Sukses

Tata Cara Sholat Istikharah yang Benar untuk Meminta Petunjuk Allah SWT

Melalui sholat istikharah, seseorang dapat mengungkapkan kerendahan hati dan kepasrahan kepada Sang Pencipta.

Liputan6.com, Jakarta Tata cara sholat istikharah merupakan panduan penting bagi umat Muslim yang sedang dihadapkan pada keputusan sulit dan memerlukan petunjuk dari Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada berbagai pilihan, mulai dari hal sepele hingga keputusan besar yang berdampak signifikan pada masa depan.

Ketika berbicara tentang tata cara sholat istikharah, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan ibadah ini. Pertama, niat adalah hal yang sangat penting dalam setiap ibadah, termasuk sholat istikharah. Niat yang tulus dan penuh keyakinan harus ditanamkan dalam hati sebelum memulai sholat.

Setelah menyelesaikan tata cara sholat istikharah, umat Muslim disarankan untuk memanjatkan doa istikharah. Dalam doa ini, seseorang harus menyebutkan pilihan yang dihadapi, serta harapan agar Allah SWT menunjukkan jalan yang terbaik. Melalui tata cara sholat istikharah yang dilakukan dengan penuh penghayatan, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan ketenangan dalam hati, tetapi juga akan merasakan kejelasan dalam memilih langkah yang diambil.

Melakukan sholat istikharah lebih dari sekali dapat memberikan kesempatan lebih besar, untuk mendapatkan petunjuk yang jelas. Berikut ini tata cara sholat istikharah secara tepat yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (28/10/2024).

2 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Istikharah

Menurut Syaikh Wahbah disunnahkan membaca surat Al Kafirun setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama. Setelah itu membaca surat Al Ikhlas setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat kedua. Berikut tata cara sholat Istikharah:

1. Membaca Niat

Saat menjalankan sholat fardhu atau sunnah apapun termasuk istikharah tentu harus diawali dengan niat. Niatnya dibaca pertama kali secara lirih dan sebelum melakukan takbir. Bacaan niatnya terbilang cukup pendek, yaitu:

 أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ.

Artinya:

“Aku berniat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.” 

2. Takbiratul Ihram dan Doa Iftitah

Takbiratul ihram merupakan takbir pertama yang dibaca saat memulai sholat wajib maupun sunnah. Untuk bacaan takbiratul ihram yaitu Allahu Akbar  yang cukup dilafadzkan 1 kali saja. Jika sudah maka bisa langsung dilanjutkan dengan membaca doa iftitah.

3. Membaca Surat Al Fatihah dan Surat Pendek

Banyak sekali surat pendek dalam Al Qur’an yang dapat dibaca ketika ingin melaksanakan sholat istikharah. Namun sebagian ulama menganjurkan untuk membaca Al Kafirun dan Al Ikhlas karena lebih afdal. Untuk rakaat pertama bisa membaca Al Fatihah yang dilanjutkan dengan Al Kafirun. Sedangkan pada rakaat kedua nantinya membaca surat Al Fatihah beserta Al Ikhlas. Bacaan sesudah membaca surat Al Fatihah hukumnya tidak wajib, yang wajib hanyalah Al Fatihahnya.

4. Ruku’ Tuma’ninah

Rukuk termasuk salah satu satu rukun penting saat melaksanakan ibadah sholat. Saat melakukan ruku’ harus membaca doa sebanyak 3 kali seperti berikut ini:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Arab-Latin: Subhana rabbiyal ‘adhimi wa bihamdihi.

Artinya:

“Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan Maha Terpuji.”

5. I’tidal

Setelah melakukan ruku’ dan membaca doanya, maka bisa segera bangun dengan cara berdiri tegak atau yang disebut i’tidal. Dalam posisi ini juga masih membaca doa seperti berikut:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Latin: Rabbana lakal hamdu mil ‘us samaawaati wa mil ul ardhi wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du.

Artinya:

“Ya Allah Ya Tuhan kami, bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

6. Sujud Pertama Tuma’ninah

Sujud juga masih termasuk dalam rukun sholat yang dilakukan setelah bangun dari rukuk. Pada sujud yang pertama ini bisa membaca doa seperti berikut:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ‎ 

Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdih. 

Artinya:

“Mahasuci Rabb-ku Yang Mahatinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.”

7. Duduk Diantara Dua Sujud

Tata cara menjalankan sholat istikharah selanjutnya setelah sujud adalah duduk diantara dua sujud. Berikut ini bacaan doanya secara lengkap beserta artinya:

 رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى

Arab-latin: Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya:

“Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku”

8.   Sujud Kedua

Sebelum berdiri kembali untuk melanjutkan rakaat kedua, tentu bisa sujud kembali atau melakukan sujud kedua. Untuk doa yang bisa dibaca sama seperti dengan sujud yang pertama.

9.   Berdiri Kembali Melanjutkan Rakaat yang Kedua Hingga Salam

Untuk tata cara yang terakhir bisa berdiri kembali melanjutkan rakaat yang kedua. Pada rakaat kedua ini tentu memiliki urutan yang sama dengan rakaat pertama. Perbedaannya mungkin harus membaca tahiyat akhir dan ditutup dengan salam.

3 dari 4 halaman

Keutamaan Sholat Istikharah

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma, terdapat sebuah riwayat yang menunjukkan betapa pentingnya sholat istikharah dalam setiap aspek kehidupan. Ia menyampaikan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kepada para sahabat cara melakukan sholat istikharah dengan sangat rinci, sebanding dengan pengajaran beliau terhadap Surat Al-Qur'an. Dalam sabdanya, Rasulullah menyatakan, "Jika salah seorang di antara kalian hendak melakukan sesuatu, hendaklah terlebih dahulu mengerjakan shalat dua rakaat selain sholat fardu" (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi, dan yang lainnya). Ini menegaskan bahwa sholat istikharah adalah salah satu sarana penting untuk meminta petunjuk dan keputusan dari Allah SWT.

Sholat istikharah merupakan sholat sunnah yang dikerjakan dalam dua rakaat. Tujuannya adalah untuk membantu seseorang dalam menentukan pilihan ketika dihadapkan pada berbagai keputusan yang mendesak atau krusial.

Pada zaman sebelum Islam, masyarakat jahiliyah memiliki tradisi menentukan pilihan dengan menggunakan azlam atau undian, yang merupakan metode yang dianggap tidak sesuai dalam pandangan Islam. Dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasulullah, Allah SWT menggantikan praktik tersebut dengan sholat istikharah, sehingga umat Islam memiliki cara yang lebih baik dan sesuai untuk mencari petunjuk dalam keputusan hidup.

Setelah melaksanakan sholat istikharah, biasanya seseorang akan merasakan ketenangan dan kepastian di dalam hati yang akan memandu mereka untuk mengambil keputusan. Tanda-tanda petunjuk yang diperoleh setelah sholat istikharah bisa bermacam-macam, salah satunya adalah melalui mimpi yang disertai dengan isyarat atau simbol tertentu.

Dalam beberapa situasi, jika setelah melakukan sholat istikharah masih terdapat keraguan atau kebingungan, dianjurkan untuk mengulangi sholat tersebut dua atau tiga kali. Dengan begitu, diharapkan Allah SWT akan memberikan petunjuk yang lebih jelas untuk membantu hamba-Nya dalam mengambil keputusan yang terbaik.

4 dari 4 halaman

Waktu Melaksanakan Sholat Istikharah

Sebenarnya tidak ada aturan baku yang mengikat seorang Muslim mengenai waktu pelaksanaannya. Namun, ada baiknya untuk menghindari waktu-waktu yang dianggap terlarang untuk melaksanakan sholat, seperti saat matahari terbit, ketika matahari berada tepat di tengah (dhuhur), serta saat matahari terbenam. Waktu-waktu tersebut sebaiknya dihindari karena dianggap tidak sesuai untuk melaksanakan ibadah sholat, termasuk sholat istikharah.

Sholat istikharah merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk mendatangkan petunjuk dari Allah SWT, sebaiknya dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir. Waktu ini sangat istimewa karena diyakini bahwa Allah SWT akan lebih mendengar dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Dalam sepertiga malam terakhir, suasana tenang dan khusyuk sangat mendukung seseorang untuk berkonsentrasi dalam berdoa dan memohon petunjuk kepada Allah.

Sepertiga malam dibagi menjadi tiga bagian, yang masing-masing memiliki waktu spesifik. Pertama, sepertiga malam yang pertama dimulai dari jam 20.00 WIB hingga 22.00 WIB, yang bisa digunakan untuk mempersiapkan hati dan pikiran sebelum melaksanakan sholat istikharah. Kedua, sepertiga malam yang kedua berlangsung dari jam 22.00 WIB hingga 01.00 WIB. Pada waktu ini, umat Muslim bisa melaksanakan sholat istikharah dan memanjatkan doa-doa untuk memohon petunjuk dan keputusan. Ketiga, sepertiga malam yang terakhir dimulai dari jam 01.00 WIB hingga menjelang waktu subuh sekitar pukul 04.00 WIB.

Dengan demikian, waktu yang paling mustajab untuk melaksanakan sholat istikharah adalah antara pukul 01.00 hingga 04.00 WIB. Pada waktu-waktu tersebut, diyakini bahwa doa-doa akan lebih mudah diterima oleh Allah SWT. Selain itu, jika Anda berencana untuk melaksanakan sholat istikharah pada sepertiga malam terakhir, sangat dianjurkan untuk melakukan sholat witir terlebih dahulu. Sholat witir tidak hanya menyempurnakan ibadah malam, tetapi juga semakin memperkuat niat dan kesungguhan dalam berdoa, menjadikan pelaksanaan sholat istikharah lebih afdal dan penuh harapan.

Saking mustajabnya waktu ini bahkan disebutkan dalam suatu hadits shahih yang telah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Adapun bunyi hadits tersebut yaitu seperti berikut ini:

 

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya:

“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni,” (HR Bukhari dan Muslim).