Sukses

9 Kebiasaan Penyebab Obesitas yang Sering Tak Disadari, Hindari atau Menyesal Nanti

Obesitas merupakan isu kesehatan yang serius, dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk rutinitas harian.

Liputan6.com, Jakarta Obesitas kini menjadi isu kesehatan yang semakin mengkhawatirkan di zaman modern ini. Kondisi ini ditandai dengan akumulasi lemak tubuh yang berlebihan, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Obesitas tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi juga oleh kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan.

Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan sederhana yang dilakukan setiap hari dapat menjadi pemicu utama obesitas. Padahal, dengan mengubah beberapa kebiasaan, seseorang dapat mencegah penumpukan lemak berlebih dan menjaga berat badan tetap ideal.

Berikut adalah delapan kebiasaan yang menjadi penyebab obesitas dan sebaiknya segera dihindari. Simak penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (11/10/2024):

2 dari 4 halaman

1. Makan dalam Porsi Besar atau Berlebih

Makan dalam porsi yang terlalu besar atau berlebihan adalah salah satu penyebab utama obesitas. Ketika kamu mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak, tubuh tidak mampu membakar semua kalori yang masuk, sehingga kalori tersebut disimpan sebagai lemak. Penting untuk memperhatikan porsi makan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Usahakan untuk tidak makan secara berlebihan, terutama makanan yang tinggi kalori.

2. Mengabaikan Sarapan

Sarapan adalah waktu makan yang sangat penting untuk memulai hari dengan energi yang cukup. Jika kamu melewatkan sarapan, tubuh akan cenderung menyimpan lebih banyak kalori dari makanan yang dikonsumsi di siang hari. Hal ini terjadi karena tubuh kekurangan energi dan berusaha menyimpan kalori lebih banyak untuk mengantisipasi kekurangan energi.

3. Makan dengan Tergesa-gesa

Makan dengan tergesa-gesa membuatmu tidak fokus pada rasa kenyang dan cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan. Selain itu, makan dengan cepat juga dapat mengganggu proses pencernaan, karena lambung tidak memiliki waktu yang cukup untuk mencerna makanan dengan baik.

3 dari 4 halaman

4. Makan Gorengan, Berlemak, dan Manis dalam Jumlah Banyak

Makanan yang digoreng, berlemak, dan manis seringkali mengandung kalori dan lemak jenuh dalam jumlah tinggi, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Oleh karena itu, lebih baik mengonsumsi jenis makanan ini dalam porsi kecil dan menggantinya dengan pilihan makanan sehat yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral.

5. Konsumsi Minuman Kemasan Terlalu Sering

Minuman dalam kemasan seperti soda, jus buah dalam kemasan, dan minuman berenergi umumnya memiliki kandungan gula tambahan yang tinggi, yang dapat menambah asupan kalori dan meningkatkan risiko obesitas. Minuman ini juga memiliki kandungan nutrisi yang rendah dan dapat menyebabkan dehidrasi.

6. Kurang Mengonsumsi Sayuran

Sayuran adalah sumber serat yang penting untuk mendukung pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Selain itu, sayuran juga mengandung banyak vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.

4 dari 4 halaman

7. Minim Aktivitas

Salah satu penyebab utama obesitas adalah kurangnya aktivitas fisik. Ketika tubuh tidak banyak bergerak, kalori yang tidak terbakar akan disimpan dan berpotensi menjadi lemak.

8. Stres Berlebih

Stres dapat memicu kebiasaan makan emosional, di mana seseorang cenderung makan untuk mengatasi perasaan negatif. Makanan yang dipilih sering kali adalah makanan yang kurang sehat dan tinggi kalori.

9. Tidur yang Tidak Cukup

Kurang tidur dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan, membuat kamu  lebih mudah merasa lapar dan cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi.

 

Dengan menghindari delapan kebiasaan tertentu, kamu bisa mengurangi risiko obesitas dan menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, rutin berolahraga dan makan makanan bergizi juga dapat membantu menurunkan berat badan serta mempertahankan bentuk tubuh yang ideal.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence