Sukses

Tahlil Bacaan Doa Ziarah Kubur Lengkap, Panduan Sesuai Sunnah

Panduan lengkap tahlil dan doa ziarah kubur

Liputan6.com, Jakarta Memahami tahlil bacaan doa ziarah kubur lengkap merupakan hal yang sangat penting bagi setiap muslim, terutama ketika hendak mengunjungi makam kerabat atau orang-orang yang telah mendahului kita. Rangkaian bacaan ini tidak hanya sekedar ritual, tetapi merupakan bentuk penghormatan dan doa yang kita panjatkan untuk mereka yang telah berpulang ke rahmatullah.

Dalam tradisi Islam, tahlil bacaan doa ziarah kubur lengkap memiliki tatanan dan urutan yang telah diatur sedemikian rupa berdasarkan tuntunan syariat. Setiap bacaan memiliki makna mendalam dan fadhilah tersendiri, mulai dari salam kepada penghuni kubur hingga rangkaian doa yang dipanjatkan untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di alam barzakh.

Artikel ini akan membahas secara mendetail mengenai tahlil bacaan doa ziarah kubur lengkap yang dapat menjadi panduan bagi Anda yang ingin melaksanakan ziarah kubur sesuai dengan tuntunan. Dengan memahami dan mengamalkan bacaan-bacaan ini dengan benar, diharapkan ziarah kubur yang kita lakukan dapat memberikan manfaat baik bagi yang telah meninggal maupun yang masih hidup.

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber panduan lengkap tahlil dan doa ziarah kubur, pada Selasa (29/10).

2 dari 7 halaman

Bacaan Tahlil dan Doa-doa Selama Ziarah Kubur

Sebelum memasuki area pemakaman, ada beberapa adab dan tata cara yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan niat kita sudah lurus semata-mata karena Allah SWT dan untuk mendoakan yang telah meninggal. Kedua, jagalah kesopanan dan kekhusyukan selama berada di area pemakaman.

Ketika memasuki area pemakaman, dianjurkan untuk mengucapkan salam kepada para penghuni kubur dengan membaca:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُورِ يَغْفِرُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ وَأَنْتُمْ سَلَفْنَا وَنَحْنَ بِالْأَثَرِ

As-salaamu 'alaikum yaa ahlal-qubuur Yaghfirullaahu lanaa walakum, Wa antum salafunaa wanatinu bil-atser.

Artinya: "Salam sejahtera semoga tercurahkan kepada kalian wahai penduduk alam kubur, semoga Allah memberikan ampunan kepada kita dan kepada kalian, dan kalian telah mendahului kita dan (kelak) kita akan menyusul."

Rangkaian Pembuka Tahlil: Menghadiahkan Al-Fatihah

Setelah memberi salam, langkah selanjutnya adalah menghadiahkan Al-Fatihah kepada Nabi Muhammad SAW dan ahli kubur. Sebelum membaca Al-Fatihah, ucapkan terlebih dahulu:

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلَّهِ، لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Ila hadrat al-Nabi salla Allahu 'alayhi wa sallam wa alihi wa sahbihi, shay'un lillahi, lahumu al-Fatihah.

Artinya: "Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Al-Fatihah"

Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ﴿١﴾ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٢﴾ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ﴿٣﴾ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ﴿٧﴾

Bismillahir-Rahmanir-Rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-'alamin. Ar-Rahmanir-Rahim. Maliki yawmiddin. Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal-ladhina an'amta 'alayhim ghairil-maghdubi 'alayhim wa lad-dallin.

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kau kabulkan permohonan kami."

3 dari 7 halaman

Bacaan Surat-surat Pendek

Dalam rangkaian tahlil dan ziarah kubur, membaca surat-surat pendek menjadi bagian penting yang memiliki keutamaan tersendiri. Setiap surat yang dibaca memiliki makna dan fadhilah khusus yang dapat bermanfaat bagi ahli kubur.

Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدُ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Qul huwa Allahu ahad, Allahu samad, lam yalid wa lam yulad, wa lam yakun lahu kufuwan ahad.

Artinya: "Katakanlah, 'Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan, tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia."

Surat Al-Falaq

قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ. مِنۡ شَرِّ مَا خَلَقَۙ. وَمِنۡ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ. وَمِنۡ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الۡعُقَدِۙ. وَمِنۡ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Qul a'uzuu bi rabbil-falaq. Min sharri ma khalaq. Wa min sharri ghasiqin iza waqab. Wa min sharrin-naffaa-thaati fil 'uqad. Wa min shar ri haasidin iza hasad.

Artinya: "Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."

Surat An-Nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ. مَلِكِ النَّاسِۙ. اِلٰهِ النَّاسِۙ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Qul a'ụżu birabbin-nās, malikin-nās, ilāhin-nās, min sharril-waswāsil-khannās, allażī yuwas wisu fī ṣudụrin-nās, minal-jinnati wan-nās

Artinya: "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."

4 dari 7 halaman

Bacaan Ayat Kursi

Ayat Kursi merupakan salah satu bacaan utama dalam rangkaian tahlil dan ziarah kubur. Ayat ini memiliki keutamaan yang sangat besar dan merupakan ayat paling agung dalam Al-Qur'an.

اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الۡحَـىُّ الۡقَيُّوۡمُۚ لَا تَاۡخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوۡمٌؕ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِؕ مَنۡ ذَا الَّذِىۡ يَشۡفَعُ عِنۡدَهٗۤ اِلَّا بِاِذۡنِهٖؕ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡۚ وَلَا يُحِيۡطُوۡنَ بِشَىۡءٍ مِّنۡ عِلۡمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَۚ وَلَا يَـــُٔوۡدُهٗ حِفۡظُهُمَا ۚ وَ هُوَ الۡعَلِىُّ الۡعَظِيۡمُ

Allāhu Lā ilāha illā Huwa Al-Ḥayyu Al-Qayyūmu, Lā takhużuhū sinatun walā nawmun. Lahu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ. Man żallazī yashfa'u 'indahu illā bi-idhnihi. Ya'lamu mā bayna aīdīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bishai'in min 'ilmihi illā bimā shā'. Wa si'a kursīyuhu as-samāwāti wal-arḍa, wa lā ya'ūduhu ḥifẓuhumā. Wa Huwa Al-'Alīyu Al-'Aẓīm.

Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar."

Bacaan Tahlil Inti

Rangkaian tahlil inti merupakan bagian yang sangat penting dalam ritual ziarah kubur. Bacaan ini memiliki keutamaan khusus dan merupakan inti dari seluruh rangkaian doa yang dipanjatkan untuk ahli kubur.

Bacaan Tahlil Pertama

اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَوْجُوْدٌ

Afdhaludz dzikri fa'lam annahu laa ilaaha illallaah, hayyun maujuud

Artinya: "Sebaik-baik dzikir-ketahuilah-adalah lafal 'La ilāha illallāh', tiada tuhan selain Allah, Dia Maha Hidup lagi Ada"

Bacaan Tahlil Kedua

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَعْبُوْدٌ

Laa ilaaha illallaahu hayyun ma'buud.

Artinya: "Tiada tuhan selain Allah, dzat yang hidup dan disembah."

Bacaan Tahlil Ketiga

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَىٌّ بَاقٍ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ

Laa ilaaha illallaahu hayyun baaqil ladzii laa yamuut.

Artinya: "Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Dia Maha Hidup lagi Ada."

Bacaan Tahlil Seratus Kali

لَا إِلَهَ إِلَّا الله

Laa llaaha illallaah (100x).

Artinya: "Tiada tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah" (dibaca 100 kali)

5 dari 7 halaman

Rangkaian Sholawat Nabi

Setelah rangkaian tahlil, dilanjutkan dengan membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat ini merupakan bentuk penghormatan dan bukti cinta kita kepada Rasulullah SAW.

Sholawat Pertama

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ

Allaahumma shalli 'alaa muhammad, allaahumma shalli 'alaihi wasallim.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Ya Allah, anugerahkanlah shalawat dan salam kepada beliau."

Sholawat Kedua

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ

Allaahumma shalli 'alaa habiibika sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihii wasallim.

Artinya: "Ya Allah, limpahkan rahmat dan salam atas junjungan kami, Nabi Muhammad, serta atas keluarga dan sahabat beliau."

Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah selesai membaca sholawat, langkah berikutnya adalah membaca Surat Al-Fatihah. Surat ini adalah pembuka dalam Al-Qur'an dan sangat penting dalam setiap shalat. Al-Fatihah mengandung pujian kepada Allah, permohonan petunjuk, dan pengakuan atas kekuasaan-Nya.

6 dari 7 halaman

Doa Tahlil

Setelah membaca Al-Fatihah, kegiatan ibadah dapat diakhiri dengan doa Tahlil. Doa ini berisi permohonan ampunan, rahmat, dan keberkahan bagi diri kita dan orang-orang yang telah meninggal. Tahlil juga merupakan bentuk penghormatan kepada para nabi, syuhada, dan semua umat Muslim yang telah wafat. Bacaan Tahlil yang lengkap terdiri dari serangkaian permohonan dan pengakuan kepada Allah, serta diakhiri dengan pujian kepada-Nya. Berikut bacaannya:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدَا الشَّاكِرِينَ حَمْدَ النَّاعِمِينَ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِحَلالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اللهُمَّ صَلّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّلهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةٌ وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةٌ وَبَرَكَةٌ شَامِلَةٌ وَصَدَقَةٌ مُتَقَبَّلَةٌ نُقَدِّمُ ذَلِكَ وَنُهْدِيهِ إِلَى حَضَرَاتِ حَبِينَا وَشَفِيعِنَا وَقُرَّة أَعْيُنِنَا سَيِّدنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّمَ وَإِلَى جَمِيعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ وَالْعُلَمَاءِ وَالْعَامِلِينَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ وَالْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلَائِكَة الْمُقَرَّبِينَ ثُمَّ إِلَى جَمِيعِ أَهْلِ القُبُوْرِ مِنَ المسلمينَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِينَ والْمُؤْمِنَات مِنْ مَشارِقِ الأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرْهَا وَبَحْرِهَا خُصُوصًا إِلَى أَبَاتِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوصًا إِلَى مَنِ اجْتَمَعْنَا هُهُنَا بِسَبَبِهِ وَلأَجْلِهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيْنَا وميتنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغَيْرنَا وَكَبِيْرنَا وَذَكَرنَا وَأَنْتَانَا اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الإِسْلَامِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الإِيْمَانِ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةٌ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا أَحْرَتَنَا الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُل خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرِّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي كُل خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرِّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ . اَلْفَاتِحَةُ

Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. Hamdan syaakriin, hamdan naa'imiin. Hamdan yuwaafii ni'amahu wayukaafi`u maziidah. Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbagii lijalaali wajhika wa 'azhiimi sulthaanik. Allaahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'ala aali sayyidinaa Muhammad. Allaahumma taqobbal wa aushil tsawaba maa qoro'naahu minal qur'aanil 'azhiimi wamaa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mastaghfarnaa wa maa shollainaa 'alaa sayyidinaa muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallama hadiyyatan waashilatan wa rohmatan naazilatan wa barokatan syaamilatan ilaa hadhrotin habiibinaa wa syafii'inaa wa qurroti a'yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallam, wa ilaa jamii'i ikhwaanihii minal anbiyaa'i walmursaliina wal auliyaa'i wasy-syuhadaa'i wash-shoolihiina wash shohaabati wattaabi'iina wal 'ulamaa'il 'aalimiina wal mushonnifiinal mukhlishiina wa jamii'il mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil'aalamiin, wa malaa'ikatil muqorrobiin. tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur minal muslimiina walmuslimaati walmu`miniina walmu`minaati min masyaariqil ardhi wamaghaaribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushushan abaa`naa wa`ummahaatinaa wa`ajdaadanaa wajaddaatinaa wanakhushu khushushan manijtama'naa hahunaa bisababihi wali ajlihi. Allaahummagh firlahum warhamhum wa'aafihim wa'fu 'anhum. Allaahummaghfir lihayyinaa wamayyitinaa wasyaahidinaa waghaa ibinaa washaghiirinaa wakabiirinaa wadzakarinaa wauntsaanaa Allaahumma man ahyaitahu minnaa fa-'ahyihi 'alal islaam, waman tawafaitahu minnaa fatawaffahu 'alal iimaan. Allaahumma ashlih lanaa diinanal ladzii huwa 'ishmatu amrinaa, wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fiihaa ma'aasyunaa, wa ashlih lanaa akhiratanaal latii ilaihaa ma'aadunaa, waj-'alil hayaata ziyaadatan lanaa fii kulli khairin, waj-'alil mauta raahatan lanaa min kulli syarrin. Rabbanaa aatinaa fiddun- yaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah, waqinaa 'adzaaban naar. Washallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi washohbihi wasallam. Subhaanaka rabbika rabbil 'izzati 'ammaa yashifuun. Wasalaamun 'alal mursaliin, walhamdu lillaahir rabbil 'aalamiin. Alfaatihah.

Artinya: "Segala puji bagi Allah. Tuhan semesta alam. Sebagaimana orang-orang yang bersyukur, dan orang-orang yang memperoleh nikmat sama memuji, dengan puji yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji, sebagaimana apa yang patut bagi keluhuran Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, berilah rahmat dan keselamatan atas penghulu kami, Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur'an yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan sholawat kami kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh sahabat baginda dalam kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada, orang soleh, para sahabat, para tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah. Kemudian juga kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin, muslimat, mukminin, mukminat dari belahan bumi sebelah timur dan barat, baik yang di daratan maupun yang di lautan, khususnya, kepada bapak dan ibu kami, kakek dan nenek kami, dan kepada orang yang menyebabkan kami semua dapat berkumpul di sini dan untuk keperluannya. Ya Allah, ampuni dan rahmatilah mereka, selamatkanlah dan maafkanlah kesalahan mereka. Ya Allah, ampunilah yang hidup di antara kami dan yang telah wafat, yang hadir (di tempat ini) dan yang tidak hadir, yang kecil maupun yang besar, laki- laki maupun perempuan. Ya Allah, siapa yang hidup di antara kami, maka hidupkanlah ia dalam keislaman dan yang wafat, wafatkanlah dalam keadaan iman. Ya Allah, luruskanlah kehidupan beragama kami, karena itulah pegangan kami dalam segala persoalan, sejahterakanlah dunia kami, karena di sanalah kehidupan kami (serta sarana pengabdian kami). Bahagiakanlah kehidupan akhirat kami karena ke sanalah tempat kami kembali. Jadikanlah kehidupan (kami) bersinambung di dalamnya segala macam kebajikan, dan kematian kami (kelak setelah usia yang panjang) akhir dari segala petaka. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka. Semoga rahmat dan kesejahteraan selalu tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, para keluarga, dan sahabat beliau. Maha Suci Tuhanku, Tuhan yang bersih dari apa yang mereka (orang-orang kafir) katakan. Dan kesejahteraan semoga senantiasa dilimpahkan kepada para utusan Allah. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

 
7 dari 7 halaman

Urutan Ziarah Kubur

Berikut urutan doa ziarah kubur yang disampaikan oleh Ustadz Imam Mobarok bin Ali dalam buku Yaasin & Tahlil, lengkap dengan dalilnya:

1. Membaca Salam

Saat memasuki area pemakaman, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memberikan salam kepada para penghuni kubur. Bacaan salam ini menunjukkan rasa hormat kita kepada mereka yang telah mendahului kita. Bacaan salam yang dianjurkan adalah:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُورِ يَغْفِرُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ وَأَنْتُمْ سَلَفْنَا وَنَحْنَ بِالْأَثَرِ.

As-salaamu 'alaikum yaa ahlal-qubuur Yaghfirullaahu lanaa walakum, Wa antum salafunaa wanatinu bil-atser.

Artinya: "Salam sejahtera semoga tercurahkan kepada kalian wahai penduduk alam kubur, semoga Allah memberikan ampunan kepada kita dan kepada kalian, dan kalian telah mendahului kita dan (kelak) kita akan menyusul."

Salam ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga sebagai doa agar Allah mengampuni dosa-dosa mereka dan memberi ketenangan kepada jiwa mereka di alam kubur. Hal ini sejalan dengan hadits yang menyatakan bahwa kita disunnahkan untuk memberikan salam kepada penghuni kubur, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Ketika salah seorang dari kalian melewati kuburan, hendaklah ia mengucapkan salam kepada mereka." (HR. Muslim)

2. Menghadiahkan Al-Fatihah

Setelah membaca salam, langkah selanjutnya adalah menghadiahkan bacaan Al-Fatihah. Disarankan agar kita duduk menghadap kiblat di dekat kubur yang diziarahi. Bacaan untuk menghadiahkan Al-Fatihah adalah:

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلَّهِ، لَهُمُ الْفَاتِحَةُ.

Ila hadrat al-Nabi salla Allahu 'alayhi wa sallam wa alihi wa sahbihi, shay'un lillahi, lahumu al-Fatihah.

Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Al-Fatihah."

Setelah itu, kita juga dianjurkan untuk menghadiahkan Al-Fatihah kepada ahli kubur dengan membaca pengantar seperti berikut:

إِلَى حَضَرَةِ جَمِيعِ أَوْلِيَاءِ سِتَّةُ وَ خُصُصًا إِلَى ... وَلَهُمُ الفاتحة.

Ilaa hadhrati jamii'i awliyaa-i sittah wa khushushan ilaa... walahumul faatihah.

Artinya: "Untuk arwah para wali yang sembilan dan dikhususkan (sebutkan nama ahli kubur), dan bagi mereka surat Al-Fatihah."

Hal ini menunjukkan bahwa kita berharap pahala dari bacaan Al-Fatihah ini dapat sampai kepada mereka, sebagai bentuk kasih sayang kita kepada mereka yang telah pergi.

3. Mempraktikkan Amalan Sesuai Sunnah

Selanjutnya, kita mengikuti amalan yang diajarkan oleh Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu membaca Surat Al-Qadr sebanyak tujuh kali. Kemudian, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Fatihah, Al-Falaq, An-Naas, Al-Ikhlas, dan Ayat Kursi masing-masing sebanyak tiga kali.

Dalam sebuah riwayat, Ali bin Abi Thalib menyampaikan, "Barang siapa membaca Surat Al-Qadr (7 kali) di kuburan seorang mukmin, Allah Swt. akan mengirimkan malaikat untuk beribadah di sekitar kuburannya, serta mencatat pahala dari ibadah yang dilakukan oleh malaikat tersebut. Akibatnya, Allah memasukkan mayat tersebut ke dalam surga."

Amalan ini menunjukkan keutamaan membaca Surat Al-Qadr, yang memiliki makna mendalam dan pengaruh positif bagi jiwa orang yang telah meninggal.

4. Membaca Surat Yasin

Setelah itu, bacaan yang sangat dianjurkan adalah membaca Surat Yasin hingga selesai. Tindakan ini didasarkan pada ajaran Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya membaca Surat Yasin untuk orang-orang yang telah meninggal. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Amalkanlah surat Yasin untuk orang-orang yang telah meninggal di antara kalian." (HR. Abu Dawud)

Membaca Surat Yasin diyakini dapat memberikan ketenangan kepada arwah yang telah pergi dan menjadi sarana untuk mendoakan mereka.

5. Membaca Tahlil

Sebagai penutup, bacalah tahlil secara lengkap, sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tahlil merupakan bentuk pengakuan akan kebesaran Allah dan merupakan doa untuk para mayit agar diberikan ampunan.

Dengan demikian, melalui urutan doa ziarah kubur ini, kita tidak hanya melakukan amalan secara ritual, tetapi juga menyampaikan harapan dan doa agar Allah SWT memberikan rahmat dan ampunan-Nya kepada para penghuni kubur. Semoga dengan melakukan ziarah kubur, kita semakin ingat akan kehidupan akhirat dan meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.