Sukses

9 Fakta Sweet Bobby My Catfish Nightmare Film, Kisah Nyata Penipuan Online 9 Tahun

The Tinder Swindler mengemas Sweet Bobby My Catfish Nightmare film melalui wawancara eksklusif dengan korban dan saksi mata.

Liputan6.com, Jakarta - Netflix merilis film dokumenter terbaru berjudul Sweet Bobby My Catfish Nightmare pada 16 Oktober 2024. Film ini mengungkap kisah nyata penipuan online atau catfishing yang dialami Kirat Assi selama sembilan tahun oleh sepupunya sendiri.

Penipuan online tersebut berhasil terungkap setelah Kirat Assi melakukan investigasi pribadi untuk menemukan kebenaran identitas Bobby.

Raw TV sebagai rumah produksi yang juga menggarap The Tinder Swindler mengemas fakta menarik Sweet Bobby My Catfish Nightmare film melalui wawancara eksklusif dengan korban dan saksi mata. Dokumenter ini menampilkan bukti-bukti autentik berupa foto, tangkapan layar percakapan, hingga kesaksian langsung dari Bobby Jandu asli.

Kisah sweet bobby my catfish nightmare film real story ini sebelumnya telah dirilis dalam format podcast oleh Tortoise Media pada 2021.

Melansir dari Netflix Tudum, sweet bobby my catfish nightmare release date ditetapkan menjadi salah satu dokumenter terbaru Netflix di bulan Oktober 2024. Film ini menghadirkan sudut pandang berbeda dari kasus penipuan online yang melibatkan lebih dari 60 akun palsu untuk meyakinkan satu korban.

Kompleksitas kasus ini menjadikan pelakunya dijuluki "one of the world's most sophisticated catfishers." Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Selasa (22/10/2024).

2 dari 4 halaman

1. Bermula dari Percakapan Facebook

Kirat Assi, presenter radio berusia 29 tahun, pertama kali dihubungi di Facebook oleh mantan pacar sepupunya bernama JJ pada 2009. JJ meminta saran untuk bisa kembali bersama dengan Simran Bhogal. Melansir dari The Guardian, tak lama setelah percakapan tersebut, Assi mendapat kabar bahwa JJ meninggal karena reaksi alergi.

Bhogal kemudian memberikan kontak Bobby, kakak JJ, agar Assi bisa menyampaikan belasungkawa. Bobby yang mengaku sebagai dokter spesialis jantung di Kenya mengirim permintaan pertemanan ke Assi di Facebook. Perkenalan ini menjadi awal mula hubungan online yang berlangsung hampir satu dekade.

Fakta menarik Sweet Bobby My Catfish Nightmare film mengungkap bahwa Bobby memiliki banyak kesamaan dengan Assi. Keduanya berasal dari komunitas Sikh London dan memiliki teman-teman yang saling mengenal. Hal ini membuat Assi tidak menaruh curiga pada awal perkenalan mereka.

2. Manipulasi Melalui 60 Akun Palsu

Simran Bhogal menciptakan lebih dari 60 karakter fiksi untuk mendukung penipuannya. Melansir dari Forbes, setiap akun palsu memiliki peran dan karakter yang saling terhubung dalam kehidupan Bobby palsu. Kompleksitas jaringan karakter ini membuat Bhogal dijuluki sebagai "catfisher" paling canggih di dunia.

Fakta menarik Sweet Bobby My Catfish Nightmare film mengungkap bahwa Assi tidak hanya berkomunikasi dengan Bobby palsu. Dia juga menjalin hubungan dekat dengan teman-teman dan keluarga Bobby yang semuanya merupakan akun palsu.

Melansir dari Today.com, Assi mengatakan, "Bayangkan seseorang yang sangat dekat dengan Anda tiba-tiba meninggal, dan itu bukan satu orang, tapi semuanya. Saya kehilangan semua orang."

Skema penipuan ini menjadi semakin rumit ketika setiap karakter memiliki cerita dan masalah sendiri. Bobby dikisahkan mengalami berbagai masalah kesehatan serius, terlibat dalam program perlindungan saksi, dan mengalami insiden penembakan di Kenya. Semua cerita ini dirancang untuk menghindari pertemuan langsung dengan Assi.

3. Kontrol dan Manipulasi Psikologis

Sweet bobby my catfish nightmare film real story menunjukkan tingkat manipulasi psikologis yang ekstrem. Melansir dari The Guardian, Bobby palsu mulai mengontrol gerakan dan aktivitas Assi.

"Bobby akan bertanya, 'Dimana kamu? Kenapa tidak di rumah? Kenapa tidak di kamarmu?' Saya tidak mengerti mengapa saya harus duduk di rumah jika dia tidak ada di sini. Itu sangat tidak seperti saya," ungkap Assi.

Pelaku bahkan melakukan "tes" emosional terhadap korbannya. Assi menceritakan salah satu contohnya, "Dia biasa menguji reaksi saya terhadap berbagai hal, itu bagian dari cara dia menyiksa saya. Suatu hari dia bertanya, 'Jika saya bergabung dengan ISIS, apakah kamu akan ikut dengan saya?'" Pertanyaan-pertanyaan semacam ini dirancang untuk menjebak Assi dalam dilema emosional.

Film dokumenter Netflix ini mengungkap bagaimana manipulasi tersebut membuat Assi kehilangan jati dirinya. Dia melepaskan pekerjaannya sebagai penyiar radio setelah Bobby menuduhnya flirting dengan tamu acara. Korban menjadi "shell of herself" dan mengalami penurunan berat badan drastis pada Oktober 2015.

4. Peran Bobby Jandu Asli

Bobby Jandu asli menjadi salah satu narasumber penting dalam sweet bobby my catfish nightmare film. Melansir dari Today.com, pria ini sama sekali tidak mengetahui identitasnya dicuri dan digunakan untuk menipu selama bertahun-tahun. Dia bahkan menyebut skema penipuan ini sebagai sesuatu yang "mengejutkan."

Pertemuan pertama antara Bobby asli dengan Assi terjadi ketika korban mendatangi rumahnya di Brighton. Bobby yang kebingungan bertanya kepada istrinya, Sanj, karena tidak mengenal wanita yang berdiri di depan pintunya. Dia bahkan mengira Assi salah orang dan mencari adiknya, JJ.

Saat ini, melansir dari Today.com, pengacara Assi, Yair Cohen, mengungkapkan bahwa dia juga mewakili "Bobby asli" dalam "proses terpisah" melawan Bhogal. Hal ini menunjukkan dampak pencurian identitas yang dialami Bobby Jandu masih berlanjut hingga saat ini.

 

 

3 dari 4 halaman

5. Tidak Ada Hukuman Pidana

Kasus ini mengungkap kelemahan sistem hukum Inggris terkait kejahatan catfishing. Melansir dari Forbes, ketika Assi pertama kali melaporkan Bhogal ke polisi, mereka mengatakan bahwa Assi bukanlah korban, melainkan Bobby asli yang menjadi korban pencurian identitas.

Bhogal tidak menghadapi tuntutan pidana karena tidak ada undang-undang yang mengatur tentang catfishing.

Keadilan baru didapat Assi pada 2020 melalui pengadilan perdata. Dia menuntut Bhogal atas pelecehan, penyalahgunaan informasi pribadi, dan pelanggaran perlindungan data. Hasilnya, Bhogal diwajibkan membayar ganti rugi substansial, biaya hukum, dan menulis surat permintaan maaf pribadi.

Fakta menarik Sweet Bobby My Catfish Nightmare film menunjukkan bahwa kasus ini akhirnya dibuka kembali oleh polisi. Namun, proses hukumnya berjalan sangat lambat. "Ini sedang terjadi, tapi sangat, sangat lambat. Saya berharap ini akan selesai sebelum dokumenter, tapi, ya, belum terjadi," ungkap Assi kepada Today.com.

6. Dampak pada Kehidupan Sosial

Penipuan ini memberikan dampak mendalam pada kehidupan sosial Assi. Melansir dari Today.com, berita tentang kasus ini menyebar cepat dalam komunitas mereka yang "saling terhubung" dan mengakibatkan "keheningan" di sekitar Assi. "Banyak orang tidak tahu harus berkata apa," jelasnya.

Korban harus bekerja "ekstra keras" untuk kembali normal. Assi mengatakan, "Semoga saya masih sama seperti saya yang dulu. Jadi, saya masih sedikit gila, masih suka berpesta, masih menyukai sisi tradisional saya juga." Meski demikian, dia mengaku lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

Saat ini, Assi telah kembali ke acara radionya yang ditayangkan seminggu sekali. "Saya menyukainya. Pendengarnya menyenangkan. Pengikut di radio menyenangkan. Saya menikmati apa yang saya lakukan karena ini tentang budaya dan warisan saya dan bahasa Punjabi. Saya bersenang-senang dalam acara itu, dan semoga pendengar bersenang-senang dengan saya," ungkapnya kepada Today.com.

7. Sikap Simran Bhogal

Simran Bhogal memilih untuk tidak tampil dalam film dokumenter Netflix ini. Melansir dari Forbes, setelah podcast Sweet Bobby dirilis, Bhogal dilaporkan bertunangan dan bekerja di sebuah perusahaan di London. Dilaporkan bahwa dia sempat dipromosikan menjadi wakil presiden di sebuah bank Inggris ternama.

Namun, pada episode final podcast yang ditayangkan November 2021, terungkap bahwa Bhogal telah meninggalkan pekerjaannya.

Dia juga menghapus semua profil media sosialnya dan tidak lagi memiliki kehadiran online. Tindakan ini coincide dengan meningkatnya perhatian publik terhadap kasus tersebut.

Dalam pernyataannya kepada Tortoise Media, Bhogal dan pengacaranya menyatakan, "Masalah ini menyangkut perselisihan keluarga atas peristiwa yang dimulai lebih dari satu dekade lalu ketika saya masih sekolah. Sejauh yang saya ketahui, ini adalah masalah keluarga pribadi yang telah diselesaikan, dan saya sangat keberatan dengan tuduhan tak berdasar dan serius yang mencemarkan nama baik yang telah dilontarkan tentang saya."

 

4 dari 4 halaman

8. Proses Produksi Film

Sweet bobby my catfish nightmare release date menjadi momen penting bagi Raw TV yang sebelumnya sukses dengan The Tinder Swindler. Melansir dari Netflix Tudum, film ini menghadirkan pendekatan unik dengan menampilkan bukti-bukti visual berupa foto, tangkapan layar, dan wawancara eksklusif dengan Assi serta orang-orang yang menyaksikan hubungan yang ditakdirkan gagal ini.

Dokumenter ini merupakan kelanjutan dari podcast populer yang dirilis Tortoise Media pada 2021. Film ini memberikan dimensi visual yang lebih kaya dengan menampilkan bukti-bukti yang sebelumnya hanya bisa didengar dalam format audio. Pendekatan ini membantu penonton memahami kompleksitas penipuan yang terjadi.

Tim produksi berhasil mendapatkan akses ke berbagai materi arsip dan dokumen pribadi yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Hal ini memberikan kredibilitas tambahan pada fakta menarik Sweet Bobby My Catfish Nightmare film yang disajikan kepada penonton.

9. Dampak dan Pesan untuk Publik

Film ini mengangkat isu penting tentang keamanan online dan dampak catfishing. Melansir dari Today.com, meski mengalami trauma, Assi menyatakan dia tidak "takut" pada media sosial itu sendiri, tetapi lebih berhati-hati dengan apa yang dia posting.

"Saya menggunakannya dengan bijak, dan saya sangat, sangat berhati-hati. Itu yang bisa saya lakukan, kan?"

Kasus ini juga menyoroti pentingnya regulasi yang mengatur tentang catfishing. Yair Cohen, pengacara Assi, mengatakan kepada Today.com bahwa "Polisi telah mengabaikannya selama bertahun-tahun, dan pada saat dia datang untuk menemui saya, dia hampir tidak punya tempat lain untuk dituju." Hal ini menunjukkan kebutuhan mendesak akan perubahan hukum.

Sweet bobby my catfish nightmare film real story ini menjadi pengingat kuat tentang bahaya manipulasi psikologis dalam dunia digital. Assi tidak lagi peduli dengan alasan Bhogal melakukan penipuan ini.

Dia hanya ingin pelaku mengakui perbuatannya, "Saya hanya ingin dia bertanggung jawab atas tindakannya, dan mengangkat tangannya dan berkata, 'Lihat, saya melakukan ini.' Ceritakan kepada kami bagaimana dia melakukannya, dan biarkan dirinya dimintai pertanggungjawaban."