Liputan6.com, Jakarta Garam adalah bumbu dapur yang hampir selalu hadir dalam setiap masakan. Meskipun memberikan cita rasa gurih yang lezat, konsumsi garam yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa asupan garam yang tinggi dapat memicu sejumlah masalah serius yang mengancam kesejahteraan tubuh.
Tubuh sebenarnya hanya memerlukan sedikit garam untuk berfungsi dengan optimal. Jika konsumsi garam melampaui batas yang dianjurkan, efeknya bisa langsung dirasakan pada organ-organ penting seperti jantung, ginjal, dan pembuluh darah.
Baca Juga
Berikut adalah enam risiko yang dapat muncul jika terlalu banyak mengonsumsi garam. Simak penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (10/10/2024):
Advertisement
1. Meningkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi
Konsumsi garam yang berlebihan tidak hanya memicu risiko hipertensi, tetapi juga dapat memberikan tekanan pada berbagai organ tubuh. Salah satu konsekuensi utamanya adalah peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh akumulasi natrium.
Ketika kadar natrium dalam tubuh meningkat, cairan yang tertahan dalam pembuluh darah menyebabkan tekanan darah meningkat. Apabila kondisi ini tidak ditangani, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke dan serangan jantung.
Berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konsumsi garam harian sebaiknya tidak melebihi 5 gram, atau setara dengan satu sendok teh. Namun, rata-rata konsumsi garam di banyak negara masih jauh di atas batas ini. Dengan menjaga asupan garam tetap dalam batas yang wajar, kita dapat mencegah berbagai masalah kesehatan yang serius di masa depan.
Advertisement
2. Membebani Fungsi Ginjal
Ginjal memiliki peran krusial dalam proses penyaringan limbah serta pengaturan keseimbangan cairan tubuh. Apabila konsumsi garam melebihi jumlah yang direkomendasikan, ginjal harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkan natrium berlebih. Kondisi ini dapat memberikan tekanan berlebih pada organ vital tersebut dan mengganggu fungsi normalnya, yang dapat mengakibatkan kerusakan ginjal dalam jangka panjang.
Kerusakan pada ginjal sering kali berkembang tanpa adanya gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga sering kali terlambat terdeteksi. Jika tidak segera ditangani, masalah ini dapat berkembang menjadi penyakit ginjal kronis dan mungkin memerlukan prosedur cuci darah atau transplantasi ginjal. Oleh karena itu, menjaga asupan garam tetap seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal yang optimal.
3. Meningkatkan Risiko Penyakit Lambung
Konsumsi garam dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko gangguan lambung, seperti gastritis dan kanker lambung. Garam yang berlebihan bisa merusak lapisan pelindung lambung, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya peradangan dan iritasi. Ketika lapisan ini terganggu, lambung menjadi lebih rentan terhadap asam, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman.
Di samping itu, pola makan dengan kandungan garam tinggi dapat berkontribusi pada munculnya kanker lambung. Kelebihan garam bisa merangsang pertumbuhan bakteri berbahaya di lambung dan mengganggu keseimbangan mikrobiota. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi garam penting tidak hanya untuk kesehatan jantung, tetapi juga untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan.Â
Advertisement
4. Meningkatkan Risiko Osteoporosis
Asupan garam yang berlebihan dapat mempercepat pengeluaran kalsium dari tubuh melalui urin. Padahal, kalsium sangat vital untuk menjaga kesehatan tulang. Kekurangan kalsium dalam jangka panjang bisa mengakibatkan osteoporosis, yaitu kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Osteoporosis seringkali tidak terdeteksi, sehingga penting untuk memastikan asupan kalsium yang cukup dan membatasi konsumsi garam. Mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti mengurangi garam dalam diet dan meningkatkan konsumsi makanan yang kaya kalsium, sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang, terutama di usia lanjut.
5. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh asupan natrium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Ketika tekanan darah meningkat, arteri dapat mengalami penebalan dan pengerasan. Kondisi ini dikenal sebagai aterosklerosis, yang dapat menghambat aliran darah dan meningkatkan peluang terjadinya serangan jantung.
Â
Advertisement
6. Retensi Cairan
Garam berlebih dapat menyebabkan tubuh menyimpan cairan, yang dikenal sebagai edema. Ini sering menyebabkan pembengkakan pada tangan, kaki, dan bagian tubuh lainnya, serta dapat menambah tekanan pada sistem sirkulasi dan mengakibatkan ketidaknyamanan.
Oleh karena itu, penting untuk mengontrol konsumsi garam agar kesehatan jantung tetap terjaga. Dengan menjaga pola makan yang seimbang dan mengurangi konsumsi garam, Anda dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup.
Mengurangi asupan garam tidak hanya menguntungkan kesehatan jantung dan ginjal, tetapi juga penting dalam mencegah gangguan pencernaan dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Dengan langkah-langkah sederhana, Anda dapat menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence