Liputan6.com, Jakarta - Para pengguna media sosial dan pekerja profesional perlu memahami feedback adalah sebuah konsep penting dalam komunikasi modern. Banyak karyawan merasa kebingungan memahami arti feedback dalam hubungan kerja mereka. Memahami feedback menjadi kunci sukses berkomunikasi di era digital.
Baca Juga
Advertisement
Platform media sosial seperti Instagram dan TikTok telah mengubah cara orang memberikan feedback. Feedback adalah bahasa gaul yang sering digunakan generasi muda untuk mengekspresikan respons mereka. Tren penggunaan istilah ini meningkat 156% sepanjang 2023 menurut data We Are Social.
Penting pula memahami jenis-jenis feedback untuk komunikasi efektif. Menurutnya, feedback memiliki peran vital dalam hubungan personal maupun profesional. Pemahaman mendalam tentang feedback dapat meningkatkan kualitas interaksi sosial.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Selasa (29/10/2024).
Feedback Adalah Apa?
Feedback adalah konsep fundamental dalam proses komunikasi yang merujuk pada respons atau tanggapan terhadap pesan yang disampaikan. Melansir buku Public Relation (2022) terbitan Media Nusa Creative, istilah ini berasal dari kata "feed" (memberi) dan "back" (kembali), menciptakan makna "memberikan kembali" atau timbal balik dalam sebuah interaksi.
Penggunaan feedback dalam hubungan komunikasi modern telah berkembang pesat. Dr. Enjang AS dalam bukunya "Komunikasi Konseling" (2023) menjelaskan feedback sebagai mekanisme yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dua arah. Proses ini melibatkan komunikator (pemberi pesan) dan komunikan (penerima pesan) dalam suatu siklus interaktif yang berkelanjutan.
Generasi muda saat ini sering menggunakan feedback adalah bahasa gaul untuk mengekspresikan "respon" atau "tanggapan." Istilah ini populer di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter sebagai cara singkat menyampaikan pendapat atau reaksi terhadap konten digital. Contohnya, "Minta feedback dong" yang berarti meminta pendapat atau "Feedback-nya bagus" yang menandakan respons positif.
Bonaraja Purba dalam "Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar" (2020) menekankan feedback sebagai komponen vital dalam komunikasi efektif. Menurutnya, feedback berfungsi sebagai indikator keberhasilan penyampaian pesan dan pemahaman makna antara kedua belah pihak yang berkomunikasi.
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara feedback disampaikan dan diterima. Platform komunikasi modern memungkinkan feedback terjadi secara instan, multi-channel, dan dalam berbagai format seperti teks, emoji, reaksi video, hingga interaksi langsung melalui fitur live streaming.
Advertisement
Jenis-Jenis Feedback dan Contohnya
Feedback Verbal
Penjelasan: Respons yang disampaikan melalui kata-kata lisan
Contoh:
- Memberikan komentar "Presentasimu sangat informatif"
- Mengajukan pertanyaan saat diskusi
- Memberikan pujian atas kinerja tim
- Menyampaikan kritik konstruktif dalam rapat
- Memberikan saran perbaikan secara lisan
- Mengucapkan terima kasih atas bantuan
- Memberikan instruksi verbal untuk perbaikan
Feedback Non-verbal
Penjelasan: Respons yang ditunjukkan melalui bahasa tubuh atau gestur
Contoh:
- Menganggukkan kepala tanda setuju
- Memberikan tepuk tangan setelah presentasi
- Mengacungkan jempol tanda apresiasi
- Tersenyum saat menerima informasi
- Mengerutkan dahi tanda kebingungan
- Melakukan kontak mata saat berkomunikasi
- Memberikan gestur tangan saat menjelaskan
Positif Feedback
Penjelasan: Respons yang mendukung atau menyetujui pesan
Contoh:
- "Ide kamu sangat brilian!"
- "Laporan ini sangat detail dan terstruktur"
- "Saya sangat setuju dengan usulan Anda"
- "Kinerja tim meningkat berkat kepemimpinan Anda"
- "Presentasi ini sangat membantu pemahaman saya"
- "Desain yang Anda buat sangat menarik"
- "Strategi yang diusulkan sangat efektif"
Negatif Feedback
Penjelasan: Respons yang menunjukkan ketidaksetujuan atau kritik
Contoh:
- "Data yang disajikan kurang akurat"
- "Pendekatan ini perlu diperbaiki"
- "Kinerja belum memenuhi standar"
- "Laporan ini masih perlu revisi"
- "Presentasi terlalu panjang dan membosankan"
- "Argumen yang disampaikan kurang kuat"
- "Desain tidak sesuai dengan brief"
Netral Feedback
Penjelasan: Respons yang tidak memihak atau tidak relevan
Contoh:
- "Saya perlu waktu untuk mempertimbangkan hal ini"
- "Mari kita diskusikan hal ini di lain waktu"
- "Saya belum bisa memberikan pendapat"
- "Mungkin kita perlu data tambahan"
- "Bisa dijelaskan lebih detail?"
- "Saya masih mempelajari informasi ini"
- "Mari tinjau kembali dalam meeting berikutnya"
Â
Fungsi Feedback
Fungsi Evaluatif
Penjelasan: Feedback berfungsi sebagai alat evaluasi yang membantu mengukur efektivitas komunikasi dalam berbagai konteks. Melansir buku "Komunikasi Konseling" (2023) karya Dr. Enjang AS, fungsi evaluatif feedback adalah komponen kritis dalam menilai keberhasilan penyampaian pesan.
Manfaat:
- Memungkinkan komunikator menilai kejelasan pesan
- Mengidentifikasi kesenjangan pemahaman
- Memberikan data konkret tentang efektivitas komunikasi
- Membantu mengukur pencapaian tujuan komunikasi
- Menyediakan basis untuk perbaikan berkelanjutan
Fungsi Motivasional
Penjelasan: Bonaraja Purba dalam "Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar" (2020) menekankan peran feedback sebagai pendorong motivasi dalam proses komunikasi. Feedback positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mendorong perbaikan berkelanjutan.
Dampak:
- Meningkatkan semangat dalam berkomunikasi
- Membangun rasa percaya diri komunikator
- Mendorong inovasi dalam penyampaian pesan
- Menciptakan lingkungan komunikasi yang positif
- Memotivasi untuk terus berkembang
Fungsi Pembelajaran
Penjelasan: Dalam konteks edukasi, feedback adalah instrumen pembelajaran yang vital. Media Nusa Creative dalam buku "Public Relation" (2022) menjelaskan bahwa feedback memungkinkan proses pembelajaran berkelanjutan dalam komunikasi.
Implementasi:
- Memberikan insight untuk perbaikan
- Mengidentifikasi area pengembangan
- Memfasilitasi pertumbuhan profesional
- Meningkatkan kualitas komunikasi
- Mendukung inovasi dalam metode komunikasi
Â
Â
Advertisement
Fungsi Relasional
Penjelasan: Feedback dalam hubungan interpersonal memiliki peran strategis untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat. Feedback membantu menciptakan keterbukaan dan kepercayaan antara komunikator dan komunikan.
Aspek penting:
- Memperkuat ikatan interpersonal
- Membangun kepercayaan mutual
- Meningkatkan kualitas hubungan
- Mendorong komunikasi terbuka
- Menciptakan lingkungan supportif
Fungsi Developmental
Penjelasan: Sebagai alat pengembangan, feedback berperan penting dalam pertumbuhan personal dan profesional. Feedback membantu individu dan organisasi berkembang melalui proses komunikasi yang konstruktif.
Area pengembangan:
- Peningkatan keterampilan komunikasi
- Pengembangan kepemimpinan
- Pertumbuhan profesional
- Inovasi dalam metode komunikasi
- Adaptasi terhadap perubahan
Fungsi Korektif
Penjelasan: Feedback berfungsi sebagai mekanisme koreksi dalam proses komunikasi. Feedback negatif atau konstruktif membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau kesalahpahaman dalam komunikasi.
Manfaat koreksi:
- Meminimalisir kesalahan komunikasi
- Memperbaiki kesalahpahaman
- Meningkatkan akurasi pesan
- Memastikan kejelasan informasi
- Mendukung perbaikan berkelanjutan
Fungsi Adaptif
Penjelasan: Dalam era digital, feedback membantu komunikator dan komunikan beradaptasi dengan perubahan lingkungan komunikasi. Feedback memungkinkan penyesuaian strategi komunikasi sesuai kebutuhan audience.
Aspek adaptasi:
- Penyesuaian gaya komunikasi
- Adaptasi terhadap preferensi audience
- Fleksibilitas dalam penyampaian pesan
- Responsivitas terhadap perubahan
- Optimalisasi channel komunikasi
Fungsi Strategis
Penjelasan: Feedback berperan dalam perencanaan dan implementasi strategi komunikasi. Data dari feedback membantu dalam pengambilan keputusan dan perencanaan komunikasi ke depan.
Implementasi strategis:
- Perencanaan komunikasi
- Pengambilan keputusan
- Evaluasi strategi
- Pengembangan program
- Optimalisasi hasil