Sukses

20 Nama Bunga Asal Indonesia, Tersebar dari Sabang hingga Merauke

Di Indonesia sendiri memiliki banyak jenis bunga yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Liputan6.com, Jakarta Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang memiliki fungsi utama dalam proses penyerbukan dan pembuahan. Struktur bunga umumnya terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari, dan putik, meskipun beberapa jenis bunga mungkin tidak memiliki semua bagian tersebut.

Indonesia, dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, memiliki beragam jenis bunga yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Di Sumatra, kita dapat menemukan bunga Rafflesia arnoldii yang terkenal sebagai bunga terbesar di dunia, sementara di Papua terdapat anggrek raksasa Grammatophyllum speciosum.

Bunga nasional Indonesia, melati putih (Jasminum sambac), dan bunga endemik seperti anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) dan cempaka (Magnolia champaca), mewakili kekayaan flora nusantara yang unik dan memesona. Semua bunga tersebut ada beberapa yang bisa di tanam di rumah, salah satunya melati putih.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai nama bunga asal Indonesia yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (15/10/2024).

2 dari 5 halaman

1. Rafflesia arnoldii

Rafflesia arnoldii, yang berasal dari hutan hujan Sumatra, dikenal sebagai bunga terbesar di dunia dengan diameter yang bisa mencapai 1 meter. Bunga ini memiliki keunikan luar biasa karena tidak memiliki daun, batang, dan akar, melainkan hidup sebagai parasit pada akar tumbuhan merambat genus Tetrastigma.

Rafflesia arnoldii mengeluarkan bau busuk yang menyerupai daging membusuk untuk menarik lalat dan serangga lain yang berperan dalam proses penyerbukannya. Keberadaan bunga ini sangat langka dan hanya mekar selama 5-7 hari, membuatnya menjadi salah satu keajaiban alam yang paling dicari di Indonesia.

2. Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)

Anggrek Bulan atau Phalaenopsis amabilis adalah bunga nasional Indonesia yang tersebar di seluruh nusantara. Karakteristik utamanya adalah kelopak bunga putih besar yang menyerupai sayap kupu-kupu, dengan ukuran yang bisa mencapai 10 cm. Keunikan Anggrek Bulan terletak pada kemampuannya untuk bertahan berbunga hingga beberapa bulan, membuatnya sangat populer sebagai tanaman hias. Bunga ini juga memiliki nilai simbolis tinggi dalam budaya Indonesia, sering digunakan dalam berbagai upacara adat dan menjadi inspirasi dalam seni dan desain.

3. Cempaka (Magnolia champaca)

Cempaka, yang banyak ditemukan di Jawa dan Bali, adalah bunga dengan aroma harum yang kuat dan warna kuning atau putih cerah. Pohon cempaka bisa tumbuh hingga ketinggian 30 meter, dengan bunga yang muncul di antara dedaunan hijau gelap. Keunikan cempaka terletak pada perannya yang signifikan dalam budaya Indonesia, terutama di Bali, di mana bunga ini sering digunakan dalam upacara keagamaan dan pengobatan tradisional. Minyak esensial dari bunga cempaka juga sangat berharga dalam industri parfum karena aromanya yang eksotis dan tahan lama.

4. Melati Putih (Jasminum sambac)

Melati Putih, yang tersebar di seluruh Indonesia, adalah bunga nasional yang memiliki arti mendalam dalam budaya Indonesia. Bunga kecil berwarna putih ini memiliki aroma harum yang khas dan sering digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari upacara pernikahan hingga pembuatan teh. Keunikan melati terletak pada kemampuannya untuk terus mekar dan mengeluarkan aroma sepanjang hari dan malam, simbolisasi dari keanggunan dan kesucian dalam banyak tradisi lokal. Tanaman melati juga relatif mudah dibudidayakan, membuatnya populer sebagai tanaman hias di rumah dan taman.

5. Kantong Semar (Nepenthes)

Kantong Semar, yang tersebar di Kalimantan, Sumatra, dan Papua, adalah salah satu tanaman karnivora paling menarik di dunia. Tanaman ini memiliki struktur unik berupa kantong yang berfungsi untuk menangkap dan mencerna serangga. Beberapa spesies Kantong Semar bahkan mampu menangkap hewan kecil seperti tikus. Keunikan lain dari tanaman ini adalah kemampuannya untuk tumbuh di tanah miskin nutrisi, dengan memanfaatkan nutrisi dari mangsa yang ditangkapnya. Kantong Semar juga memiliki nilai ilmiah tinggi dalam studi evolusi dan adaptasi tumbuhan.

3 dari 5 halaman

6. Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata)

Anggrek Hitam, yang berasal dari Kalimantan, adalah salah satu anggrek paling langka dan unik di dunia. Bunga ini memiliki kelopak berwarna hijau cerah dengan lidah hitam yang kontras, menciptakan penampilan yang sangat mencolok. Ukurannya bisa mencapai 10-15 cm, menjadikannya salah satu anggrek terbesar. Keunikan Anggrek Hitam terletak pada warnanya yang tidak biasa dan statusnya yang terancam punah di alam liar. Di Kalimantan Timur, bunga ini dianggap sebagai simbol keanggunan dan sering digunakan dalam motif batik lokal. Upaya konservasi terus dilakukan untuk melindungi spesies langka ini, termasuk program pembibitan dan perlindungan habitat alaminya.

7. Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum)

Bunga Bangkai, yang berasal dari Sumatra, adalah salah satu bunga terbesar di dunia. Tingginya bisa mencapai 3 meter dengan diameter bunga hingga 1 meter. Keunikan utamanya adalah bau busuk yang dikeluarkan saat mekar, yang berfungsi untuk menarik serangga penyerbuk. Bunga ini hanya mekar setiap beberapa tahun sekali dan hanya bertahan selama 2-3 hari. Proses pemekaran Bunga Bangkai menjadi peristiwa yang ditunggu-tunggu oleh para botanis dan penggemar tanaman di seluruh dunia. Meskipun baunya tidak menyenangkan, bunga ini memiliki nilai ilmiah yang tinggi dan menjadi daya tarik utama di kebun botani yang berhasil membudidayakannya.

8. Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis)

Anggrek Larat, yang berasal dari Maluku, dikenal juga sebagai "Anggrek Ratu" karena keindahan dan elegansinya. Bunga ini memiliki kelopak berwarna ungu atau putih dengan corak yang menarik, menyerupai kupu-kupu. Keunikan Anggrek Larat terletak pada kemampuannya untuk berbunga sepanjang tahun dalam kondisi yang tepat. Tanaman ini dapat menghasilkan tangkai bunga yang panjang dengan banyak kuntum bunga, menciptakan tampilan yang spektakuler. Anggrek Larat telah menjadi salah satu anggrek paling populer di dunia hortikultura dan sering digunakan dalam hibrida untuk menciptakan varietas baru.

9. Wijaya Kusuma (Epiphyllum anguliger)

Wijaya Kusuma, yang berasal dari Jawa, adalah bunga malam yang memiliki keindahan dan misteri tersendiri. Bunga berwarna putih ini hanya mekar pada malam hari dan layu saat fajar, biasanya hanya bertahan selama beberapa jam. Keunikan Wijaya Kusuma terletak pada bentuknya yang menyerupai bintang dan aromanya yang harum saat mekar. Dalam budaya Jawa, bunga ini dianggap sebagai simbol keberuntungan dan sering dikaitkan dengan legenda-legenda lokal. Meskipun singkat masa mekarnya, momen pemekaran Wijaya Kusuma dianggap sebagai peristiwa yang istimewa dan sering ditunggu-tunggu oleh para penggemar tanaman.

10. Pohon Pelawan (Tristaniopsis merguensis)

Pohon Pelawan, yang endemik di Bangka Belitung, adalah spesies unik yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis tinggi. Bunga pohon ini kecil berwarna kuning dan tumbuh bergerombol, menciptakan pemandangan yang menakjubkan saat berbunga. Keunikan utama Pohon Pelawan terletak pada simbiosis mutualisme dengan jamur pelawan yang tumbuh di sekitar akarnya. Jamur ini sangat langka dan memiliki nilai jual tinggi. Kayu Pohon Pelawan juga sangat keras dan tahan lama, sering digunakan dalam konstruksi tradisional. Upaya konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan terus dilakukan untuk melindungi spesies penting ini.

4 dari 5 halaman

11. Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum)

Anggrek Tebu, yang tersebar di seluruh Indonesia, dikenal sebagai anggrek terbesar di dunia. Tanaman ini bisa mencapai panjang hingga 3 meter dengan berat mencapai 1 ton. Bunganya berwarna kuning dengan bintik-bintik cokelat, tumbuh dalam tandan yang panjang dan dapat menghasilkan hingga 100 kuntum bunga sekaligus. Keunikan Anggrek Tebu terletak pada ukurannya yang luar biasa dan kenyataan bahwa ia sangat jarang berbunga, biasanya hanya setiap 2-4 tahun sekali. Proses pembungaannya menjadi peristiwa yang ditunggu-tunggu di kebun-kebun botani. Meskipun ukurannya besar, Anggrek Tebu tumbuh sebagai epifit, menempel pada pohon besar di hutan hujan tropis.

12. Bunga Edelweis Jawa (Anaphalis javanica)

Edelweis Jawa, yang tumbuh di pegunungan tinggi Jawa dan Bali, adalah bunga abadi yang memiliki makna mendalam dalam budaya Indonesia. Bunga kecil berwarna putih ini dikelilingi oleh daun-daun berbulu yang memberikan penampilan seperti bintang. Keunikan Edelweis Jawa terletak pada kemampuannya untuk bertahan lama setelah dipetik, yang membuatnya menjadi simbol keabadian. Sayangnya, popularitasnya telah menyebabkan over-eksploitasi, membuatnya menjadi spesies yang dilindungi. Edelweis Jawa juga memiliki peran penting dalam ekosistem pegunungan, menjadi habitat bagi berbagai serangga dan menstabilkan tanah di lereng-lereng curam.

13. Bunga Kenanga (Cananga odorata)

Kenanga, yang tersebar di seluruh Indonesia, adalah bunga dengan aroma yang khas dan kuat. Bunganya berwarna kuning kehijauan dengan kelopak yang panjang dan ramping. Keunikan Kenanga terletak pada minyak esensialnya yang sangat berharga dalam industri parfum dan aromaterapi. Aroma Kenanga dianggap memiliki efek menenangkan dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Pohon Kenanga dapat tumbuh hingga 40 meter tingginya, menjadikannya salah satu pohon bunga tertinggi. Dalam budaya Jawa, bunga Kenanga sering dikaitkan dengan keanggunan dan digunakan dalam berbagai upacara adat.

14. Anggrek Macan (Grammatophyllum scriptum)

Anggrek Macan, yang berasal dari Maluku dan Sulawesi, adalah anggrek yang menakjubkan dengan corak uniknya. Bunga ini berwarna kuning atau hijau kekuningan dengan bintik-bintik atau garis-garis cokelat yang menyerupai pola kulit macan, dari situlah namanya berasal. Keunikan Anggrek Macan terletak pada ukurannya yang besar dan kemampuannya untuk menghasilkan tandan bunga yang panjang dengan banyak kuntum. Tanaman ini dapat tumbuh sangat besar, sering disebut sebagai "Anggrek Raksasa Harimau". Dalam habitat alaminya, Anggrek Macan tumbuh sebagai epifit pada pohon-pohon besar di hutan hujan tropis, menciptakan pemandangan yang spektakuler saat berbunga.

15. Bunga Kepompong (Cochlospermum vitifolium)

Bunga Kepompong, yang tumbuh di Nusa Tenggara Timur, adalah pohon berbunga yang menciptakan pemandangan menakjubkan saat mekar. Pohon ini menggugurkan seluruh daunnya sebelum berbunga, kemudian dipenuhi dengan bunga-bunga kuning cerah yang besar, menciptakan kanopi emas yang memukau. Keunikan Bunga Kepompong terletak pada strategi pembungaannya yang dramatis dan kemampuannya untuk bertahan di iklim kering. Bunga ini memiliki nilai ekologis penting sebagai sumber nektar bagi berbagai serangga dan burung. Dalam budaya lokal, pemekaran massal Bunga Kepompong sering dianggap sebagai tanda datangnya musim kemarau.

5 dari 5 halaman

16. Bunga Patma (Rafflesia patma)

Bunga Patma, yang endemik di Jawa Barat, adalah saudara dari Rafflesia arnoldii yang lebih terkenal. Meskipun lebih kecil dari Rafflesia arnoldii, Bunga Patma tetap mengesankan dengan diameter hingga 60 cm. Seperti kerabatnya, Patma juga parasit pada tanaman merambat genus Tetrastigma dan tidak memiliki daun, batang, atau akar sejati. Keunikannya terletak pada kelangkaannya dan distribusinya yang terbatas, membuatnya menjadi spesies yang sangat dilindungi. Bunga Patma memiliki peran penting dalam ekosistem hutan hujan Jawa, menarik serangga penyerbuk dengan baunya yang khas. Upaya konservasi intensif dilakukan untuk melindungi habitat alaminya dan memastikan kelangsungan hidup spesies langka ini.

17. Anggrek Kebutan (Ascocentrum miniatum)

Anggrek Kebutan, yang berasal dari Jawa dan Bali, adalah anggrek mungil dengan warna oranye cerah yang mencolok. Meskipun ukurannya kecil, dengan bunga berdiameter sekitar 2 cm, Anggrek Kebutan menghasilkan tandan bunga yang padat dengan banyak kuntum, menciptakan tampilan yang spektakuler. Keunikannya terletak pada warnanya yang vibran dan kemampuannya untuk berbunga sepanjang tahun dalam kondisi yang tepat. Anggrek ini sering digunakan dalam rangkaian bunga dan sebagai tanaman hias karena penampilannya yang menarik dan perawatannya yang relatif mudah. Dalam habitat alaminya, Anggrek Kebutan tumbuh sebagai epifit pada pohon-pohon di hutan dataran rendah hingga pegunungan.

18. Bunga Kasturi (Mangifera casturi)

Bunga Kasturi berasal dari pohon mangga kasturi yang endemik di Kalimantan Selatan. Meskipun bunganya kecil dan tidak mencolok, dengan warna merah muda pucat, keunikan bunga ini terletak pada buah yang dihasilkannya. Mangga kasturi memiliki rasa yang unik, perpaduan antara manis dan asam dengan aroma yang khas. Sayangnya, pohon ini dianggap hampir punah di alam liar, menjadikannya fokus upaya konservasi yang penting. Bunga Kasturi memiliki nilai budaya yang tinggi di Kalimantan Selatan, sering dikaitkan dengan identitas lokal dan digunakan dalam berbagai upacara adat. Upaya pelestarian dan reboisasi terus dilakukan untuk menyelamatkan spesies langka ini.

19. Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Bunga Cengkeh, yang berasal dari Kepulauan Maluku, memiliki nilai historis dan ekonomis yang sangat tinggi bagi Indonesia. Bunga kecil berwarna merah ini dipanen sebelum mekar dan dikeringkan hingga menjadi cengkeh yang kita kenal. Keunikan Bunga Cengkeh terletak pada kandungan minyak esensialnya yang kaya, memberikan aroma dan rasa yang khas. Cengkeh memainkan peran penting dalam sejarah perdagangan rempah-rempah dunia, bahkan menjadi salah satu alasan utama ekspedisi penjelajahan Eropa ke Timur. Saat ini, cengkeh masih menjadi komoditas penting dalam industri makanan, rokok kretek, dan pengobatan tradisional. Pohon cengkeh sendiri bisa berumur ratusan tahun dan dianggap sebagai warisan berharga di banyak daerah penghasil cengkeh.

20. Anggrek Paphiopedilum (Paphiopedilum sangii)

Anggrek Paphiopedilum sangii, yang endemik di Sulawesi, adalah salah satu anggrek paling langka dan unik di Indonesia. Dikenal juga sebagai "Anggrek Selop Lady" karena bentuk bunganya yang menyerupai selop, anggrek ini memiliki warna dan pola yang kompleks. Keunikannya terletak pada struktur bunga yang tidak biasa, dengan sepal atas yang besar dan berbentuk seperti bendera, serta bibir bunga yang berbentuk kantong. Paphiopedilum sangii sangat dilindungi karena kelangkaannya dan penyebarannya yang terbatas. Anggrek ini memiliki nilai ilmiah tinggi dalam studi evolusi dan adaptasi anggrek. Upaya konservasi ex-situ di kebun botani dan pusat penelitian dilakukan untuk memastikan kelangsungan hidup spesies berharga ini, sambil terus melindungi habitat alaminya di hutan-hutan Sulawesi.