Liputan6.com, Jakarta Menjaga penampilan dan merasa percaya diri merupakan aspek penting dalam kehidupan. Namun, di zaman digital sekarang, konsep kecantikan menjadi semakin bervariasi dan rumit. Jika sebelumnya kecantikan lebih bersifat subjektif, kini kamu berada di era di mana keberadaan standar kecantikan dapat membawa dampak negatif. Beragam standar kecantikan yang ada seringkali bertentangan satu sama lain.
Akses informasi yang mudah melalui internet membuat kamu terekspos pada berbagai tren kecantikan dari seluruh dunia. Ini memang dapat memperkaya pengetahuanmu, tetapi di sisi lain, juga bisa menimbulkan tekanan untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis. Berbagai standar kecantikan yang seringkali tidak sesuai dengan karakteristik individu dapat menyebabkan perasaan kurang percaya diri dan bahkan kecemasan.
Baca Juga
Menurut mpowerminds.com, social psychologist Jonathan Haidt menulis bahwa penelitian menunjukkan media sosial, khususnya Instagram, memiliki hubungan yang lebih kuat dengan kesehatan mental yang buruk. Hal ini terutama terlihat pada penelitian yang berfokus pada anak perempuan dibandingkan remaja secara umum.
Advertisement
Anak perempuan yang terlalu sering menggunakan media sosial berisiko dua hingga tiga kali lebih besar untuk mengalami depresi dibandingkan dengan mereka yang menggunakannya dengan bijak atau tidak sama sekali. Jadi, bagaimana cara menghadapi standar kecantikan yang merugikan di era digital ini?
Berikut adalah beberapa tips yang bisa diikuti saat merasa insecure karena toxic beauty standar. Simak penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (15/10/2024):
Lawan toxic beauty standard
Standar kecantikan yang tidak realistis dapat memiliki dampak buruk terhadap kesehatan mental dan ketenangan batin kita. Berikut adalah beberapa cara untuk menghadapi standar kecantikan yang merugikan ini dan membangun hubungan yang sehat dengan diri sendiri:
1. Kenali pikiran negatif
Mulailah dengan mengenali pikiran negatif yang kita miliki tentang diri kita, seperti pandangan terhadap tubuh kita. Amati kapan pikiran ini muncul dan bagaimana perasaan kita setelahnya. Ingatlah bahwa pikiran bukanlah kenyataan, dan kita memiliki kemampuan untuk menantang dan mengubahnya.
2. Uji pikiran negatif
Uji pikiran negatif tersebut dengan fakta yang didukung oleh bukti. Tanyakan pada diri sendiri apakah pikiran ini masuk akal atau apakah mereka berasal dari standar kecantikan masyarakat atau perbandingan dengan orang lain. Gantikan pikiran negatif dengan afirmasi positif dan realistis mengenai kekuatan dan keunikan tubuh Anda.
3. Berfokus pada diri sendiri
Perlakukan diri dengan kebaikan dan kasih sayang. Ingatkan diri kita bahwa kita berhak mendapatkan cinta dan penerimaan, terlepas dari penampilan kita. Lakukan kegiatan perawatan diri yang mendukung penerimaan diri kita secara keseluruhan.
4. Dikelilingi oleh pengaruh positif
Ikuti akun media sosial, buku, dan sumber lain yang mendukung body positivity dan keberagaman. Kurangi paparan media yang memperkuat standar kecantikan yang tidak realistis.
5. Kembangkan rasa syukur
Latih rasa syukur atas fungsi, kekuatan, dan ketahanan tubuh kita. Lakukan kegiatan yang mendorong penghargaan diri dan merayakan kualitas diri.
6. Praktikkan perawatan diri
Lakukan kegiatan yang membuat Anda merasa baik tentang diri Anda dan tubuh Anda. Ini bisa berupa aktivitas fisik yang Anda nikmati, berlatih mindfulness atau meditasi, memanjakan diri dengan ritual perawatan diri, atau mengejar hobi yang membawa kedamaian.
7. Mencari dukungan
Cari dukungan dari terapis atau konselor yang berfokus pada masalah citra tubuh dan harga diri. Mereka dapat memberikan panduan, dukungan, dan strategi efektif untuk membantu mengatasi pikiran negatif tentang diri kita.
Advertisement
Sadari standar kecantikanmu
Ketidakpuasan terhadap tubuh diartikan sebagai sikap negatif yang berkelanjutan terhadap penampilan fisikmu. Artinya, kamu sulit menerima tubuhmu sendiri karena tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ada. Standar kecantikan yang tidak realistis dan beracun, terutama yang dipromosikan di media sosial, telah menimbulkan keresahan dan memiliki dampak serius terhadap kesehatan mentalmu.
Depresi, gangguan citra diri, atau masalah harga diri adalah beberapa dampak yang harus dihadapi di masa kini. Untuk mengatasi permasalahan ini, kamu perlu mengubah cara pandangmu terhadap kecantikan.
Penting untuk memahami adanya keragaman dan inklusivitas, serta mendukung representasi yang lebih luas dari berbagai tipe tubuh dan warna kulit. Dengan cara ini, kamu bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan positif bagi dirimu sendiri dan orang lain.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence