Liputan6.com, Jakarta - Setiap Muslim yang mengalami mimpi buruk memerlukan doa ketika mimpi buruk sebagai bentuk perlindungan dan ketenangan. Doa ketika mimpi buruk diperlukan untuk mencari perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan dan dampak negatif dari mimpi tersebut.
Membaca doa ketika mimpi buruk juga dapat membantu menenangkan pikiran dan hati setelah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan dalam tidur.
Advertisement
Baca Juga
Doa ketika mimpi buruk menjadi penting karena dalam Islam, mimpi buruk diyakini berasal dari gangguan setan. Mimpi buruk dapat menimbulkan kegelisahan, ketakutan, dan bahkan mempengaruhi kondisi psikologis seseorang jika tidak ditangani dengan benar.
Membaca doa ketika mimpi buruk merupakan salah satu cara yang diajarkan Rasulullah SAW untuk mengatasi dampak negatif dari mimpi buruk.
Dalam Islam, kondisi ketika seseorang mengalami mimpi buruk dianggap sebagai ujian dan cobaan dari Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan beberapa langkah yang harus dilakukan ketika mengalami mimpi buruk, termasuk membaca doa, meludah ke arah kiri, dan mengubah posisi tidur.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dan menjauhkan diri dari pengaruh buruk mimpi tersebut. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (10/10/2024).
Doa Ketika Mimpi Buruk
Pertama
أَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ وَسَيِّئاَتِ اْلأَحْلاَمِ
Allaahumma innii a'uudzubika min 'amalisy syaithooni wa sayyiaatil ahlaami.
Artinya: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dan buruknya mimpi."
Doa ketika mimpi buruk memiliki makna yang mendalam bagi seorang Muslim. Melansir dari buku "Doa dan Adab Sehari-hari" oleh Fatimah Azzahra, salah satu doa ketika mimpi buruk berbunyi "Allaahumma innii a'uudzubika min 'amalisy syaithooni wa sayyiaatil ahlaami" yang artinya "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dan buruknya mimpi."
Makna dari doa ini adalah permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan yang menyebabkan mimpi buruk dan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh mimpi tersebut.
Kedua
اللَّهُمَّ إنِّي أعوذُ بِكَ مِن شرِّها وشرِّ ما فيها
Allahumma innî a’udzûbika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ.
Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari mimpi buruk dan apa yang buruk di dalam mimpi.
Membaca doa ketika mimpi buruk tidak serta-merta menjamin bahwa mimpi buruk tidak akan terjadi lagi. Namun, doa ini berfungsi sebagai bentuk ikhtiar dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT.
Melansir dari situs Nahdlatul Ulama (NU) Lampung, doa "Allahumma innî a'udzûbika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ" yang artinya "Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari mimpi buruk dan apa yang buruk di dalam mimpi" dapat membantu menenangkan hati dan pikiran setelah mengalami mimpi buruk.
Meskipun tidak ada jaminan mimpi buruk tidak akan terulang, dengan berdoa dan melakukan langkah-langkah yang diajarkan Rasulullah SAW, seorang Muslim dapat lebih siap menghadapi dan mengatasi dampak dari mimpi buruk.
Ketiga
مَنَامِيْ اَنْ يُصِيْبَنِيْ مِنْهُ شَيْئٌ اَكْرَهُهُ فِي الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ
A’uudzu billaahi bimaa ‘aadzat bihii malaa-ikatullaahi wa rosuulihii min syarri maa ro-aitu fii manaamii an yushiibanii minhu syai-un akrohuhuu fiddunyaa wal aakhiroti.
Artinya: Aku berlindung dengan sesuatu yang dengannya para malaikat Allah dan rasul-Nya berlindung dari keburukan mimpiku agar tidak menimpa pada diriku hal yang telihat dalam mimpiku berupa keburukan, baik di dunia maupun di akhirat.
Doa lain yang bisa dibaca ketika mengalami mimpi buruk, sebagaimana dikutip dari situs Kemenag Bali, adalah "A'uudzu billaahi bimaa 'aadzat bihii malaa-ikatullaahi wa rosuulihii min syarri maa ro-aitu fii manaamii an yushiibanii minhu syai-un akrohuhuu fiddunyaa wal aakhiroti" yang artinya "Aku berlindung dengan sesuatu yang dengannya para malaikat Allah dan rasul-Nya berlindung dari keburukan mimpiku agar tidak menimpa pada diriku hal yang telihat dalam mimpiku berupa keburukan, baik di dunia maupun di akhirat."
Makna doa ini lebih luas, mencakup perlindungan dari dampak buruk mimpi baik di dunia maupun di akhirat.
Advertisement
Hal yang Harus Dilakukan
Ketika seorang Muslim mengalami mimpi buruk, ada beberapa hal yang harus dilakukan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Berikut adalah langkah-langkah yang dianjurkan:
Membaca Ta'awudz
Melansir dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW mengajarkan untuk membaca ta'awudz sebanyak tiga kali. Ta'awudz yang dimaksud adalah "A'udzubillahi minasy syaithanir rajim" yang artinya "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."
Langkah ini bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan yang diyakini sebagai sumber mimpi buruk.
Meludah ke Arah Kiri
Setelah membaca ta'awudz, dianjurkan untuk meludah kecil ke arah kiri sebanyak tiga kali. Tindakan ini bersifat simbolis sebagai bentuk penolakan terhadap mimpi buruk dan gangguan setan. Penting untuk dicatat bahwa 'meludah' yang dimaksud di sini adalah hembusan nafas ringan, bukan benar-benar meludah.
Mengubah Posisi Tidur
Langkah selanjutnya adalah mengubah posisi tidur. Jika sebelumnya tidur miring ke kanan, maka dianjurkan untuk berbalik ke kiri, atau sebaliknya. Perubahan posisi ini dimaksudkan untuk memutus pengaruh buruk dari mimpi yang baru saja dialami.
Membaca Doa Ketika Mimpi Buruk
Setelah melakukan langkah-langkah di atas, dianjurkan untuk membaca doa ketika mimpi buruk. Ada beberapa pilihan doa yang bisa dibaca, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pemilihan doa dapat disesuaikan dengan kemampuan menghafal masing-masing individu.
Bangun dan Melaksanakan Sholat
Melansir dari buku "Untukmu Yang Sedang Sakit: Tata Cara Bersuci, Shalat, Doa & Dzikir Saat Sakit" oleh Ammi Nur Baits, salah satu langkah yang dianjurkan adalah bangun dan melaksanakan sholat. Sholat dapat membantu menenangkan pikiran dan hati setelah mengalami mimpi buruk.
Tidak Menceritakan Mimpi Buruk
Penting untuk diingat bahwa mimpi buruk sebaiknya tidak diceritakan kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Menceritakan mimpi buruk dikhawatirkan dapat menimbulkan keresahan bagi orang lain atau bahkan membuat mimpi tersebut seolah-olah menjadi kenyataan.
Mimpi Buruk dalam Islam
Dalam perspektif Islam, mimpi buruk dipandang sebagai salah satu bentuk ujian dan cobaan dari Allah SWT. Melansir dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa mimpi yang baik berasal dari Allah SWT, sementara mimpi buruk berasal dari setan. Pemahaman ini menjadi dasar bagi umat Islam dalam menyikapi mimpi buruk yang dialami.
Penyebab mimpi buruk dalam Islam dapat beragam. Melansir dari berbagai sumber, salah satu penyebab utama adalah gangguan dari setan. Setan diyakini berusaha mengganggu manusia melalui berbagai cara, termasuk melalui mimpi buruk. Selain itu, faktor psikologis seperti kecemasan, stress, atau trauma juga dapat mempengaruhi alam bawah sadar seseorang dan memunculkan mimpi buruk.
Islam mengajarkan bahwa mimpi buruk tidak memiliki pengaruh nyata dalam kehidupan seseorang, kecuali jika orang tersebut meyakini dan terpengaruh olehnya.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW mengajarkan beberapa langkah untuk mengatasi dampak mimpi buruk, termasuk membaca doa ketika mimpi buruk. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dan menjauhkan diri dari pengaruh negatif mimpi buruk.
Doa ketika mimpi buruk menjadi salah satu bentuk ikhtiar seorang Muslim dalam menghadapi pengalaman tidak menyenangkan dalam tidurnya. Melansir dari buku "Doa dan Adab Sehari-hari" oleh Fatimah Azzahra, doa ketika mimpi buruk seperti "Allaahumma innii a'uudzubika min 'amalisy syaithooni wa sayyiaatil ahlaami" merupakan bentuk permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan dan dampak buruk mimpi.
Penting untuk dipahami bahwa dalam Islam, mimpi buruk tidak dianggap sebagai pertanda atau ramalan masa depan. Sebaliknya, umat Islam diajarkan untuk tidak terlalu memikirkan atau mencari makna dari mimpi buruk. Fokus utama adalah pada upaya memohon perlindungan kepada Allah SWT dan menjaga ketenangan hati serta pikiran.
Memahami perspektif Islam tentang mimpi buruk dan mengamalkan doa ketika mimpi buruk, seorang Muslim diharapkan dapat lebih siap menghadapi pengalaman tidak menyenangkan dalam tidurnya dan tetap menjaga keimanan serta ketakwaannya kepada Allah SWT.
Advertisement