Sukses

Batas Waktu Sholat Isya, Simak Panduan Lengkap Berdasarkan Dalil yang Shahih

Pelajari secara lengkap tentang waktu sholat isya, mulai dari awal waktu hingga batas akhirnya, serta waktu-waktu terbaik untuk mengerjakannya berdasarkan dalil yang shahih. Temukan juga hal-hal yang perlu dihindari terkait pelaksanaan sholat isya.

Liputan6.com, Jakarta Sholat isya merupakan salah satu dari lima sholat wajib yang memiliki keunikan tersendiri dalam penetapan waktunya. Berbeda dengan sholat wajib lainnya, para ulama memiliki beberapa pandangan berbeda mengenai batas akhir waktu pelaksanaannya, meskipun tetap bersepakat tentang waktu awalnya.

Pemahaman yang tepat tentang waktu sholat isya menjadi sangat penting mengingat kondisi masyarakat modern yang sering menghadapi berbagai aktivitas di malam hari. Pengetahuan ini akan membantu kita untuk dapat mengatur waktu dengan baik sehingga tidak melewatkan kewajiban sholat isya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif tentang waktu sholat isya berdasarkan dalil-dalil yang shahih, termasuk berbagai pendapat ulama tentang batas akhir waktunya, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.

Lalu kapan batas waktu sholat Isya? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (28/10/2024).

2 dari 5 halaman

Pengertian dan Dasar Hukum Sholat Isya

Kata 'isya' secara bahasa merujuk pada waktu awal langit mulai gelap setelah maghrib hingga sepertiga malam yang awal. Sholat isya dinamakan demikian karena waktu pelaksanaannya yang jatuh pada periode tersebut.

Dasar Kewajiban Sholat Isya

Kewajiban sholat isya telah ditetapkan melalui berbagai dalil, baik dari Al-Quran maupun hadits. Waktu pelaksanaannya telah dijelaskan secara rinci melalui praktik Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

3 dari 5 halaman

Waktu Awal Sholat Isya

Para ulama telah mencapai kesepakatan (ijma') bahwa awal waktu sholat isya dimulai ketika mega merah (syafaq) di langit telah hilang sepenuhnya. Hal ini didasarkan pada hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi SAW bersabda:

 

"Syafaq itu adalah warna kemerahan, bila syafaq itu sudah hilang, maka telah wajib sholat." (HR. Ad-Darquthuny)

Batas Akhir Waktu Sholat Isya

Terdapat tiga pendapat utama di kalangan ulama mengenai batas akhir waktu sholat isya:

1. Sepertiga Malam

Pendapat ini dipegang oleh Imam Syafi'i dalam Qaul Jadid, Imam Abu Hanifah, dan merupakan pendapat masyhur dalam mazhab Maliki. Dalilnya adalah hadits tentang Jibril yang mengimami Nabi SAW:

 

"Kemudian Jibril mendatangi Nabi SAW untuk melaksanakan sholat isya ketika sepertiga malam yang pertama." (HR. Nasa'i No. 526)

2. Setengah Malam

Pendapat ini didukung oleh Sufyan Ats-Tsauri, Ibnul Mubarok, Ishaq, Abu Tsaur, Mazhab Hanafi dan Ibnu Hazm. Mereka berdalil dengan hadits dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhu:

"Waktu sholat isya adalah hingga setengah malam." (HR. Muslim No. 612)

3. Hingga Terbit Fajar

Pendapat ini diambil oleh 'Atho', 'Ikrimah, Dawud Adz-Dzohiri, dan sebagian sahabat seperti Ibnu Abbas dan Abu Hurairah. Mereka berdalil dengan hadits Abu Qatadah:

"Hanyalah orang-orang yang terlalu menganggap remeh agama adalah orang yang tidak mengerjakan sholat hingga tiba waktu sholat lain." (HR. Muslim No. 681)
4 dari 5 halaman

Waktu Utama (Ikhtiari) Sholat Isya

Keutamaan Mengakhirkan Sholat Isya

Terdapat anjuran untuk mengakhirkan sholat isya hingga waktu tertentu, berdasarkan hadits Nabi SAW:

"Jika sekiranya tidak memberatkan umatku maka akan aku perintah agar mereka mengakhirkan sholat isya hingga sepertiga atau setengah malam." (HR. Tirmidzi No. 167)

Fleksibilitas Waktu Pelaksanaan

Meski ada anjuran untuk mengakhirkan, Rasulullah SAW sendiri tidak selalu konsisten mengakhirkan sholat isya, sebagaimana diriwayatkan:

"Terkadang (Nabi) menyegerakan sholat isya dan terkadang juga mengakhirkannya. Jika mereka telah terlihat terkumpul maka segerakanlah dan jika terlihat (lambat datang ke masjid) maka akhirkanlah." (HR. Bukhari No. 560, Muslim No. 233)
5 dari 5 halaman

Hal-hal yang Perlu Dihindari

1. Tidur Sebelum Sholat Isya

Berdasarkan hadits, tidur sebelum sholat isya termasuk hal yang dimakruhkan:

"Nabi SAW membenci tidur sebelum sholat isya dan melakukan pembicaraan yang tidak berguna setelahnya." (HR. Bukhari No. 568, Muslim No. 237)

2. Berbicara yang Tidak Perlu Setelah Isya

Pembicaraan yang tidak bermanfaat setelah sholat isya juga termasuk hal yang dimakruhkan, berdasarkan hadits yang sama di atas.

Rekomendasi Praktis

1. Usahakan untuk tidak tidur sebelum melaksanakan sholat isya

2. Jika bermaksud mengakhirkan sholat isya, pastikan tidak sampai tertidur

3. Perhatikan kondisi jamaah jika menjadi imam di masjid

4. Hindari aktivitas tidak penting setelah sholat isya

5. Manfaatkan waktu setelah isya untuk istirahat

Waktu sholat isya memiliki keluasan yang cukup panjang, dimulai dari hilangnya mega merah hingga batas yang telah dijelaskan oleh para ulama. Meski terdapat perbedaan pendapat tentang batas akhirnya, yang terpenting adalah kita dapat melaksanakannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing.

Mengingat fleksibilitas waktu pelaksanaannya, kita dapat mengatur waktu sholat isya sesuai dengan aktivitas keseharian, namun tetap dengan memperhatikan hal-hal yang perlu dihindari seperti tidur sebelumnya atau berbicara yang tidak perlu setelahnya.

Yang terpenting adalah memastikan bahwa kita tidak melewatkan kewajiban ini dan berusaha melaksanakannya pada waktu yang paling utama sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.