Sukses

75 Kata-Kata Jawa Singkat Ambyar, Ungkapan Anak Muda Zaman Now

Kata-kata Jawa singkat ambyar kini tidak hanya populer di kalangan masyarakat Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Anak muda zaman sekarang akrab dengan kata-kata Jawa singkat ambyar sebagai ungkapan perasaan galau atau patah hati. Istilah ambyar dalam bahasa Jawa memiliki arti hancur atau rusak yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi hati yang sedang terluka.

Media sosial kerap dihiasi kata-kata Jawa singkat ambyar dari para remaja dan dewasa muda untuk mengekspresikan kesedihan. Fenomena ini menjadi viral setelah banyaknya lagu dangdut koplo berbahasa Jawa yang mengangkat tema patah hati dengan sentuhan kata ambyar di dalamnya.

Kata-kata Jawa singkat ambyar kini tidak hanya populer di kalangan masyarakat Jawa, tetapi juga menjadi tren nasional. Istilah ini bahkan kerap digunakan dalam meme, status media sosial, hingga lirik lagu yang menggambarkan perasaan galau anak muda masa kini.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Jumat (25/10/2024).

2 dari 4 halaman

25 Kata-Kata Jawa Singkat Ambyar untuk Status

Kata-kata Jawa singkat ambyar menjadi pilihan populer untuk mengungkapkan perasaan di media sosial. Ungkapan ini memiliki makna mendalam tentang kesedihan dan kekecewaan dalam percintaan yang dikemas dalam bahasa Jawa yang puitis.

Masyarakat modern mengadopsi kata-kata Jawa singkat ambyar sebagai cara baru mengekspresikan emosi. Penggunaan bahasa daerah dalam konteks modern ini menunjukkan bagaimana tradisi dan budaya Jawa tetap relevan di era digital.

  1. "Sak umpamane koe iso ngrasakke kepriye rasane dadi awakku." (Seandainya kamu bisa merasakan bagaimana rasanya jadi diriku)
  2. "Aku ra njaluk luweh, aku nggur njalok ojo lungo nek ati." (Aku tidak minta banyak, aku hanya minta jangan pergi dari hati)
  3. "Padahal de'e mek konco, tapi angger de'e cedak karo wong liyo rasane cemburu." (Padahal dia hanya teman, tapi setiap dia dekat dengan orang lain rasanya cemburu)
  4. "Iso ae aku ngelalikne koe tapi kenangane kui seng susah dilaleke." (Bisa saja aku melupakan kamu tapi kenangannya itu yang susah dilupakan)
  5. "Nek enek uwong sing nglarani kowe, ojo pernah mikir dinggo mbales." (Kalau ada orang yang sudah melukaimu, jangan pernah berpikir untuk membalasnya)
  6. "Kudu semangat masio gak ono sing nyemangati." (Harus semangat walaupun tidak ada yang menyemangati)
  7. "Urepmu gak duwe tujuan? Koyok wong kebelet tapi nggak nemu jedeng ae." (Hidup tanpa tujuan seperti orang kebelet tapi tidak menemukan WC)
  8. "Obat pahit ae marakke mari, mosok koe sing manis marakke loro." (Obat yang pahit saja bisa bikin sembuh, masak kamu yang manis bikin sakit)
  9. "Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian, mantan wes neng penghulu aku iseh kesepian." (Berakit-rakit kehulu berenang-renang ke tepian, mantan sudah di penghulu aku masih kesepian)
  10. "Tresno iku kadang koyo criping telo, iso ajur nek ora ngati-ati le nggowo." (Cinta terkadang seperti keripik singkong, bisa hancur jika tidak hati-hati dibawa)
  11. "Aku tanpamu bagaikan sego kucing ilang karete. Ambyar." (Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur)
  12. "Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur." (Cintaku padamu seperti kamera, fokus di kamu saja, yang lain blur)
  13. "Wit gedang cacahe telu, cintaku terhalangan brengose bapakmu." (Pohon pisang jumlahnya tiga, cintaku terhalang kumis bapak kamu)
  14. "Nek pancen tresno iku kudu dijogo, ora malah keno godo marang wong liyo." (Kalau memang cinta harus dijaga, bukan malah termakan godaan orang lain)
  15. "Witing tresno jalaran seko sering dijak dolan rono-rono." (Cinta tumbuh dari sering diajak jalan ke sana kemari)
  16. "Aku ora butuh GPS, nek karo kowe aku wis yakin kudu ning ngendi." (Aku tidak butuh GPS, kalau sama kamu, aku sudah yakin mau ke mana)
  17. "Kowe gelem ngajari aku ora? Ngajari ben pantes nggo kowe." (Kamu mau tidak mengajari aku? Ajari aku agar pantas untukmu)
  18. "Jeroning ati kangenku setengah mati." (Di dalam hati aku sangat rindu sampai setengah mati)
  19. "Ra kepetuk sak wetoro rasane pengen weruh sliramu." (Tidak bertemu sebentar saja ingin melihat kamu)
  20. "Ati iki nelongso ditinggal marang sliramu." (Hati ini tersiksa ditinggal kamu pergi)
  21. "Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane." (Orang yang punya pacar itu haruslah sabar dengan pasangan)
  22. "Tresno iku ora patokan karo ganteng, ayune rupamu." (Cinta itu tidak berpatokan pada ketampanan atau kecantikan parasmu)
  23. "Nek jenenge sayang kuwi kudune ra nuntut pasangane." (Kalau namanya sayang itu harusnya tidak menuntut pasangannya)
  24. "Seng paling tak wedeni orep neng dunio udu kelangan koe." (Yang paling kutakutkan dalam dunia ini bukanlah kehilanganmu)
  25. "Witing tresno jalaran soko kulino, lunture tresno jalanan ono wong liyo." (Cinta datang karena kebiasaan, lunturnya cinta karena adanya orang lain)
3 dari 4 halaman

25 Kata-Kata Jawa Singkat Ambyar untuk Galau

Kata-kata Jawa singkat ambyar sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan galau. Istilah ini menjadi favorit karena mampu menggambarkan kondisi hati yang sedang tidak karuan dengan cara yang puitis.

Ekspresi kesedihan melalui kata-kata Jawa singkat ambyar mencerminkan kearifan lokal. Penggunaan bahasa daerah membuat ungkapan kesedihan terasa lebih mengena dan menunjukkan identitas budaya.

  1. "Tuku bawang kleru mrico, tiwas wis sayang mung dianggep konco." (Beli bawang salah merica, terlanjur sayang ternyata hanya dianggap sebagai teman)
  2. "Es degan enak rasane, ati iki ngenes mikirna kowe." (Es degan enak rasanya, hati ini sakit memikirkan kamu)
  3. "Suket teles kudanan sore, atiku ngenes mikirna kowe." (Rumput basah kehujanan di sore hari, hatiku sakit karena memikirkan kamu)
  4. "Teko mung pas butuh wae, emange aku toilet umum?" (Datang hanya ketika butuh saja, memangnya aku ini toilet umum?)
  5. "Tresno kuwi pancen aneh. Contone aku tresno kowe, tapi kowe ora tresno aku." (Cinta itu memang aneh. Contohnya aku cinta kamu, tapi kamu tidak cinta aku)
  6. "Aku sing loro ati, ngopo wong liyo sing mbok obati?" (Aku yang sakit hati, kenapa orang lain yang kamu obati?)
  7. "Raperlu sih nunjukke roso sayang seng luwih." (Tidak perlu menunjukkan rasa sayang yang lebih)
  8. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune mandeg." (Agar akhirnya tidak kecewa, kita harus tahu kapan waktunya berhenti)
  9. "Akeh cara dienggo bahagia, salah sijine ngeculke uwong sing nyia-nyiake kowe." (Banyak cara untuk bahagia, salah satunya melepaskan orang yang menyia-nyiakan kamu)
  10. "Nek koe tenanan tresno, Ojo koe nggawe eluh banyu motone." (Jika kamu benar-benar cinta, jangan hiasi matanya dengan air mata)
  11. "Ora iso nglalek ke jenengmu soko atiku." (Tidak bisa melupakan namamu dari hatiku)
  12. "Tumetes eluhku mbrebes mili ono pipi." (Menetes air mataku berlinang di pipi)
  13. "Wuyungku ngelayung ngamboro ing awang-awang." (Anganku melayang mengembara di awang)
  14. "Janji tresnomu gede, nyatane saiki mbok tinggalne." (Janji cintamu besar, kenyataannya sekarang kamu tinggalkan)
  15. "Ati iki nelongso ditinggal marang sliramu." (Hati ini tersiksa ditinggal kamu pergi)
  16. "Masio wes ora dadi siji, tapi kowe sing tetep ning ati." (Meskipun sudah tidak menjadi satu, tapi kamu yang tetap di hati)
  17. "Saben dino aku meneng-meneng mendhem rasa kangen." (Setiap hari aku diam-diam memendam rasa kangen)
  18. "Aku ning kowe tenanan kowe ning aku mung dolanan." (Aku ke kamu serius, kamu ke aku cuma bercanda)
  19. "Mungkin aku pancen udu sing apik nggo kowe." (Mungkin aku memang bukan yang terbaik untukmu)
  20. "Nelongso rasane sing tak tresno wis ono sing duwe." (Nelangsa rasanya yang aku cinta sudah ada yang punya)
  21. "Nek kangen omong ojo malah nesu-nesu sayang." (Kalau kangen bilang jangan malah marah-marah sayang)
  22. "Kowe lungo nggowo kenangan, kowe teko maneh nggowo undangan." (Kamu pergi membawa kenangan, kamu datang lagi membawa undangan)
  23. "Tresno iki pancen ra kudu duweni?" (Cinta ini memang tidak harus memiliki?)
  24. "Tanpo biso nyanding aku mung biso nyawang." (Tanpa bisa bersanding aku hanya bisa melihat)
  25. "Iso nembang gak iso nyuling, iso nyawang gak iso nyanding." (Bisa bernyanyi tidak bisa meniup seruling, bisa melihat tidak bisa mendampingi)
4 dari 4 halaman

25 Kata-Kata Jawa Singkat Ambyar Romantis

Kata-kata Jawa singkat ambyar tidak selalu tentang kesedihan. Beberapa ungkapan menggambarkan harapan dan kerinduan dalam hubungan asmara yang dikemas dalam bahasa Jawa yang indah.

Romantisme dalam kata-kata Jawa singkat ambyar memiliki keunikan tersendiri. Pilihan kata yang tepat membuat ungkapan cinta terasa lebih dalam dan bermakna dibandingkan menggunakan bahasa lain.

  1. "Nyenderlah neng pundak ku, sampek koe ngrasak ke nyaman." (Bersandarlah di pundakku sampai kau merasakan nyaman)
  2. "Enek e gudo mergo ben adewe ngerasakne legi ne tresno." (Adanya godaan agar kita merasakan manisnya cinta)
  3. "Rasa nyaman sing sempurna yo iku lek kowe gelem meluk aku." (Rasa nyaman yang sempurna ya itu kalau kamu mau meluk aku)
  4. "Kerjo tak lakoni, duwet tak tabungi, insyaallah tahun ngarep, sholatmu tak imami." (Kerja aku lakukan, uang aku tabung, Insya Allah tahun depan, salatmu aku imami)
  5. "Ojo pernah nyalahke jarak, mergone enek dee gae adewe rindu." (Jangan pernah menyalahkan jarak, karena dia membuat kita rindu)
  6. "Tresno iku mergo ati, ora bakal owah tekane mati." (Cinta ini datang dari hati, tak bakal berubah sampai mati)
  7. "Atiku rasane bungah banget yen iso nyanding sliramu." (Hatiku rasanya bahagia sekali kalau bisa bersanding denganmu)
  8. "Yen ono tanwin ketemu ba' kuwi diarani iqlab, yen sliramu ketemu aku insyallah biso ijab." (Jika ada tanwin bertemu ba' itu namanya iqlab, jika kamu bertemu aku insyaalah bisa ijab)
  9. "Udan deres gak uwes-uwes, aku gemes karo wong manes." (Hujan deras tidak berhenti, aku gemas sama orang manis)
  10. "Biomu kosong, oleh ora tak isi karo jenengku?" (Biomu kosong, boleh tidak diisi dengan namaku?)
  11. "Godong bayem, digawe jamu. Atiku ayem, nyanding sliramu." (Daun bayam dibikin jamu. Hatiku tentram bersanding denganmu)
  12. "Bakso marem, baksone lemu-lemu. Atiku tentrem lek karo dirimu." (Bakso yang paling memuaskan, hatiku tentram jika bersama dirimu)
  13. "Aku pancen lelah, tapi aku janji ora bakal nyerah nggo nyanding sliramu." (Aku memang lelah, tapi aku janji tidak akan menyerah untuk bersanding denganmu)
  14. "Ayumu tenanan ora editan, sing marai aku kedanan." (Cantikmu beneran bukan editan yang membuatku tergila-gila)
  15. "Nek buku jendela ilmu, sliramu jendela atiku." (Kalau buku itu jendela ilmu, kamu jendela hatiku)
  16. "Jelas aku butuh atimu, butuh awakmu, butuh perhatianmu." (Jelas aku butuh hatimu, butuh kamu, butuh perhatianmu)
  17. "Gusti yen arek iku jodohku tulung cedakaken." (Tuhan jika orang itu adalah jodohku tolong dekatkanlah)
  18. "Story-ku mbok delok wae aku wes seneng." (Story-ku kamu lihat aja aku sudah senang)
  19. "Paringono siji wektu nggo ketemu mring sliramu." (Beri satu waktu untuk bertemu denganmu)
  20. "Wewe gombal ning pinggir kali, cintaku ning awakmu sejati." (Kuntilanak di pinggir kali, cintaku padamu sejati)
  21. "Ojo lali sesuk aku digugah, ben le mencintaimu ora kawanen." (Jangan lupa aku besok dibangunin, biar kalau mencintaimu nggak kesiangan)
  22. "Sayang gondelono atiku mugo awake biso dadi siji." (Sayang pegang erat hatiku semoga kita bisa menjadi satu)
  23. "Aku mung bisa dedonga urip tentrem mulya karo sliramu." (Aku hanya bisa berdoa hidup tentram mulia bersamamu)
  24. "Delok yuyu karo ngguyu. Suging dalu bocah ayu." (Lihat kepiting sambil tertawa. Selamat malam cantik)
  25. "Dalan lurus akeh jeglongan, menggok sithik nemu tikungan. Yen wis cinta kudu bertahan." (Jalan lurus banyak berlubang, belok sedikit ada tikungan. Kalau sudah cinta harus bertahan)