Liputan6.com, Jakarta Salat Subuh merupakan salah satu ibadah yang tidak boleh dilewatkan oleh umat Islam. Sebagai salah satu dari lima salat wajib, salat Subuh memiliki keistimewaan tersendiri dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Waktu pelaksanaannya yang berada di awal hari mengajarkan pentingnya memulai hari dengan keikhlasan dan ketaatan kepada Sang Pencipta.
Lebih dari sekadar rutinitas, salat Subuh memberikan kesempatan untuk memohon petunjuk dan berkah dari Allah SWT dalam menjalani kehidupan. Sebelum melaksanakannya, umat Islam wajib membaca niat salat Subuh sendiri, sabagai imam maupun sebagai makmum, karena niat adalah pondasi dari setiap ibadah.
Niat salat Subuh sendiri yang tulus dan ikhlas akan memperkuat tekad dan kesungguhan dalam melaksanakan salat, menjadikannya lebih bermakna. Sebuah ibadah tanpa niat yang benar dapat dianggap tidak sah, sehingga sangat penting untuk mengucapkan niat dengan tepat. Dengan niat yang benar, setiap gerakan dalam salat Subuh menjadi penuh makna, membimbing kita untuk lebih dekat kepada Allah dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Berikut bacaan niat salat Subuh sendiri serta berjamaah sebagai imam maupun makmum, Kamis (17/10/2024).
Advertisement
Niat Salat Subuh Sendiri
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Usholli fardho shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala
Artinya: Aku niat melakukan Salat fardhu Subuh dua rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.
Niat Salat Subuh untuk Imam
Niat Salat Subuh untuk imam hanya dibedakan sedikit, yaitu ditambahkan kata 'Imaaman'.
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى.
Usholli fardho Subhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta'aala.
Artinya: Aku niat melakukan Salat fardu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta'ala.
Niat Salat Subuh untuk Makmum
Niat untuk makmum pun sama, tinggal ditambahkan lafal 'ma'muuman'.
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى.
Usholli fardho Subhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muman lillaahi ta'ala.
Artinya: Aku niat melakukan Salat fardu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat sebagai makmum, karena Allah ta'ala.
Advertisement
Tata Cara Salat Subuh
akhir yang menggunakan qunut.
1. Membaca niat Salat subuh sesuai keadaan baik secara sendiri, sebagai imam, atau sebagai makmum.
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Allahu akbar kabiro wal-hamdulillahi katsira wa subhanallahi burotan wa ashila inni wajahtu wajhiya lilladzi fatharassamawaaati wal-ardho hanifan musliman wa maa ana minal-musyrikin. Inna Salati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi robbil-alamin. La syarikallahu wa bidzaalila umirtu wa ana minal-muslimin,
Artinya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang, aku menghadapkan wajahku kepada Pencipta langit dan bumi dengan penuh ketaatan dan tunduk, bukanlah termasuk dalam golongan yang menyekutukan-Nya. Segala salat yang kutunaikan, ibadahku, kehidupan, dan kehidupanku sepenuhnya diabdikan hanya kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa dan Penguasa Semesta Alam, yang tidak memiliki rekan atau sekutu. Dengan itulah aku tunduk pada perintah-Nya, dan aku adalah seorang muslim.
4. setelah itu Membaca surah wajib Al-Fatihah
5. Membaca surat pendek Al Quran (sesuai kemampuan)
6. Kemudian rukuk
7. Setelah itu I'tidal
8. Sujud dengan khusuk
9. Duduk di antara dua sujud
10. Bangkit dari sujud dan memulai rakaat kedua
11. Rukuk dengan tuma'ninah
12. I'tidal
13. Setelah melakukan i'tidal dan membaca Qunut,
Dalam Salat Subuh pada rakaat kedua, saat berdiri tegak dari rukuk setelah membaca Rabbana lakal-hamdu, kemudian kita membaca doa Qunut. Berikut adalah bacaannya:
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ
Allahummahdini fi man hadayt, wa 'aafini fii man 'aafai t, wa tawallanii fii man tawallayta, wa baarik lii fii maa a'thayta, wa qini syarra maa qodhayta, fa innaka taqdii wa laa yuqdhaa 'alayka, wa innahu laa yadzillu man waalayta, wa laa ya'izzu man 'aadhaayta. Tabarakta Rabbanaa wa ta'aalayta, falakal-hamdu 'alaa maa qodhoita. Astaghfiruka wa atubu ilaika, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin nabiyyil-ummiyyi wa 'ala aalihi wa ashhaabihii wa sallam.
Doa tersebut memiliki makna sebagai berikut:
Ya Allah, berikanlah aku petunjuk sebagaimana Engkau memberikan petunjuk kepada orang-orang yang telah Engkau tunjuki. Berikanlah aku kesehatan sebagaimana Engkau memberikan kesehatan kepada orang-orang yang telah Engkau berikan kesehatan. Berikanlah berkah pada segala pemberian yang telah Engkau berikan kepadaku. Lindungilah aku dari segala kejahatan yang telah Engkau tetapkan. Sungguh, tidak akan merendahkan orang-orang yang Engkau beri kekuasaan, dan tidak akan dimuliakan orang yang Engkau musuhi. Engkau Maha Berkah dan Maha Mulia. Segala puji bagi-Mu atas segala ketentuan-Mu. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah melimpahkan rahmat, berkah, dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya.
14. Setelah selesai qunut, Sujud dengan khusuk
15. Duduk di antara dua sujud
16. Tasyahud akhir
17. Terakhir lakukan dua kali salam