Liputan6.com, Jakarta Sholat Dhuha merupakan salah satu amalan istimewa yang diajarkan Rasulullah SAW, dilaksanakan pada waktu pagi hari ketika matahari mulai naik setinggi tombak hingga menjelang waktu Zuhur tiba. Ibadah sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa ini bisa dilakukan dengan jumlah rakaat yang fleksibel, minimal dua rakaat hingga maksimal dua belas rakaat, menyesuaikan dengan kesanggupan dan waktu yang dimiliki oleh masing-masing muslim.
Baca Juga
Advertisement
Dalam pelaksanaannya, Sholat Dhuha memiliki tata cara yang tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah lainnya, yakni dimulai dengan niat yang tulus di dalam hati dan diakhiri dengan salam. Sholat sunnah dhuha hukumnya sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan.
Rasulullah Saw pernah berwasiat kepada Abu Hurairah, ia berkata:
عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه قال : " أوصاني خليلي بثلاثٍ : صيامِ ثلاثةِ أيامٍ من كل شهر ، وركعتي الضحى ، وأن أوتر قبل أن أنام " ( رواه البخاري
Artinya: “Rasulullah Saw, kekasihku itu berwasiat padaku tiga hal pertama puasa tiga hari setiap bulan, kedua dua rakaat dhuha (setiap hari), ketiga shalat witir sebelum tidur.”
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai tata cara sholat Dhuha dan bacaan doanya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (23/10/2024).
Bacaan Niat Sholat Dhuha
Setelah mengetahui sholat Dhuha berapa rakaat, anda perlu mengetahui bacaan niatnya. Berikut penjelasannya:
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Bahasa Latinnya: Ushalli Sunntadh-dhuha rak'ataini mustaqbillal kiblati adda’an lillahi ta'ala
Artinya: "Aku niat sholat dhuha dua rakaat dengan menghadap ke kiblat, karena Allah ta'ala."
Advertisement
Tata Cara Sholat Dhuha
Berikut tata cara sholat dhuha:
1. Membaca bacaan niat sholat dhuha
Membaca bacaan niat sholat Dhuha yang telah dijelaskan di paragraf sebelumnya.
2. Takbirotul Ihram
Mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga untuk laki-laki, dan sejajar dengan dada untuk perempuan, sambil membaca:
“Allaahu akbar”
3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
Bacaan doa iftitah, yaitu:
“Kabiiraa wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahirabbil ‘aalamiin. Laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.”
4. Membaca Surah Al-Fatihah
Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah:
“Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maalikiyaumiddiin. Iyyaaka na’budu waiyyaaka nasta’iinu. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladhdhaalliin. Aamiin.”
5. Membaca Surah Ad-Dhuha
Aaḍ-ḍuḥā. Waḍ-ḍuḥā. Wā wadda'aka rabbuka wa mā qalā. Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā. Wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā. A lam yajidka yatīman fa āwā. Wa wajadaka ḍāllan fa hadā. Wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā. Fa ammal-yatīma fa lā taq-har. Wa ammas-sā`ila fa lā tan-har. Wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ.
6. Ruku’ dengan tuma’ninah
Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, tata cara sholat dhuha selanjutnya adalah ruku’. Kedua tangan diangkat setinggi telinga dan membaca Allaahu akbar, kemudian badan dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut dan ditekankan. Usahakan antara punggung dan kepala sejajar atau rata. Setelah sempurna, kemudian membaca do’a berikut sebanyak tiga kali:
“Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih”. (3x)
7. I’tidal
Setelah ruku’, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi pundak sambil membaca:
“Sami’allaahu liman hamidah.”
“Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawati wa mil ‘ulardhi wa mil ‘umaasyi’ta min syai’in ba’du.”
8. Sujud
Selesai I’tidal lalu sujud dengan meletakkan dahi di alas sholat. Ketika turun, yaitu dari berdiri i’tidal ke sujud sambil membaca “Allahuu akbar”. Dan saat sujud membaca tasbih sebanyak tiga kali:
“Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih.” (3x)
9. Duduk di antara dua sujud
Setelah sujud, lakukan duduk di antara dua sujud dan membaca:
“Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.”
10. Sujud kedua
Sujud kedua dikerjakan seperti sujud pertama baik cara maupun bacaannya. Setelah sujud kedua, berdiri dan melakukan raka’at kedua dengan tata cara sholat sama seperti raka’at pertama namun tanpa membaca do’a Iftitah. Sesudahnya, membaca surat Al-Fatihah, surat pendek, melakukan ruku’, I’tidal dan kemudian sujud untuk raka’at kedua.
11. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah
Kemudian setelah sujud terakhir, dilakukan tahiyatul akhir dengan duduk kaki bersilang (tawarruk) serta membaca:
“Attahiyaatul mubaarakaatush shalawaa-tuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamualainaa wa’alaa 'ibaadillaahish shaalihhin. Asy-hadu al laa ilaaha illallaah, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullaah.
Allaahumma shalli alaa sayyidinaa muhammad. Wa alaa aali sayyidinaa muhammad. Kama shallaita ‘alaa sayyidinaaibraahiim. Wa’alaa aali sayyidinaa ibraahiim wabaarik-‘alaa sayyidinaa muhammad wa-‘alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarakta alaa sayyidinaa ibraahiim. Wa ‘alaa aali sayyidinaa ibraahiim, fil’aala miina innaka hamiidum majiid.”
12. Salam
Selesai membaca bacaan tahiyatul akhir, lakukan salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri bergantian sambil membaca:
“Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.”
Doa Setelah Sholat Dhuha
Agar doa dan keinginanmu cepat terkabul, anda bisa membaca doa ini setelah melakukan sholat Dhuha:
اللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاتُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعَشِرًا فَيَسِرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرَبُهُ وَإِنْ كَانَ قَلِيلًا فَكَثَرْهُ بِحَقِّ ضُحَابِكَ وَبَهَابِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ.
Arab Latin: Allahumma innadd dhuhaa dhuha'uka, wal baha'a bahaʻuka, wal jamala jamáluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal 'ishmata 'ishmatuka. Allahumma in kâna rizqi fis sama'i, fa anzilhu. Wa in kana fil ardhi, fa akhrijhu. Wa in kana mu'assiran, fa yassirhu. Wa in kana haraman, fa thahhirhu. Wa in kana ba'idan, fa qarribhu wa in kâna qalilan fakats-tsirhu bi haqqi dhuhaika, wa baha'ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudratika. Åtinî mâ âtaita 'ibadakash shalihin.
Artinya: "Ya Allah, sungguh waktu dhuha adalah milik-Mu. Yang ada hanya keagungan- Mu. Tiada lagi selain keindahan-Mu. Hanya ada kekuatan-Mu. Yang ada hanya kuasa-Mu. Tidak ada yang lain kecuali lindungan-Mu. Ya Allah, kalau rezekiku di langit, turunkanlah. Kalau berada di bumi, keluarkanlah. Kalau sulit, mudahkanlah. Kalau haram, gantilah jadi yang suci. Apabila jauh, dekatkanlah. Kalau sedikit, perbanyaklah, dengan hakikat dhuha, keagungan, kekuatan, kekuasaan-Mu. Ya Allah, berikanlah kepadaku apa yang Engkau anugerahkan kepada hamba-hamba- Mu yang saleh."
Selain itu, terdapat bacaan doa setelah sholat Dhuha yang lainya, yakni:
اللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَى إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Arab Latin: Allahumma bika ushawilu, wa bika uhawilu, wa bika uqâtilu. Rabbighfir li, warhamni, watub 'alayya. Innaka antat tawwabur rahim.
Artinya: “Tuhanku, dengan-Mu aku bergerak. Dengan-Mu aku berusaha. Dengan-Mu, aku berjuang. Tuhanku, ampunilah segala dosaku. Turunkan rahmat-Mu kepadaku. Anugerahkanlah tobat-Mu untukku. Sungguh Engkau maha penerima tobat, lagi maha penyayang." (Dibaca 40 atau 100 kali)
Advertisement
Keutamaan Mengerjakan Sholat Dhuha
Dikutip dari laman NU Online, alah satu di antara keutamaan sholat dhuha adalah menjadikan diri bersih dari dosa yang memungkinkan terkabulnya segala doa. Sebagaimana hadits Abu Hurairah:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : " مَنْ حَافَظَ عَلَى سُبْحَةِ الضُّحَى غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ ، وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ
Artinya: “Barang siapa menjaga shalat dhuha, maka Allah akan mengampuni segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.”
Selain itu, terdapat pula keutamaan lainnya yang dijelaskan dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Darda, dimana Rasulullah SAW menjelaskan firman Allah SWT:
"Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari." (HR Tirmidzi)