Liputan6.com, Jakarta Anak-anak kerap kali tenggelam dalam imajinasi mereka sendiri. Mereka mengeksplorasi dunia dengan cara unik mereka. Tak jarang, orangtua terkejut saat menemukan anak-anak penuh semangat menggambar di dinding atau di atas kertas.
Daripada melarang, Anda bisa melihat kebiasaan ini sebagai peluang emas untuk mengembangkan kreativitas mereka. Dengan menyediakan kertas dan alat gambar yang menarik, Anda dapat menyalurkan energi mereka ke aktivitas yang lebih produktif.
Baca Juga
Aktivitas menggambar ternyata bukan hanya menyenangkan, tetapi juga menjadi sarana bagi anak-anak untuk memahami dunia di sekitar mereka. Melalui coretan-coretan tersebut, anak-anak secara aktif mengembangkan imajinasi, meningkatkan kemampuan berpikir, dan mengasah keterampilan motorik halus. Kegiatan menggambar lebih dari sekadar hobi; ini adalah kesempatan bagi Anda untuk lebih memahami pikiran dan emosi anak-anak.
Advertisement
Dilansir dari neurosciencenews.com, menggambar memudahkan anak-anak dalam memproses pengalaman mereka dan mengubahnya dengan membuat koneksi baru melalui pikiran kreatif. Pengetahuan, ingatan, dan berbagai gambaran mereka semua memelihara imajinasi, dan menggambar memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi, membangun, serta merekam ide-ide kreatif dan imajinatif mereka sendiri.
Di bawah ini akan dipaparkan secara mendalam mengenai beberapa manfaat menggambar bagi kecerdasan anak. Simak penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (29/10/2024):
Manfaat Menggambar bagi Kecerdasan Anak
1. Berkomunikasi
Menggambar memberi anak-anak keberanian untuk menyampaikan pikiran dan berinteraksi dengan orang lain. Melalui gambar, mereka mampu mengungkapkan berbagai momen bahagia, perasaan senang, atau kesedihan sebagai latihan terapi untuk mengatasi situasi seperti kehilangan. Ini juga membantu dalam proses pembelajaran.
2. Belajar
Menggambar sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar dapat mempermudah peningkatan pemahaman anak-anak di berbagai bidang. Misalnya, strategi yang melibatkan pembuatan sketsa ide. Dengan memanfaatkan gambar, pemahaman terhadap suatu topik menjadi lebih baik.
3. Meningkatkan daya ingat
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dapat memberikan lebih banyak informasi tentang pengalaman mereka. Saat mereka diminta menggambar peristiwa tersebut sambil mendiskusikannya, menggambar terbukti dapat meningkatkan daya ingat anak-anak tentang peristiwa yang terjadi setahun sebelumnya.
4. Meningkatkan Kreativitas
Menggambar memungkinkan anak untuk mengekspresikan imajinasi dan ide-ide mereka secara bebas. Proses menciptakan gambar membantu mereka berpikir out-of-the-box dan menemukan solusi kreatif untuk masalah. Ketika anak menggambar, mereka belajar untuk melihat dunia dari berbagai perspektif, yang mendorong perkembangan pemikiran kreatif yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan pembelajaran di sekolah.
Advertisement
Peran orang tua
Menggambar merupakan sebuah latihan dalam memecahkan masalah, di mana anak-anak berusaha menciptakan gambar yang menggambarkan objek atau pemandangan dari dunia sekitar mereka. Seiring bertambahnya usia, dengan latihan yang konsisten dan bimbingan yang tepat, anak-anak akan semakin mudah menghasilkan representasi visual yang lebih realistis dari subjek yang mereka gambar.
Peran orang tua sangat penting dalam membantu anak-anak belajar menggambar, sehingga anak merasa didukung oleh orang yang mereka percayai. Selain itu, menyediakan bahan dan waktu untuk mereka berkreasi juga sangat bermanfaat.
Orang tua dapat mendukung proses belajar menggambar anak dengan memberikan contoh dan arahan. Tunjukkan kepada anak cara memegang pensil dengan benar, cara membuat garis lurus dan lengkung, serta cara menggunakan perspektif untuk membuat gambar tampak lebih nyata.
Dengan berpartisipasi bersama anak, orang tua dapat membantu mengembangkan imajinasi mereka dengan mengajak menggambar berdasarkan cerita atau tema tertentu. Dukungan dan bimbingan yang tepat tidak hanya meningkatkan kreativitas dan ekspresi diri, tetapi juga dapat membantu anak dalam berbagai aspek kehidupan mereka
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence