiliki batasan usia yang berbeda.
3. Cek Kandungan Obat
Teliti kandungan obat batuk anak resep dokter yang akan dibeli. Pastikan tidak ada zat yang dapat menyebabkan alergi pada anak. Jika anak memiliki riwayat alergi terhadap obat tertentu, informasikan hal ini kepada dokter saat konsultasi. Pemahaman tentang kandungan obat juga membantu orang tua mengenali potensi efek samping.
4. Pilih Bentuk Obat yang Sesuai
Obat batuk anak resep dokter tersedia dalam berbagai bentuk, seperti sirup, tablet, atau kapsul. Pilih bentuk yang paling mudah diberikan kepada anak. Untuk anak-anak yang lebih kecil, sirup mungkin lebih mudah ditelan dibandingkan tablet. Namun, pastikan juga bahwa bentuk obat yang dipilih sesuai dengan rekomendasi dokter.
5. Perhatikan Dosis dan Aturan Pakai
Saat membeli obat batuk anak resep dokter, pastikan untuk memahami dengan jelas dosis dan aturan pakainya. Jangan ragu untuk bertanya kepada apoteker atau dokter jika ada hal yang kurang jelas. Penggunaan dosis yang tepat sangat penting untuk keamanan dan efektivitas pengobatan.
Â
Advertisement