Liputan6.com, Jakarta Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan dan tidak normal yang sering muncul setelah proses penyembuhan luka. Meskipun tidak menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan, keloid dapat menyebabkan ketidaknyamanan seperti rasa gatal dan nyeri, serta mempengaruhi penampilan kulit.
Keloid biasanya tampak sebagai tonjolan keras dan berkilau, dan dapat muncul di berbagai bagian tubuh, terutama di area yang sering mengalami cedera seperti telinga, dada, bahu, dan punggung. Kondisi ini lebih umum terjadi pada individu dengan tipe kulit tertentu dan dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang.
Baca Juga
Penyebab munculnya keloid cukup kompleks dan melibatkan berbagai faktor, termasuk faktor genetik, usia, dan cara perawatan luka. Tidak semua luka akan berkembang menjadi keloid, namun beberapa orang lebih rentan terhadap kondisi ini. Penting untuk memahami bahwa ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah atau mengurangi risiko pembentukan keloid, seperti perawatan luka yang tepat, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (17/10/2024).
Advertisement
Penyebab Keloid
Berikut adalah beberapa penyebab terbentuknya keloid:
1. Faktor Genetik: Jika ada anggota keluarga yang memiliki keloid, kemungkinan kamu juga bisa mengalaminya lebih tinggi.
2. Tipe Kulit: Mereka yang memiliki kulit lebih gelap cenderung lebih mudah mengalami keloid.
3. Usia: Keloid lebih sering muncul pada individu yang berusia remaja hingga dewasa muda.
4. Lokasi Cedera: Keloid lebih mudah terbentuk pada area seperti dada, bahu, dan telinga.
5. Pengobatan Luka: Risiko keloid meningkat akibat infeksi, trauma, atau penjahitan yang kurang tepat.
Advertisement
Mengurangi Tumbuhnya Keloid
Walaupun tidak selalu dapat dicegah, terdapat beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi kemungkinan terbentuknya keloid:
Cara Pencegahan:
1. Merawat luka dengan benar: Cuci luka dengan sabun dan air, gunakan salep antibiotik bila diperlukan, dan tutup dengan perban steril.
2. Jangan menggaruk luka: Menggaruk dapat menyebabkan infeksi dan meningkatkan kemungkinan munculnya keloid.
3. Hindari penggunaan steroid topikal: Penggunaan steroid topikal bisa memperburuk kondisi keloid.
4. Konsultasikan dengan dokter jika memiliki riwayat keloid: Dokter dapat memberikan panduan tentang cara merawat luka untuk mengurangi risiko keloid.
Cara Menghilangkan Keloid
Metode Penanganan:
1. Perawatan non-invasif: Penggunaan terapi laser, terapi cahaya, dan terapi tekanan dapat membantu mengecilkan dan memperbaiki tampilan keloid.
2. Perawatan invasif: Apabila perawatan non-invasif tidak memberikan hasil yang diinginkan, dokter mungkin akan menyarankan operasi atau terapi radiasi.
3. Suntikan kortikosteroid: Pemberian suntikan kortikosteroid dapat membantu mengurangi peradangan serta mengecilkan keloid.
4. Injeksi cryotherapy: Injeksi cryotherapy memanfaatkan nitrogen cair untuk membekukan dan memusnahkan jaringan keloid.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap pengobatan. Jika kamu mengalami keloid, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan metode pengobatan yang paling sesuai. Dengan pencegahan dan perawatan yang tepat, kamu dapat mengelola keloid dan menjaga kesehatan kulit.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement