Liputan6.com, Jakarta Memasuki bulan Muharram, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amalan-amalan sunnah, dengan berpuasa menjadi salah satu ibadah yang sangat direkomendasikan. Selain berpuasa, membaca Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Muharram juga merupakan tradisi yang sering dilakukan oleh kaum muslimin untuk menyambut pergantian tahun Hijriah. Kedua doa ini memiliki makna mendalam sebagai bentuk refleksi atas tahun yang telah berlalu dan harapan untuk tahun yang akan datang.
Baca Juga
Advertisement
Waktu pembacaan doa-doa ini telah ditentukan sesuai dengan pergantian tahun Hijriah. Untuk doa akhir tahun, umat Islam disarankan untuk membacanya sebelum waktu Maghrib pada hari terakhir bulan Dzulhijjah, yaitu tanggal 29 atau 30 tergantung pada penentuan awal bulan. Sementara itu, doa awal tahun Hijriah sebaiknya dibaca setelah shalat Maghrib pada tanggal 1 Muharram, menandai dimulainya tahun baru dalam penanggalan Islam.
Dalam pelaksanaannya, para ulama menganjurkan agar doa-doa ini dibaca sebanyak tiga kali untuk mempertegas niat dan memperdalam makna dari setiap kata yang diucapkan. Pengulangan ini juga dapat dipahami sebagai bentuk penekanan atas harapan dan permohonan yang dipanjatkan kepada Allah SWT. Dengan membaca doa sebanyak tiga kali, diharapkan konsentrasi dan kekhusyukan dalam berdoa dapat lebih terjaga.
Sebelum memulai pembacaan doa akhir dan awal tahun, umat Islam dianjurkan untuk terlebih dahulu melafalkan niat dalam hati. Niat ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah pernyataan tujuan yang tulus kepada Allah SWT. Dengan berniat, seorang muslim mengharapkan berbagai kebaikan dari Allah, seperti limpahan rahmat, kesehatan yang prima, keberkahan rezeki, jodoh yang baik, serta harapan untuk dapat mengakhiri kehidupan dalam keadaan husnul khatimah atau akhir yang baik.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai bacaan doa awal tahun dan akhir tahun NU yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (20/10/2024).
Bacaan Doa Awal Tahun dalam Bahasa Arab dan Latin
Anjuran membaca doa awal tahun akan membawa keberkahan, selain itu doa ini dibaca dengan tujuan untuk memohon perlindungan dan bimbingan dari Allah SWT dalam menghadapi tahun yang baru.
Dengan membaca doa awal tahun, kita memulai lembaran baru dengan harapan agar selalu berada dalam lindungan-Nya dan terhindar dari segala bentuk kejahatan serta godaan setan. Berikut ini adalah bacaan doa awal tahun lengkap dengan artinya.
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Arab Latin : Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya: "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."
Advertisement
Doa Akhir Tahun
Dalam ajaran Islam, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk senantiasa introspeksi diri dan memohon ampunan kepada Allah SWT di akhir setiap tahun. Membaca doa akhir tahun sebanyak tiga kali menjadi salah satu cara yang disarankan untuk menutup tahun dengan memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Doa ini mengandung pengakuan dosa, permohonan ampun, dan harapan agar Allah SWT menerima amal ibadah kita sepanjang tahun yang telah berlalu.
Berikut adalah bacaan doa akhir tahun yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Arab Latin: Allâhumma mâ 'amiltu min 'amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat taubati min ba'di jarâ'atî 'alâ ma'shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ 'amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa'attanî 'alaihits tsawâba, fa'as'aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ karîm.
Artinya: "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."
Hukum Membaca Doa Awal dan Akhir Tahun
Dikutip dari laman NU Online, adapun membaca doa akhir dan awal tahun baru Hijriyah pada saat tahun baru Masehi hukumnya boleh dan tidak ada dalil yang melarang. Hukum kebolehan tersebut asalkan tidak meyakini doa itu sebagai doa warid atau yang bersumber langsung dari Nabi Muhammad SAW. Selain itu, hendaknya juga tidak meyakininya secara khusus sebagai kesunnahan saat tahun baru Masehi. Membacanya juga dengan dasar kesunahan berdoa secara umum di waktu kapanpun.
Selain itu, dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: "Rabb kita tabaroka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: "Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaKu, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni." (HR Bukhari dan Muslim)
Dijelaskan lebih lanjut, sepanjang doa yang dipanjatkan tidak berseberangan dengan prinsip Al-Qur'an dan hadits, maka belum boleh dikategorikan sebagai bid'ah yang munakroh apalagi sesat.
Advertisement