Sukses

Brian Armstrong Siapa? Ini Klarifikasi Raline Shah Soal Pernikahan Brian

Raline Shah pada Kamis, 10 Oktober 2024 mengucapkan selamat atas pernikahan pertama Armstrong sebagai teman baiknya.

Liputan6.com, Jakarta - Brian Armstrong siapa? Nama ini mungkin tidak asing bagi mereka yang berkecimpung di dunia kripto, namun bisa jadi masih asing di telinga masyarakat umum. Brian Armstrong adalah pendiri sekaligus CEO Coinbase, salah satu platform bursa kripto terbesar di dunia.

Melansir dari Forbes, Armstrong mendirikan Coinbase di San Francisco pada 2012 bersama Fred Ehrsam, dan sejak itu telah menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam industri mata uang digital. 

Sosok Brian Armstrong dikenal sebagai visioner yang berhasil mentransformasi cara orang berinteraksi dengan aset digital. Di bawah kepemimpinannya, Coinbase telah berkembang menjadi perusahaan publik dengan nilai pasar miliaran dolar. Melansir dari FinTech Magazine, Armstrong dideskripsikan sebagai pemimpin yang fokus pada misi dan inovasi, dengan pendekatan yang tidak basa-basi dalam memimpin perusahaannya.

Baru-baru ini, Brian Armstrong kembali menjadi sorotan setelah mengumumkan pernikahannya dengan Angela Meng melalui akun X-nya pada Rabu, 9 Oktober 2024. Pengumuman ini memicu spekulasi tentang hubungan sebelumnya, termasuk rumor pernikahan dengan aktris Indonesia, Raline Shah.

Namun, Armstrong dengan cepat membantah rumor tersebut, menegaskan bahwa ini adalah pernikahan pertamanya. Klarifikasi ini kemudian diperkuat oleh pernyataan Raline Shah sendiri melalui akun Instagram resminya pada Kamis, 10 Oktober 2024 yang mengucapkan selamat atas pernikahan pertama Armstrong.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (10/10/2024).

2 dari 5 halaman

Brian Armstrong Siapa?

Brian Armstrong siapa? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan yang baru mengenal dunia kripto. Melansir dari Forbes, Brian Armstrong adalah salah satu sosok paling berpengaruh di industri mata uang digital. Ia merupakan pendiri sekaligus CEO Coinbase, salah satu platform bursa kripto terbesar di dunia.

Perjalanan Armstrong dalam dunia kripto dimulai pada 2010 ketika ia pertama kali membaca whitepaper Bitcoin yang ditulis oleh Satoshi Nakamoto. Ketertarikannya pada potensi mata uang digital terdesentralisasi mendorongnya untuk mendirikan Coinbase di San Francisco pada 2012, bersama dengan Fred Ehrsam, seorang mantan pedagang mata uang.

Armstrong telah berperan penting dalam menjembatani kesenjangan antara dunia aset digital yang misterius dengan konsumen sehari-hari. Visinya untuk mendemokratisasi keuangan dalam skala global menjadi pendorong utama di balik kesuksesan Coinbase.

Pencapaian signifikan Armstrong terjadi pada 14 April 2021 ketika Coinbase melantai di bursa saham AS melalui penawaran langsung di Nasdaq. Platform ini mencapai kapitalisasi pasar sebesar US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.564,9 triliun (kurs Rp 15.649/dolar AS), menjadikannya salah satu platform bursa kripto terbesar di dunia.

Melansir dari berbagai sumber, sebagian besar kekayaan Armstrong didapatkan setelah Coinbase go public. Tidak lama setelah IPO, sekitar 40 juta sahamnya di perusahaan bernilai sekitar US$ 16 miliar (Rp 250,38 triliun). Saat itu, Coinbase sudah memiliki pelanggan di lebih dari 100 negara, dengan aset lebih dari US$ 25 miliar di platform tersebut dan total volume perdagangan lebih dari US$ 320 miliar.

Profil Pribadi Brian Armstrong:

Nama lengkap: Brian Armstrong

Tanggal lahir: 25 Januari 1983

Tempat lahir: San Jose, California, Amerika Serikat

Usia: 41 tahun (per 2024)

Pendidikan:

Sarjana Ekonomi dan Ilmu Komputer - Rice University (2005)

Master Ilmu Komputer - Rice University (2006)

Pekerjaan: CEO dan Co-founder Coinbase

Kekayaan bersih: US$ 7,3 miliar (per Oktober 2024)

3 dari 5 halaman

Klarifikasi Hubungan dengan Raline Shah

Hubungan Brian Armstrong dengan aktris Indonesia, Raline Shah, sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Spekulasi tentang pernikahan mereka muncul setelah Armstrong mengumumkan pernikahannya dengan Angela Meng.

Melansir dari unggahan di akun X-nya pada Rabu, 9 Oktober 2024, Armstrong dengan tegas membantah rumor tersebut, menyatakan bahwa ia belum pernah menikah sebelumnya.

"Saya menikah akhir pekan lalu dengan pasangan juga sahabat saya, Angela Meng! Tidak sabar untuk membangun kehidupan bersama," tulis Brian Armstrong.

Raline Shah, melalui akun Instagram resminya, turut memberikan klarifikasi dan ucapan selamat kepada Armstrong.

Melansir dari unggahan tersebut, Raline menulis, "Selamat buat teman saya Brian Armstrong dalam menempuh hidup baru. Sewaktu saya berdomisili di Amerika banyak pelajaran yang saya kutip dari kerja kerasnya di dunia teknologi. Ini merupakan pernikahan pertama buat dia dan Angela Meng, semoga langgeng terus ya!"

Pernyataan Raline ini secara tidak langsung mengonfirmasi bahwa hubungan mereka hanyalah sebatas pertemanan profesional. Ucapan selamat tersebut juga menegaskan bahwa pernikahan Armstrong dengan Angela Meng memang merupakan pernikahan pertamanya, membantah rumor sebelumnya tentang pernikahan rahasia antara Armstrong dan Raline.

Melansir dari berbagai sumber media, kedekatan Armstrong dan Raline Shah sebelumnya memang pernah terekam dalam beberapa acara publik. Salah satunya adalah kehadiran mereka bersama di acara Breakthrough Prize 2019 di NASA Ames Research Center pada 4 November 2018 di Mountain View, California. Namun, kehadiran bersama ini tampaknya hanya sebatas hubungan profesional dan pertemanan.

Klarifikasi dari kedua belah pihak ini diharapkan dapat mengakhiri spekulasi yang beredar luas di media sosial. Kasus ini juga menjadi pengingat tentang pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya, terutama ketika menyangkut kehidupan pribadi figur publik seperti Brian Armstrong siapa dan Raline Shah.

4 dari 5 halaman

Kekayaan Brian Armstrong

Kekayaan Brian Armstrong, CEO Coinbase, telah menjadi sorotan sejak perusahaannya go public pada 2021. Melansir dari Forbes, per Oktober 2024, kekayaan bersih Armstrong diperkirakan mencapai US$ 7,3 miliar atau setara dengan Rp 144,23 triliun. Angka fantastis ini menempatkannya dalam daftar orang terkaya di dunia.

Sumber utama kekayaan Armstrong berasal dari kepemilikan sahamnya di Coinbase. Ia tercatat memiliki sekitar 19% saham perusahaan. Setelah Coinbase melantai di bursa saham AS, sekitar 40 juta saham Armstrong di perusahaan langsung bernilai sekitar US$ 16 miliar (Rp 250,38 triliun).

Selain dari kepemilikan saham, Armstrong juga menerima kompensasi yang signifikan sebagai CEO Coinbase. Melansir dari sumber yang sama, pada 2023, Armstrong masuk dalam daftar CEO dengan gaji tertinggi di dunia, menempati urutan 4. Ia mendapatkan gaji sebesar US$ 680,9 juta atau Rp 11,19 triliun per tahun, yang jika dibagi secara bulanan mencapai Rp 932,6 miliar.

Meski demikian, kekayaan Armstrong tidak terlepas dari fluktuasi pasar kripto. Nilai saham Coinbase dan, secara langsung, kekayaan Armstrong, sangat dipengaruhi oleh volatilitas harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Pada masa-masa sulit pasar kripto, nilai kekayaannya pernah mengalami penurunan yang signifikan.

Terlepas dari fluktuasi tersebut, Armstrong tetap optimis terhadap masa depan Coinbase dan industri kripto secara keseluruhan. Ia terus berinvestasi dalam pengembangan platform dan ekspansi global Coinbase, yang pada gilirannya berpotensi meningkatkan kekayaannya di masa depan.

5 dari 5 halaman

Sosok Brian Armstrong

Sosok Brian Armstrong siapa? Ia dikenal sebagai visioner di dunia kripto yang memiliki pendekatan unik dalam memimpin Coinbase. Melansir dari FinTech Magazine, Armstrong dideskripsikan sebagai pemimpin yang fokus pada misi dan inovasi. Gaya kepemimpinannya yang tidak basa-basi dan berorientasi pada tujuan telah membentuk budaya Coinbase.

Armstrong sering kali menjadi sorotan media karena pandangannya yang tegas tentang peran teknologi blockchain dalam membentuk masa depan keuangan.

Melansir dari Crypto Startup School milik Andreessen Horowitz, Armstrong pernah menyatakan, "Saya merasa, dunia akhirnya telah menciptakan sesuatu yang lebih baik daripada uang kertas dan emas." Pernyataan ini mencerminkan keyakinannya yang kuat terhadap potensi transformatif kripto.

Namun, sosok Armstrong juga tidak lepas dari kontroversi. Melansir dari berbagai sumber media, pada 2020, ia membuat kebijakan kontroversial di Coinbase yang melarang aktivisme politik di tempat kerja. Keputusan ini menuai kritik, namun Armstrong tetap teguh pada pendiriannya, menegaskan bahwa fokus utama perusahaan adalah pada misi intinya di dunia kripto.

Di luar dunia bisnis, Armstrong juga dikenal karena kontribusinya dalam filantropi. Melansir dari situs resmi The Giving Pledge, ia telah berkomitmen untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk tujuan amal. Fokus filantropisnya termasuk pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.