Sukses

Doa Ziarah Kubur Lengkap dalam Bahasa Arab dan Latin, Dibaca Ketika Nyekar

Doa ziarah kubur merupakan rangkaian doa yang dibaca saat mengunjungi makam sebagai bentuk penghormatan dan mendoakan arwah yang telah mendahului kita.

Liputan6.com, Jakarta Doa ziarah kubur merupakan rangkaian doa yang dibaca saat mengunjungi makam sebagai bentuk penghormatan dan mendoakan arwah yang telah mendahului kita. Bacaan doa ini biasanya dimulai dengan salam kepada penghuni kubur, dilanjutkan dengan membaca beberapa ayat Al-Quran seperti Surat Yasin, dan diakhiri dengan memohon ampunan serta keselamatan bagi almarhum. Membaca doa ziarah kubur tidak hanya bermanfaat bagi arwah yang didoakan, tetapi juga bagi pembaca doa sebagai pengingat akan kefanaan hidup dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.

Waktu yang tepat untuk membaca doa ziarah kubur adalah ketika seseorang mengunjungi makam, baik itu makam orang tua, saudara, teman, atau bahkan makam muslim yang tidak dikenal. Meskipun tidak ada batasan waktu khusus, banyak yang memilih untuk berziarah pada hari Jumat atau menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Membaca doa ziarah kubur saat nyekar atau mengunjungi makam orang tua, saudara, atau teman memiliki arti penting dalam tradisi Islam. Selain sebagai bentuk bakti dan kasih sayang kepada almarhum, doa ini juga menjadi sarana untuk memohonkan ampunan dan kelapangan kubur bagi mereka.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai doa ziarah kubur lengkap dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/10/2024).

2 dari 4 halaman

Bacaan Doa Ziarah Kubur Lengkap dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Dilansir dari laman Nahdlatul Ulama (NU), berikut ini terdapat bacaan dari doa ziarah kubur lengkap dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

سَـــلاَمُ اللهِ يـَا سَـــادَةْ ۩ مِنَ الرَّحْمٰنِ يَغْـْشَاكُمْ عِبَـــــادَ اللهِ جِـئْنَــاكُمْ ۩ قَـصَدْنَاكُمْ طَلَبْنَـاكُمْ تُـعِــيـْنُوْنَــــا تُـغِــــيْثُوْنَــــا۩ بـهِمَّتِكُمْ وَجَــدْوَاكُـمْ فَأَحْبُـوْنَـــــا وَأَعْـطُوْنَــــا ۩ عَـطَاَياكُمْ هَـــدَايَـاكُمْ فَــــلاَ خَيَّـبْتُـمُوْا ظَـــنِّيْ ۩ فَحَــاشَاكُمْ وَحَاشَاكُمْ سَــعِدْنَـــا إِذْ أَتَيْنــَاكُمْ ۩ وَفُزْنَــا حِيْنَ زُرْنَــــاكُمْ فَـقـُوْمُوْا وَاشْفَعُوْا فِيْنَا ۩ إِلَى الرَّحْمٰنِ مَـوْلاَكُمْ عَسَى نُحْظَى عَسَى نُعْطَى ۩ مَـزَايـَا مِنْ مَزَايـَاكُمْ عَسَى نَظْرَةْ عَسَى رَحْمَـــةْ ۩ تَـغْشَـانَا وَتَـغْشَاكُمْ سَــــلاَمُ اللهِ حَـيــَّــاكُـــم ۩ وَعـَيْنُ اللهِ تَـرْعَــاكُمْ وَصَـــــلَّى اللهُ مـَوْلاَنَـــا ۩ وَسَـــــلَّمَ مَا أَتَـيْنَـــاكُـــــمْ عَلَى الْمُخْـتَارِ شَـــافِعِنَــا ۩ وَمُـنْقـِذِنَـا وَإِيَّـــــاكُمْ

Arab Latin: “Bismillâhirrahmânirrahîm. Salâmullâhi yâ sâdah minar-Rahmâni yaghsyâkum. Ibâdallâhi ji’nâkum qashadnâkum thalabnâkum. Tu'înûnâ tughîtsûnâ bihimmatikum wa jadwâkum. Fa ahbûnâ wa a'thûnâ 'athâyâkum hadâyâkum. Falâ khayyabtumû dzannî fahâsyâkum wahâsyâkum. Sa'idnâ idz ataynâkum wa fuznâ hîna zurnâkum. Faqûmû wasyfa'û fînâ ilâr-rahmâni mawlâkum. 'Asâ nuhdzâ 'asâ nu'thâ mazâyâ min mazâyâkum. 'Asâ nadzrah 'asâ rahmah taghsyânâ wa taghsyâkum. Salâmullâhi hayyâkum wa 'ainullâhi tar'âkum. Wa shallâllâhu mawlânâ wasallam mâ atainâkum. 'Alâl mukhtâri syâfi'înâ wa munqidzinâ wa iyyâkum”

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Wahai Tuanku, semoga salam Allah tetap tercurah padamu. Wahai hamba-hamba Allah, kami datang kepadamu. Kami bermaksud (bersentuhan dengan rohanimu) dan kami berharap (berkahmu). Untuk menolong kami, menyejukkan kami dengan siraman yang berasal darimu, sesuai dengan tekad dan pencapaianmu (selama ini). Maka cintailah dan berikanlah kepada kami hal-hal yang Allah berikan dan hadiahkan padamu.”

“Jangan biarkan pengharapan ini sia-sia, jauhlah engkau semua (dari sifat tega menyia-nyiakan kami). Kami sangat beruntung datang di haribaanmu dan kami amat berbahagia dengan menziarahimu, maka bangkitlah dan syafaatilah kami bermohon pada Allah yang bersifat ar-Rahman, Tuanmu. Mudah-mudahan kami diberi (Allah) keberuntungan dan diberi limpahan karunia yang selama ini dianugerahkan kepadamu.”

“Mudah-mudahan kita dipandang dan dilimpahi rahmat yang akan menyelimuti kami dan engkau. Semoga engkau semakin dihidupkan dengan keselamatan (dari) Allah dan semoga pandangan Allah senantiasa menuntun engkau. Mudah-mudahan rahmat Allah dan keselamatan semakin terlimpah kepada tuan kita, manusia pilihan yang mensyafaati dan menyelamatkan kita.”

3 dari 4 halaman

Adab Ziarah Kubur Sesuai Sunnah

Perlu diketahui, bahwa hukum ziarah kubur adalah sunnah menurut para ulama. Ketika melakukan nyekar, ada beberapa adab yang perlu dilakukan oleh umat Islam, yaitu:

1. Membaca salam saat masuk kuburan

Adab yang pertama dilakukan dalam berziarah kubur adalah mengucapkan salam. Para peziarah disunnahkan untuk mengucap salam kepada penghuni kuburan muslim. Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk mengucapkan salam yang juga sekaligus doa ketika masuk ke dalam area pemakaman.

"Assalamu’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriin. wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. wa as alullooha lanaa walakumul ‘aafiyah."

Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian."

2. Memakai pakaian yang baik dan sopan

Adab ziarah kubur yang lainnya adalah memakai pakaian yang baik dan sopan. Hal ini sebab akan berdoa kepada Allah, selain itu juga sebagai bentuk menghargai orang dalam kubur.

3. Tidak duduk di atas kuburan

Adab ziarah kubur sesuai sunah yang kelima adalah jangan duduk atau menginjak bagian atas kuburan. "Janganlah kalian salat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim).

4. Tidak berbicara kotor selama berada di kuburan

Saat berada di kuburan, tujuan utamanya yakni mendoakan orang di dalam kubur agar mendapat ampun atas dosa-dosanya. Karena itu, dilarang untuk berbicara kotor. Tujuan utama ziarah kubur yakni mendoakan orang dalam kubur agar mendapat rahmat dan ampunan Allah SWT melalui bacaan ayat-ayat Al Qur'an, tahlil dan doa yang dikirimkan.

5. Boleh menangis asal tidak berlebihan

Menangis saat melakukan ziarah kubur diperbolehkan karena Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika melakukan ziarah kubur ibunya. Namun, hendaknya tidak berlebihan hingga meratap, meraung-raung, atau menangis hingga merobek baju sendiri.

6. Tidak memakai sandal di kuburan

Saat berziarah disunnahkan untuk tidak memakai alas kaki saat berjalan di atas kuburan. Hal ini bertujuan untuk menghormati penghuni kuburan.

4 dari 4 halaman

Pentingnya Ziarah Kubur

Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk orang yang sudah meninggal dunia. Selain itu, ziarah kubur juga dapat membuat kita lebih introspektif dan merenungi makna hidup dan kematian.

Ketika ziarah kubur, anda tidak perlu membawa apapun. Cukup membawa air dan sedekah sebagai tanda penghormatan dan doa untuk orang yang sudah meninggal dunia. Sementara waktu yang tepat untuk melakukan ziarah kubur adalah  pada pagi atau sore hari, ketika cuaca sedang cerah dan kondisi lingkungan tenang.

Untuk momennya bisa dilakukan kapan saja, namun biasanya kebanyakan orang akan melakukan ziarah kubur pada hari-hari tertentu seperti menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, serta Kamis malam Jumat.