Liputan6.com, Jakarta Xylazine adalah sebuah obat atau zat yang awalnya dikembangkan untuk keperluan kedokteran hewan, kini menjadi sorotan dalam dunia kesehatan manusia karena penyalahgunaannya yang semakin meluas.
Obat yang dikenal dengan sebutan Tranq atau obat zombi merupakan agonis adrenergik alpha-2 yang memiliki efek sedatif, analgesik, dan relaksan otot yang kuat. Meskipun tidak disetujui untuk penggunaan pada manusia, Xylazine semakin sering ditemukan sebagai campuran dalam obat-obatan terlarang, terutama opioid.
Advertisement
Baca Juga
Penggunaan Xylazine pada manusia membawa risiko yang sangat berbahaya, mengingat zat ini tidak dirancang untuk metabolisme tubuh manusia. Efek sedatif yang kuat dari Xylazine dapat menyebabkan depresi pernapasan yang parah, penurunan detak jantung dan tekanan darah, hingga koma dan kematian.
Selain efek akut yang mengancam jiwa, penggunaan Xylazine juga dikaitkan dengan sejumlah komplikasi kesehatan jangka panjang yang serius. Pengguna kronis berisiko mengalami kerusakan jaringan yang parah, termasuk luka nekrotik yang sulit sembuh dan dapat berujung pada amputasi.
Agar lebih paham, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian Xylazine beserta efek samping dan bahayanya bagi tubuh manusia yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (9/10/2024).
Mengenal Xylazine
Dikutip dari laman WebMD, xylazine merupakan obat yang umumnya dikenal sebagai 'tranq', yakni obat analgesik sedatif non-opioid. Sedangkan menurut CDC, xylazine adalah obat penenang atau obat anestesi yang digunakan untuk hewan, terutama kuda atau sapi. Obat itu mengandung senyawa aktif seperti metil benzena yang berfungsi untuk melemaskan otot. Obat ini juga bersifat analgesik atau pereda nyeri.
Obat ini mulai disalahgunakan sebagai narkoba dalam dekade terakhir, khususnya bagi orang Amerika Serikat. Sebagian besar, obat xylazin dicampur atau dipalsukan dan digunakan sebagai aditif dengan zat opioid lain seperti heroin, fentanyl (fentanil) dan kokain. Campuran tranq dapat meningkatkan atau meniru efek obat-obatan aditif narkotika.
Sebab, faktanya, sekarang obat tranq banyak ditemukan, hingga 15 persen, dalam tes fentanyl. Kendati demikian, paparan campuran bahan kimia dapat memberikan efek berbahaya, yang berpotensi mengancam jiwa pada kesehatan.
Advertisement
Efek Samping Xylazine dan Bahayanya bagi Tubuh Manusia
Melansir dari laman CDC, obat Xylazine yang tidak disetujui untuk digunakan pada manusia dan dapat memperlambat otak dan pernapasan, membuat jantung berdetak lebih lambat, dan menurunkan tekanan darah pada manusia, sangat berbahaya jika dikombinasikan dengan opioid seperti fentanyl.
Bahkan, efek samping obat xylazine yang disalahgunakan ini dapat menyebabkan luka yang mengerikan (ulkus kulit nekrotik) pada kulit. Ini lah yang kemudian membuat orang-orang yang kecanduan tranq, kulit mereka tampak seperti zombi.
Selain itu, ada banyak efek samping yang akan didapatkan jika mengonsumsi obat ini dan dicampur dengan opioid seperti fentanyl, mulai dari:
- Sedasi
- Kesulitan bernafas
- Tekanan darah rendah yang berbahaya
- Denyut jantung melambat
- Luka yang dapat terinfeksi
- Gejala putus zat yang parah
- Kematian
- Bisul kulit yang parah dan menyakitkan (luka kulit nekrotik) dan abses
- Memperlambat penyembuhan luka
- Infeksi kulit yang sering, terus-menerus, atau memburuk
- Masalah mata seperti pupil kecil (miosis)
- Gula darah rendah (hipoglikemia)
- Gula darah tinggi (hiperglikemia)
- Amnesia
Di Amerika Serikat sendiri, obat ini sudah dilarang karena dapat menyebabkan kematian akibat overdosis. Penyalahgunaan obat ini pun memberikan dampak terhadap krisis opioid, campuran fentanyl (dipalsukan) dengan xylazine telah dinyatakan sebagai ancaman oleh White House’s Office of National Drug Control Policy. Kasus overdosis obat zombi ini pun telah banyak dilaporkan. Di Philadelphia, Pennsylvania, obat xylazine ditemukan pada 31 persen kematian akibat overdosis heroin dan atau fentanyl pada tahun 2016.
Penyaluran Obat Xylazine
Menurut CDC, Obat-obatan terlarang seperti kokain, heroin, dan fentanil dapat dicampur dengan xylazine, baik untuk meningkatkan efek obat atau meningkatkan nilai jual di pasaran dengan menambah beratnya. Orang yang menggunakan obat-obatan terlarang mungkin tidak menyadari keberadaan xylazine.
DEA telah menyita campuran xylazine dan fentanil di 48 dari 50 negara bagian, dan sistem laboratorium DEA melaporkan bahwa sekitar 23% bubuk fentanil dan 7% pil fentanil yang disita oleh DEA ​​pada tahun 2022 mengandung xylazine. Xylazine biasanya disuntikkan, meskipun dapat ditelan atau dihirup.
Advertisement
Cara yang Harus Dilakukan Bila Seseorang Terlihat Overdosis Obat Terlarang
Berikut ini terdapat beberapa cara yang harus anda lakukan apabila melihat seseorang dengan gejala overdosis akibat obat terlarang, yakni:
1. Berikan Nalokson
Nalokson dapat membalikkan efek opioid apa pun dan tidak akan membahayakan jika opioid tidak terlibat dalam overdosis. Akan tetapi, karena nalokson tidak akan mengatasi dampak xylazine pada pernapasan, efek xylazine dapat berlanjut setelah nalokson diberikan.
2. Hubungi Pertugas Kesehatan
Tetaplah bersama orang tersebut hingga kesehatan tiba. Overdosis merupakan keadaan darurat medis. Petugas pertolongan pertama dapat menilai situasi dan memberikan perawatan.
3. Berikan Napas Buatan
Petugas tanggap darurat melaporkan bahwa napas buatan sangat membantu bagi orang yang telah menggunakan xylazine karena penggunaan tersebut menyebabkan pernapasan melambat. Untuk memberikan napas buatan kepada orang dewasa, pastikan jalan napas orang tersebut bersih, letakkan satu tangan di dagu orang tersebut, miringkan kepala ke belakang, dan jepit hidungnya hingga tertutup. Letakkan mulut Anda di atas mulut orang tersebut untuk menutupnya dan berikan dua napas buatan perlahan. Perhatikan dada orang tersebut (tetapi bukan perutnya) untuk mengembang dan lanjutkan dengan satu napas buatan setiap 5 detik.