Sukses

30 Status Kata-kata Bijak Bahasa Jawa, Berisi Pesan untuk Kehidupan

Dengan pengaruh budaya yang semakin besar, status kata-kata bijak bahasa Jawa juga mulai banyak dicari sebagai bentuk penyemangat hidup atau refleksi diri.

Liputan6.com, Jakarta Bahasa Jawa telah menjadi salah satu bahasa daerah yang tak hanya memiliki banyak penutur, tetapi juga kian populer di kalangan masyarakat umum Indonesia. Kepopuleran ini semakin didukung oleh tren lagu-lagu berbahasa Jawa yang kini digemari banyak orang, membuat bahasa Jawa terasa akrab di telinga berbagai kalangan. Dengan pengaruh budaya yang semakin besar, status kata-kata bijak bahasa Jawa juga mulai banyak dicari sebagai bentuk penyemangat hidup atau refleksi diri.

Status kata-kata bijak bahasa Jawa dikenal memiliki makna mendalam dan sarat dengan petuah yang dapat dijadikan sumber inspirasi untuk berbagai situasi hidup. Bagi mereka yang sedang mencari pencerahan atau motivasi, status kata-kata bijak bahasa Jawa ini dapat membantu mendorong semangat, memberi kekuatan untuk menghadapi masalah, dan memberikan perspektif yang lebih positif dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Status kata-kata bijak bahasa Jawa mampu menyampaikan perasaan dengan sederhana namun penuh makna. Kekuatan bahasa Jawa dalam menyampaikan pesan-pesan bijak menjadikannya tidak hanya sebagai bahasa komunikasi, tetapi juga sebagai sarana ekspresi dan introspeksi bagi penuturnya. Berikut status kata-kata bijak bahasa Jawa yang Liputan6.com kumpulkan dari berbagai sumber, Selasa (29/10/2024).

2 dari 3 halaman

Status Kata-kata Bijak Bahasa Jawa, Pesannya Mendalam

1. Aja milik barang kang melok.

(Jangan tergiur barang yang berkilau)

2. Urip iku urup.

(Hidup itu hendaknya menyala atau memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita)

3. Ambeg utomo, andhap asor.

(Boleh menjadi yang utama, tetapi tetap rendah hati)

4. Senadyan aku sengit banget karo kowe, tapi roso ning ati ora iso diapusi. Roso tresno iki mung kanggo sliramu.

(Walaupun sebenarnya aku sangat membencimu, perasaan di hati ini tidak bisa dibohongi. Rasa sayang ini hanya untukmu)

5. Golek jodho ojo mung mburu endhaning warna, pala krama aja ngeceh-ngeceh banda.

(Mencari jodoh jangan hanya memperhatikan penampilan, tetapi juga hatinya)

6. Cekelana impenanmu, amarga yen impen mati, urip iku kaya manuk sing swiwine rusak, mula ora bisa mabur.

(Berpegang teguhlah pada mimpi. Mimpi yang mati ibarat burung dengan sayap rusak yang tak bisa terbang)

7. Manungsa mung ngunduh wohing pakarti.

(Kehidupan manusia, baik dan buruk, adalah akibat dari perbuatannya sendiri)

8. Ra usah kakean cangkem, sing penting kui buktine.

(Tidak usah banyak bicara, yang penting buktinya)

9. Pondasine sukses iku integritas, yakin, amanah, karakter sing mulyo, tresno lan setia.

(Fondasi kesuksesan adalah integritas, keyakinan, amanah, karakter, cinta, dan kesetiaan)

10. Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah.

(Orang sabar rezekinya luas, hidup mengalah lebih berkah)

11. Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu.

(Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu yang bisa membawa tingkah lakumu biar nasibmu baik)

12. Sepi ing pamrih, rame ing gawe, banter tan mblancangi, dhuwur tan nungkuli.

(Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih, cepat tanpa harus mendahului, tinggi tanpa harus melebihi)

13. Yen kowe tresna mung amarga rupa, banjur kepiye anggonmu tresna marang gusti kang tanpa rupa?

(Kalau kamu cinta hanya karena rupa, lalu bagaimana kamu mencintai Tuhan yang tanpa rupa?)

14. Urip ing dunyo iki mung sedelok. Kabeh iku yak opo caramu ngadepi ujiane Gusti Allah.

(Hidup di dunia ini hanya sebentar. Semua tinggal bagaimana caramu menghadapi ujian dari Tuhan)

15. Sukses lan gagal iku bagian tekan urip, ojo leren lan dilakoni terus nganti sukses.

(Sukses dan gagal adalah bagian dalam kehidupan. Jangan menyerah dan jalani sampai sukses)

3 dari 3 halaman

Status Kata-kata Bijak Bahasa Jawa, Menyentuh Perasaan

16. Basa iku busananing bangsa.

(Budi pekerti seseorang bisa terlihat dari tutur kata yang diucapkannya)

17. Ngeluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bhanda.

(Berjuang tanpa membawa massa, menang tanpa merendahkan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kaya tanpa harta)

18. Kebo nyusu gudel.

(Tidak ada yang salah jika orang yang lebih tua meminta petunjuk atau diajari oleh yang lebih muda)

19. Ngilo marang ghito'e dewe.

(Berkaca, introspeksi, evaluasi diri, melihat diri sendiri)

20. Yen kabih wis ginaris nyata, aja nganti ana ati sing rumangsa sengsara narima pacoba.

(Jika semua sudah menjadi ketentuan Tuhan, jangan ada lagi hati yang merasa sedih saat menerima cobaan)

21. Akeh wong sing ngrasake tresna, namung mek setitik wong sing ngrasakne hakekate tresna.

(Banyak orang yang bisa merasakan cinta, tapi hanya sedikit yang bisa merasakan hakikat cinta)

22. Cuplak andheng-andheng, yen ora pernah panggonane bakal disingkirake.

(Orang yang menyebabkan keburukan, maka semua kebaikannya akan terhapus)

23. Gusti paring mergi kangge tyang ingkang purun teng merginipun.

(Tuhan akan memberikan jalan bagi mereka yang mengikuti jalan kebenaran)

24. Aku ancene wedi kelangan kowe, namung aku luweh wedi yen kowe ora nemu kebahagiaan gegara aku.

(Aku memang takut kehilanganmu, tapi lebih takut jika kamu tidak menemukan kebahagiaan karena aku)

25. Eling lan waspada, sadar lan sabar, setiti lan ngabekti, sumeleh tur sareh.

(Ingat dan waspada, sadar dan sabar, hemat dan mengabdi, ikhlas dan tenang)

26. Sapa wani rekasa, bakal nggayuh mulya.

(Siapapun yang bersungguh-sungguh pasti akan meraih kemuliaan)

27. Kebo sapi dikeluhi, uwong dikandani.

(Kerbau atau sapi perlu dicambuk, tetapi manusia cukup diajak bicara)

28. Beras kui bakale soko pari, kandas kui asale soko ngapusi.

(Beras itu berasal dari padi, putus cinta dari kebohongan)

29. Kegedhen endas kurang utek.

(Orang pintar bukan hanya soal intelegensi, tapi pandai menempatkan diri dan membaca situasi)

30. Kawula namung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo.

(Lakukan semua sebisanya, setelah itu serahkan kepada Tuhan)

Â