Sukses

6 Tanda Awal Pneumonia, Peradangan Paru-Paru yang Harus Diwaspadai

Gejala radang paru-paru tampak ringan di awal kemunculannya.

Liputan6.com, Jakarta Peradangan paru-paru seringkali muncul tanpa tanda-tanda awal yang jelas. Inilah mengapa banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalaminya. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi dari bakteri, virus, atau jamur yang menyerang jaringan paru-paru.

Banyak orang yang mengira bahwa gejalanya hanyalah flu biasa, padahal kondisi ini dapat berkembang menjadi lebih serius jika tidak segera diatasi. Faktor risiko seperti kebiasaan merokok atau paparan polusi udara juga dapat memperburuk kondisi ini. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal agar dapat ditangani dengan tepat.

Tanpa penanganan yang cepat, peradangan paru-paru dapat menimbulkan komplikasi serius yang berpotensi mengancam nyawa. Sayangnya, gejala awalnya sering diabaikan karena menyerupai penyakit pernapasan ringan. Sesak napas atau demam yang berlangsung lama bisa menjadi indikasi awal infeksi.

Selain itu, batuk yang tidak kunjung sembuh atau rasa sakit di dada juga umum terjadi pada penderita peradangan paru-paru. Berikut adalah enam gejala yang harus diwaspadai agar tidak terlambat mendapatkan perawatan yang diperlukan, sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (10/10/2024):

2 dari 7 halaman

1. Batuk yang Tak Kunjung Sembuh

Batuk yang tak kunjung sembuh, terutama jika disertai dahak berwarna atau bercampur darah, merupakan salah satu gejala utama pneumonia. Batuk ini biasanya lebih berat dibandingkan batuk flu biasa dan terasa lebih mengganggu.

Kondisi ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda perbaikan, bahkan setelah mengonsumsi obat batuk biasa. Jika batuk tidak berkurang atau semakin memburuk, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. 

3 dari 7 halaman

2. Demam Tinggi

Demam mendadak yang berlangsung lebih dari tiga hari mungkin menandakan adanya infeksi pada paru-paru. Seringkali, demam ini diikuti dengan menggigil parah dan keringat berlebih di malam hari.

Peningkatan suhu tubuh merupakan cara tubuh melawan infeksi bakteri, virus, atau jamur di paru-paru. Namun, jika demam tidak mereda meskipun telah mengonsumsi obat penurun demam, penting untuk segera melakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

4 dari 7 halaman

3. Sesak Napas

Mengalami napas pendek atau kesulitan bernapas ketika melakukan aktivitas ringan adalah gejala yang harus diperhatikan. Infeksi pada paru-paru dapat mengganggu fungsi normalnya, sehingga tubuh kekurangan oksigen. Kondisi ini menyebabkan napas terasa berat, bahkan saat beristirahat. Gejala ini sering kali disertai dengan bunyi napas atau rasa sesak di dada. 

5 dari 7 halaman

4. Nyeri Dada

Rasa nyeri di dada yang dirasakan saat menarik napas dalam atau ketika batuk dapat menunjukkan adanya inflamasi pada paru-paru. Biasanya, rasa sakit ini terasa seperti tekanan atau sensasi tajam yang menusuk di salah satu sisi dada. Jika rasa nyeri tersebut semakin parah atau berlanjut, hal ini bisa menandakan adanya radang paru-paru yang memerlukan penanganan segera.

6 dari 7 halaman

5. Kelelahan yang Ekstrem

Pneumonia membuat tubuh bekerja ekstra keras untuk melawan infeksi bakteri atau virus yang menjadi penyebabnya. Hal ini menyebabkan rasa lelah yang luar biasa, meskipun aktivitas yang dilakukan tidak berat. Kelelahan ini sering kali disertai dengan rasa lemas, pusing, atau kesulitan berkonsentrasi.

 

7 dari 7 halaman

6. Peningkatan Detak Jantung

Jantung mungkin berdetak lebih cepat sebagai respons terhadap peradangan atau kurangnya oksigen akibat masalah pernapasan. Takikardia ini adalah cara tubuh untuk meningkatkan aliran darah dan mendukung fungsi organ vital, tetapi bisa menjadi tanda bahwa infeksi semakin parah.

Apabila Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Pneumonia yang tidak ditangani dapat menimbulkan komplikasi. serius dan berpotensi membahayakan jiwa. Penanganan medis yang sigap dapat mencegah penyakit ini menjadi lebih parah.

Penting untuk selalu memperhatikan kesehatan paru-paru, terutama jika Anda memiliki faktor risiko seperti kebiasaan merokok atau sering terpapar polusi. Melindungi diri dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, mendapatkan vaksinasi, dan segera mencari perawatan ketika merasa tidak sehat.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence