Sukses

Doa Sholat Istikharah Sesuai Sunnah, Ketahui Waktunya yang Mustajab

Doa istikharah merupakan bentuk permohonan khusus yang disampaikan setelah menunaikan salat istikharah.

Liputan6.com, Jakarta Doa istikharah merupakan bentuk permohonan khusus yang disampaikan setelah menunaikan salat istikharah, sebuah ibadah sunnah yang memiliki makna mendalam bagi umat Muslim. Salat istikharah menjadi amalan yang sangat dianjurkan ketika seorang Muslim dihadapkan pada pilihan atau keputusan penting dalam kehidupannya. Melalui doa ini, seorang hamba memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT dalam menentukan langkah terbaiknya.

Secara bahasa, istikharah berasal dari kata dalam bahasa Arab yang memiliki arti meminta kebaikan atas suatu hal. Praktik ibadah ini mencerminkan sikap tawakal seorang Muslim yang menyerahkan sepenuhnya pilihan hidupnya kepada Allah SWT. Dengan melakukan salat dan doa istikharah, seorang Muslim berharap Allah SWT akan mengarahkannya pada pilihan yang terbaik menurut pandangan-Nya.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai nbacaan doa sholat Istikharah sesuai sunnah yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (25/10/2024).

2 dari 5 halaman

Niat Sholat Istikharah

Sholat Istikharah adalah sholat sunah yang sebaiknya dilakukan oleh seorang muslim ketika menghadapi dilema atau di antara dua pilihan. Sementara, keduanya sama-sama baik. Mengutip NU Online, istikharah menurut Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkar sangat dianjurkan (sunah) pada semua perkara yang memiliki beberapa alternatif.

Kata istikharah sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya meminta kebaikan pada sesuatu. Dalam artian kita meminta petunjuk kepada Allah SWT untuk diberikan sesuatu yang terbaik. Anjuran mengenai sholat istikharah tertuang dalam sebuah hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:

"Rasulullah SAW mengajari kami (para sahabat) untuk sholat istikharah ketika menghadapi setiap persoalan, sebagaimana beliau mengajari kami semua surat dari Al-Qur'an. Beliau bersabda, 'Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah sholat sunah dua rakaat'" (HR Imam al-Bukhari)

Secara teknis salat istikharah dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan satu salam. Adapun niat sholat istikharah adalah:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushallî sunnatal istikhârati rak'ataini lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku berniat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta'ala."

3 dari 5 halaman

Tata Cara Sholat Istikharah

Perlu diketahui bahwa sholat Istikharah dikerjakan 2 rakaat, hal ini sama dengan sholat Dhuha. Berikut ini tata caranya:

  1. Berwudu.
  2. Menghadap kiblat.
  3. Membaca niat sholat sunah istikharah seperti yang telah dijelaskan di atas.
  4. Takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua belah tangan sambil mengucap Allahu akbar.
  5. Sikap bersedekap atau menumpangkan kedua tangan di atas dada, sambil membaca doa iftitah dan lanjut surah Al Fatihah.
  6. Membaca surah pendek Al-Qur'an dan diutamakan surah Al Kafirun pada rakaat pertama.
  7. Rukuk dan tumakninah.
  8. Iktidal dan tumakninah.
  9. Sujud dan tumakninah.
  10. Duduk di antara dua sujud dan tumakninah.
  11. Sujud kedua dengan tumakninah.
  12. Kembali berdiri dan lanjut ke rakaat kedua.
  13. Pada rakaat kedua, urutan sholat masih sama dengan rakaat pertama. Saat rakaat kedua, diutamakan untuk membaca surat pendek Al Ikhlas.
  14. Rukuk dan tumakninah.
  15. Iktidal dan tumakninah.
  16. Sujud dan tumakninah.
  17. Duduk di antara dua sujud dan tumakninah.
  18. Sujud kedua dengan tumakninah.
  19. Tahiyat akhir.
  20. Salam.
4 dari 5 halaman

Doa Setelah Sholat Istikharah

Selesai salam, umat Muslim dalam membaca doa berikut ini:

 اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ  

Arab Latin: Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. 

Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.    Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, diniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu.” 

Selesai membaca doa ini, umat Muslim dapat mengucapkan permohonan atau kebingungan yang dirasakannya.

5 dari 5 halaman

Waktu Mengerjakan Sholat Istikharah yang Mustajab

Waktu pelaksanaan sholat Istikharah sebenarnya cukup fleksibel dan bisa dilakukan kapan saja, asalkan tidak bertepatan dengan tiga waktu yang terlarang untuk melaksanakan sholat, yaitu saat matahari sedang terbit, ketika matahari berada tepat di tengah langit, dan pada saat matahari sedang terbenam.

Waktu-waktu ini dianggap terlarang karena ada larangan khusus dalam agama Islam untuk melaksanakan sholat pada saat-saat tersebut. Namun, jika kita menghindari tiga waktu tersebut, kita bisa melaksanakan sholat Istikharah kapan saja sesuai kebutuhan kita.

Meskipun sholat Istikharah bisa dilakukan kapan saja, ada waktu-waktu tertentu yang dianggap lebih baik untuk mendapatkan keberkahan dan kemustajaban doa. Waktu yang paling disarankan untuk melaksanakan sholat Istikharah adalah pada sepertiga malam terakhir, karena waktu tersebut adalah saat di mana doa-doa lebih mudah diterima dan diijabah oleh Allah SWT.