Liputan6.com, Jakarta - Raja Juli Antoni tidak membantah terkait kemungkinan menduduki kursi menteri dalam kabinet pemerintahan baru. Pernyataan ini muncul setelah Raja Juli Antoni dipanggil oleh presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada 14 Oktober 2024.
Sosok Raja Juli Antoni yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi sorotan publik terkait potensinya sebagai calon menteri.
Advertisement
Baca Juga
Penting bagi publik untuk mengetahui siapa Raja Juli Antoni dan bagaimana profil lengkapnya sebagai politikus muda yang sedang naik daun. Pemahaman tentang latar belakang dan karier Raja Juli Antoni dapat memberikan gambaran tentang kapabilitasnya dalam mengemban tugas-tugas pemerintahan.
Pertemuan Raja Juli Antoni dengan Prabowo Subianto menimbulkan spekulasi tentang posisi yang mungkin ditawarkan kepadanya dalam kabinet mendatang. Meskipun Raja Juli Antoni enggan membeberkan detail posisi yang ditawarkan, ia mengakui telah diberi arahan untuk membantu di pemerintahan.
Perkembangan ini menunjukkan potensi peran penting yang mungkin diemban Raja Juli Antoni dalam pemerintahan baru. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Selasa (15/10/2024).
Sosok Raja Juli Antoni
Raja Juli Antoni siapa? Pertanyaan ini menjadi relevan setelah pertemuannya dengan presiden terpilih Prabowo Subianto pada 14 Oktober 2024. Melansir dari situs web pribadinya, Raja Juli Antoni, Ph.D. adalah seorang politikus Indonesia kelahiran Pekanbaru, Riau, pada 13 Juli 1977.
Ia saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan juga Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia sejak 15 Juni 2022.
Latar belakang pendidikan Raja Juli Antoni cukup menarik perhatian. Ia merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat. Melanjutkan pendidikannya, Raja meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (sekarang UIN Jakarta) pada tahun 2001. Kemudian, ia menempuh pendidikan master di Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, dengan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004.
Tidak berhenti di situ, Raja Juli Antoni melanjutkan studi doktoralnya di School of Political Science and International Studies, Universitas Queensland, Australia, dengan beasiswa dari Australian Development Scholarship (ADS) pada tahun 2010. Disertasinya berjudul "Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia," mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).
Profil Raja Juli Antoni menunjukkan bahwa ia bukan hanya seorang politikus, tetapi juga seorang akademisi dengan latar belakang yang kuat dalam studi perdamaian dan resolusi konflik. Pengalamannya yang beragam, mulai dari aktivis mahasiswa hingga peneliti dan politikus, memberikan perspektif unik dalam memahami dan menangani isu-isu sosial politik di Indonesia.
Raja Juli Antoni dipanggil Prabowo untuk pertemuan di kediamannya pada 14 Oktober 2024, menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan posisinya dalam kabinet mendatang. Meskipun Raja Juli Antoni tidak secara eksplisit mengonfirmasi tawaran posisi menteri, ia mengakui telah diberi arahan untuk membantu di pemerintahan.
Hal ini menunjukkan potensi peran penting yang mungkin diemban Raja Juli Antoni dalam struktur pemerintahan baru.
Advertisement
Profil Lengkap Raja Juli Antoni
Nama Lengkap
Raja Juli Antoni, Ph.D. Tempat, Tanggal Lahir: Pekanbaru, Riau, 13 Juli 1977 Agama: Islam
Pendidikan
SD-SMP: Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat
S1: IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta), Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (2001)
S2: University of Bradford, UK, Department of Peace Studies (2004)
S3: University of Queensland, Australia, School of Political Science and International Studies (Ph.D., 2010)
Karier Politik
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) (2015-sekarang)
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia (15 Juni 2022-sekarang)
Karier Organisasi
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) (2000-2002)
Direktur Eksekutif Maarif Institute
Sekretaris Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2005)
Pengalaman Profesional
Direktur Eksekutif The Indonesian Institute for Public Policy (TII)
Peneliti dan penulis aktif di berbagai media
Prestasi
Penerima beasiswa Chevening Award (2004)
Penerima beasiswa Australian Development Scholarship (ADS) (2010)
Â
Karier Raja Juli Antoni di Politik
Karier Raja Juli Antoni di politik dimulai saat ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada tahun 2009. Melansir dari berbagai sumber, ia sempat menjadi calon anggota legislatif untuk Pemilihan Umum Legislatif 2009 dari PDIP untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX, meskipun belum berhasil terpilih.
Pengalaman ini menjadi batu loncatan bagi Raja Juli Antoni dalam memahami dinamika politik praktis di Indonesia.
Pada tahun 2015, Raja Juli Antoni bersama beberapa koleganya mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia langsung dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal partai tersebut, posisi yang masih dijabatnya hingga saat ini. Peran Raja Juli Antoni dalam membangun dan mengembangkan PSI sebagai partai politik baru menjadi catatan penting dalam kariernya di dunia politik nasional.
Keterlibatan Raja Juli Antoni dalam politik nasional semakin menonjol saat ia bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) tahun 2019. Pengalaman ini semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu politikus muda yang diperhitungkan di tingkat nasional.
Puncak karier politik Raja Juli Antoni terjadi pada 15 Juni 2022, ketika ia dilantik sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia. Posisi ini memberikannya kesempatan untuk menuangkan ilmu, ide, gagasan, serta beragam inovasi dalam bidang pertanahan dan tata ruang.
Pengalamannya sebagai Wamen ATR/BPN ini menjadi nilai tambah dalam profilnya sebagai politikus yang memiliki pengalaman di eksekutif.
Di luar politik, Raja Juli Antoni juga memiliki karier yang cukup panjang di bidang akademik dan organisasi kemasyarakatan. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute for Culture and Humanity, sebuah lembaga pemikiran dan advokasi untuk mewujudkan praksis Islam yang egaliter, nondiskriminasi, toleran, dan inklusif.
Selain itu, Raja Juli Antoni juga aktif sebagai peneliti dan penulis, berkontribusi dalam berbagai studi kebijakan publik dan isu-isu sosial politik di Indonesia.Â
Advertisement