Liputan6.com, Jakarta Setelah meraih kesuksesan melalui film Penyalin Cahaya yang memulai debutnya di Busan International Film Festival tahun 2021, dan dilanjutkan dengan 24 Jam Bersama Gaspar pada tahun 2023, Shenina Cinnamon kembali menunjukkan kepiawaiannya di dunia perfilman. Kali ini, ia terlibat dalam proyek terbaru yang disutradarai oleh Loeloe Hendra, dengan judul Tale of the Land, yang juga berhasil masuk ke dalam Program New Currents.
Film ini diproduksi oleh Kawankawan Media dan mengangkat tema budaya dari salah satu daerah di Indonesia, yaitu adat suku Dayak. Cerita berpusat pada tokoh utama, May (diperankan oleh Shenina Cinnamon), yang dihantui oleh trauma akibat kematian orangtuanya dalam sengketa tanah adat, sehingga membuatnya takut untuk menginjak tanah.
Baca Juga
Keunikan film ini terletak pada 90% adegannya yang diambil di atas air dan penggunaan Bahasa Kutai. Untuk memerankan karakter May, Shenina tampil dengan keaslian gaya khas orang Batak. Berikut adalah lima gaya otentik yang diperlihatkan oleh aktris ini dalam film Tale of the Land, sebagaimana dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (16/10/2024).
Advertisement
1. Kulit yang Dibiarkan Eksotis
Shenina menunjukkan bahwa kecantikan sejati tidak harus mengikuti standar kulit yang dipoles secara berlebihan. Dalam film Tale of The Land, kulit eksotis Shenina ditampilkan secara alami, menonjolkan keindahan khas Indonesia.
Tanpa riasan tebal atau pemutih yang berlebihan, warna kulit Shenina tampak natural dan autentik, memperkuat karakter yang ia mainkan. Ini mengirimkan pesan yang kuat bahwa keindahan berasal dari penerimaan diri dan merayakan warna kulit asli warga pribumi.
Advertisement
2. Riasan Sederhana bak Warga Lokal
Dalam film ini, Shenina memilih tampilan make-up yang sangat minimalis, hampir seolah-olah tidak menggunakan riasan sama sekali. Gaya make-up tersebut menggambarkan karakteristik khas masyarakat lokal yang sederhana namun tetap memancarkan kecantikan alami. Selain riasan, melalui gestur, sikap, dan cara berbicaranya, Shenina berhasil menghayati perannya dengan baik sebagai anggota masyarakat Dayak.
Dengan riasan yang ringan, menonjolkan kulit sehat dan bibir yang sedikit berwarna, Shenina sukses menampilkan kecantikan yang alami dan rendah hati, tetap mempesona tanpa usaha yang berlebihan.
3. Balutan Baju Sederhana
Walaupun Shenina mengenakan pakaian kasual seperti kaos dan hoodie, ia tetap menunjukkan karakter yang menonjol. Kesederhanaan gaya ini memperkuat kesan bahwa dirinya adalah pribadi yang kuat, percaya diri, dan tidak terjebak dalam penampilan yang berlebihan.
Di beberapa adegan, pakaian ini justru memberikan kesempatan bagi karakter Shenina untuk bersinar, menonjolkan ekspresi wajah dan kemampuan akting yang sarat emosi, tanpa terganggu oleh busana yang terlalu mencolok.
Advertisement
4. Balutan Baju Floral Menambah Kesan Manis
Salah satu momen yang paling mengesankan dari penampilan Shenina dalam film ini adalah saat ia memakai baju bermotif bunga dengan warna kuning. Warna cerah tersebut memberikan nuansa manis dan penuh semangat, seakan menunjukkan sisi lembut dan optimis dari karakternya.
Baju bermotif bunga ini juga berpadu dengan latar alam yang berwarna biru laut, menciptakan harmoni visual yang menawan antara Shenina dan sekitarnya, menjadikannya salah satu sorotan fashion yang sederhana namun tetap anggun.
5. Baju Bernuansa Putih yang Mengontraskan Kulit Eksotis
Shenina tampil memukau dalam busana bernuansa putih, yang semakin menonjolkan kontras dengan kulit eksotisnya. Warna putih yang bersih ini memberikan kesan elegan sekaligus sederhana, menciptakan gaya yang tampak klasik namun tetap memancarkan keindahan khas nusantara.
Pilihan busana ini berhasil menggarisbawahi kecantikan alami Shenina, memperkuat perannya sebagai sosok yang kuat namun tetap terhubung dengan identitas lokalnya.
Shenina memancarkan karakter yang kuat, alami, dan mencerminkan keindahan lokal. Gaya sederhananya dalam film ini sejalan dengan kekuatan karakternya, menjadikannya sebagai inspirasi bagi banyak orang untuk tampil percaya diri dengan kesederhanaan yang otentik.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement