Sukses

Kiprah Ratan Tata, Kontribusi dan Legasi Seorang Titan Industri India

Ratan Tata adalah figur visioner yang tidak hanya membentuk wajah Tata Group menjadi salah satu perusahaan terbesar di India, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan sosial India.

Liputan6.com, Jakarta Ratan Naval Tata, konglomerat asal India yang pernah menjabat sebagai Chairman Tata Group dikabarkan meninggal dunia pada usia 86 tahun, Kamis (10/10/2024). Kabar kepergiannya membawa duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan perusahaannya, tetapi juga bagi bangsa India. Ratan Tata adalah figur visioner yang tidak hanya membentuk wajah Tata Group menjadi salah satu perusahaan terbesar di India, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan sosial India.

Ratan Tata dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Gaya kepemimpinannya yang tenang dan penuh kehormatan membedakannya dari kebanyakan pengusaha lain. Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengenang Tata sebagai pemimpin bisnis yang penuh welas asih dan berwawasan luas, sebuah pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa dalam bisnis dan kemanusiaan.

Selama masa jabatannya, Tata Group mengalami transformasi besar. Tidak hanya dalam skala bisnisnya, tetapi juga dalam cara perusahaan tersebut beroperasi, berlandaskan pada integritas dan nilai-nilai sosial yang kuat. Meskipun ia pensiun pada tahun 2012, warisan kepemimpinannya tetap hidup, membentuk jalan bagi Tata Group dan bangsa India ke depan. Berikut kiprak dan legasi Ratan Tata semasa hidup, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (10/10/2024).

2 dari 4 halaman

Latar Belakang Ratan Tata

Ratan Tata adalah seorang industrialis dan dermawan terkemuka asal India yang dikenal luas sebagai mantan Ketua Tata Group. Ia lahir pada 28 Desember 1937 di Bombay, India, dari pasangan Naval Tata dan Sooni Commissariat. Setelah orang tuanya bercerai ketika ia berusia sepuluh tahun, Ratan diadopsi secara formal oleh neneknya, Navajbai Tata, dan dibesarkan bersama saudara tirinya, Noel Tata.

Ratan Tata menempuh pendidikan di beberapa institusi terkemuka, termasuk Campion School, Cathedral and John Connon School di Mumbai, serta Bishop Cotton School di Shimla. Ia melanjutkan studi di Riverdale Country School di New York City, sebelum akhirnya meraih gelar dari Cornell University dan Harvard Business School.

Sebagai PemimpinTata Group, Ratan Tata berhasil membawa perusahaan tersebut meraih kesuksesan global dan berinvestasi dalam berbagai usaha yang inovatif. Di bawah kepemimpinannya, Tata Group tidak hanya berkembang secara bisnis, tetapi juga berkomitmen pada tanggung jawab sosial dan filantropi, dengan mendirikan berbagai program yang mendukung pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan di India.

Ratan Tata meninggal dunia pada 9 Oktober 2024, di Mumbai, setelah dirawat di Breach Candy Hospital karena masalah kesehatan yang berkaitan dengan usia. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi dunia bisnis dan filantropi di India, meninggalkan warisan yang akan terus dikenang oleh generasi mendatang.

3 dari 4 halaman

Kiprah Ratan Tata Sebagai Chairman Tata Group

Sebagai Chairman Tata Sons, Ratan tata memainkan peran penting dalam transformasi Tata Group menjadi salah satu konglomerat bisnis terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Setelah JRD Tata mengundurkan diri pada tahun 1991 dan menunjuk Ratan sebagai penerusnya, ia dihadapkan pada tantangan besar dari kepala perusahaan lain yang telah lama menjabat. Untuk menegakkan kepemimpinan yang lebih efisien, Ratan Tata menetapkan batas usia pensiun bagi para pemimpin perusahaan dan mewajibkan setiap perusahaan untuk melaporkan kinerja mereka ke kantor grup.

Di bawah kepemimpinannya selama 21 tahun, Ratan Tata berhasil mengubah Tata Group menjadi entitas global yang terintegrasi. Pendapatan grup meningkat lebih dari 40 kali lipat dan laba lebih dari 50 kali lipat. Salah satu pencapaian terkenalnya adalah akuisisi strategis yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di bawah naungan Tata Group, termasuk akuisisi Tata Tea terhadap Tetley, Tata Motors terhadap Jaguar Land Rover, dan Tata Steel terhadap Corus. Langkah-langkah ini tidak hanya memperluas jangkauan Tata Group, tetapi juga mengubahnya dari perusahaan yang sebagian besar berfokus di India menjadi bisnis global.

Ratan Tata juga dikenal sebagai inovator, salah satunya dengan meluncurkan mobil Tata Nano, yang dirancang untuk dijual dengan harga terjangkau bagi konsumen India. Keberanian dan visinya dalam menciptakan produk yang dapat diakses oleh masyarakat luas menjadi salah satu ciri khas kepemimpinannya.

Setelah menginjak usia 75 tahun, Ratan Tata mengundurkan diri dari jabatannya pada 28 Desember 2012, dan Cyrus Mistry diangkat sebagai penerusnya. Namun, setelah pemecatan Mistry pada tahun 2016, Ratan Tata kembali menjabat sebagai ketua sementara. Dalam upaya menemukan penggantinya yang tepat, sebuah komite seleksi dibentuk, yang akhirnya memilih Natarajan Chandrasekaran sebagai Ketua Tata Sons pada 12 Januari 2017.

Selain fokus pada Tata Group, Ratan Tata juga dikenal sebagai investor yang aktif. Ia menginvestasikan tabungan pribadinya di berbagai startup, termasuk Snapdeal, Teabox, CashKaro.com, Ola Cabs, Xiaomi, Nestaway, dan Dogspot. Kiprah Ratan Tata sebagai pemimpin tidak hanya mencerminkan keberhasilan bisnis, tetapi juga komitmennya terhadap inovasi dan tanggung jawab sosial yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.

4 dari 4 halaman

Kehidupan Filantropi Ratan Tata

Ratan Tata dikenal tidak hanya sebagai pemimpin bisnis yang visioner, tetapi juga sebagai dermawan yang berkomitmen pada berbagai kegiatan sosial. Dengan fokus pada pendidikan, kesehatan, dan pengembangan pedesaan, ia telah memberikan kontribusi signifikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Salah satu dukungan Ratan Tata di bidang pendidikan adalah melalui Tata Education and Development Trust, yang mendirikan Tata Scholarship Fund dengan nilai $28 juta untuk membantu mahasiswa sarjana asal India di Cornell University. Beasiswa ini akan mendukung sekitar 20 mahasiswa setiap tahunnya, memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan.

Dalam upayanya untuk mendukung penelitian dan inovasi, Tata Group dan yayasan Tata menyumbangkan $50 juta atau lebih dari Rp700 miliar kepada Harvard Business School (HBS) pada tahun 2010 untuk pembangunan pusat eksekutif. Selain itu, Tata Consultancy Services (TCS) menyumbangkan $35 juta atau lebih dari Rp500 miliar rupiah  ke Carnegie Mellon University (CMU) untuk fasilitas penelitian sistem kognitif dan kendaraan otonom. Sumbangan ini menjadi yang terbesar dari sebuah perusahaan.

Tata Group juga memberikan donasi sebesar ₹950 juta atau hampir Rp200 miliar kepada Indian Institute of Technology (IIT), Bombay pada tahun 2014. Sumbangan ini juga menjadi yang terbesar dalam sejarah institut tersebut. Perusahaan ini juga mendirikan Tata Center for Technology and Design (TCTD). Ini menunjukkan komitmen Tata dalam mendukung inovasi teknologi dan desain yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Lebih jauh lagi, Tata Trusts memberikan hibah sebesar ₹750 juta atau lebih dari Rp100 miliar kepada Centre for Neuroscience di Indian Institute of Science untuk penelitian tentang mekanisme penyebab penyakit Alzheimer dan pengembangan metode diagnosis dan perawatan dini. Ratan Tata juga berkontribusi dalam membentuk MIT Tata Center of Technology and Design di Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh komunitas dengan sumber daya terbatas, dengan fokus awal pada India.

Kegiatan sosial Ratan Tata mencerminkan dedikasinya yang mendalam untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan memberikan solusi terhadap berbagai tantangan sosial yang dihadapi, menjadikannya teladan bagi banyak orang di seluruh dunia.