Sukses

Stella Christie, Guru Besar Tsinghua University yang Diprediksi Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Dengan kehadiran Stella Christie, kabinet Prabowo-Gibran tampaknya akan diperkuat oleh figur-figur yang tidak hanya berlatar belakang politik, tetapi juga profesional berpengalaman dari dunia akademik internasional.

Liputan6.com, Jakarta Stella Christie, seorang akademisi berkaliber internasional, menjadi salah satu nama yang mencuat dalam daftar calon anggota kabinet Prabowo-Gibran untuk periode lima tahun ke depan. Pemanggilan Stella oleh Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto, ke kediamannya di Kertanegara pada Selasa (15/10/2024) menandai langkah awal keterlibatannya dalam pemerintahan. Meskipun namanya masih relatif asing di Indonesia, latar belakang akademiknya mengundang perhatian luas.

Saat diwawancarai media setelah pertemuan tersebut, Stella dengan rendah hati menjelaskan bahwa penunjukan posisinya sepenuhnya berada di tangan Presiden Terpilih Prabowo. Sikapnya yang tenang dan fokus pada keahlian ilmiah membuatnya menjadi sosok yang dinilai berpotensi memberikan perspektif baru dalam pemerintahan, terutama dalam bidang pendidikan dan penelitian.

Dengan kehadiran Stella Christie, kabinet Prabowo-Gibran tampaknya akan diperkuat oleh figur-figur yang tidak hanya berlatar belakang politik, tetapi juga profesional berpengalaman dari dunia akademik internasional. Berikut ulasan lebih lanjut tentang sosok Stella Christie yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/10/2024).

2 dari 3 halaman

Ilmuwan Kognitif Lulusan Harvard University

Stella lahir di Medan dan menempuh pendidikan sarjananya di Harvard University, salah satu institusi pendidikan terkemuka di dunia. Harvard dikenal sebagai universitas terbaik ketiga di dunia menurut Times Higher Education World University Rankings (THE WUR) 2025. Dengan gelar sarjana yang diraihnya, Stella sudah menunjukkan prestasi akademik yang luar biasa sejak awal kariernya.

Setelah menyelesaikan studi S1, Stella melanjutkan pendidikan pascasarjana dan meraih gelar doktor di Northwestern University pada tahun 2010. Di sana, ia mendalami ilmu kognitif, bidang yang mempelajari proses mental, seperti pemikiran dan pengambilan keputusan, serta hubungannya dengan otak manusia. Keahlian ini menunjukkan bahwa Stella tidak hanya memiliki dasar akademis yang kuat, tetapi juga pemahaman yang mendalam tentang bagaimana manusia berpikir dan belajar.

Karir Akademis

Sejak 2018, Stella telah menjabat sebagai Guru Besar di Tsinghua University, Beijing, di mana ia juga merupakan Ketua Riset untuk Laboratorium Otak dan Kecerdasan. Tsinghua University sendiri dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di China, dan keberadaan Stella di sana menunjukkan pengakuan internasional terhadap kompetensinya.

Selain itu, Stella juga memimpin Pusat Kognisi Anak di Tsinghua, yang menunjukkan komitmennya untuk memajukan pemahaman tentang perkembangan kognitif anak-anak. Pengalaman ini memberikan Stella perspektif yang unik dalam merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.

Sebelum kariernya di Tsinghua, Stella pernah menjadi Guru Besar di Swarthmore College, Amerika Serikat, dari tahun 2012 hingga 2018. Di sana, ia terlibat dalam penelitian dan pengajaran yang berfokus pada ilmu kognitif, memperkuat reputasinya sebagai salah satu pakar terkemuka di bidang ini.

Stella Christie dikenal melalui berbagai publikasi penelitiannya yang terbit dalam jurnal-jurnal terkemuka, termasuk Journal of Cognition and Development. Salah satu artikel penelitiannya bahkan mendapat penghargaan artikel terbaik pada tahun 2010. Karya-karya ilmiah Stella dapat diakses melalui Google Scholar, di mana ia telah mengumpulkan banyak sitasi, menunjukkan bahwa penelitiannya diakui dan dirujuk oleh ilmuwan lain di bidang yang sama.

3 dari 3 halaman

Penunjukan dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Meskipun saat ditanya tentang posisinya dalam kabinet mendatang, Stella enggan memberikan rincian. Ia tidak mengkonfirmasi apakah dirinya akan menjabat sebagai menteri, wakil menteri, atau kepala badan. Sebaliknya, ia lebih memilih untuk menyerahkan informasi tersebut kepada Prabowo, yang akan mengumumkan susunan kabinetnya. Hal ini menunjukkan sikap rendah hati dan profesionalisme Stella, serta komitmennya untuk mendukung pengembangan Indonesia tanpa mencari sorotan publik.

Dalam wawancara tersebut, Stella menyampaikan, “Nanti Pak Prabowo yang menjelaskan,” ketika ditanya tentang tugasnya di kabinet. Meskipun demikian, Stella menegaskan bahwa ia siap untuk membantu Prabowo dalam mengembangkan Indonesia sesuai dengan keilmuannya di bidang kognitif.

Dengan keahlian di bidang ilmu kognitif, Stella diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam merumuskan kebijakan pendidikan dan penelitian di Indonesia. Dalam era di mana pemahaman tentang perkembangan otak dan proses belajar semakin penting, Stella memiliki potensi untuk membawa perspektif baru dalam kebijakan pemerintah, terutama yang berkaitan dengan pendidikan tinggi dan penelitian.

Sebagai seorang ilmuwan, Stella memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana cara berpikir manusia berfungsi, yang dapat diterapkan dalam konteks pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Ini adalah modal penting bagi kabinet Prabowo-Gibran, yang diharapkan mampu membawa Indonesia menuju kemajuan di berbagai sektor.