Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadhan merupakan momen istimewa yang selalu dinantikan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia. Pada bulan yang penuh berkah ini, umat Islam berkesempatan untuk menunaikan salah satu dari Rukun Islam yaitu berpuasa selama satu bulan penuh. Berpuasa di bulan Ramadhan tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Baca Juga
Kesempurnaan ibadah puasa Ramadhan tak lepas dari ketentuan-ketentuan yang perlu dijalankan oleh umat Islam. Doa niat puasa Ramadhan dan artinya yang diucapkan sebelum berpuasa menjadi syarat mutlak diterimanya ibadah di bulan suci Ramadan. Tanpa niat yang diucapkan sebelum waktu imsak, puasa yang dijalankan sepanjang hari menjadi sia-sia dan tidak diterima di sisi Allah SWT.
Advertisement
Pemahaman mengenai waktu yang tepat untuk membaca niat puasa menjadi hal yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah puasa Ramadan. Doa niat puasa Ramadhan dan artinya dapat dilakukan mulai setelah matahari terbenam (maghrib) hingga sebelum terbit fajar (imsak). Membaca doa niat puasa Ramadhan dan artinya pada waktu yang tepat akan membuat ibadah puasa menjadi sempurna dan diterima oleh Allah SWT.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai doa niat puasa Ramadhan dan artinya serta waktu yang tepat melafalkannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (30/10/2024).
Doa Niat Puasa Ramadhan dan Artinya
Berikut ini terdapat bacaan doa niat puasa Ramadhan dan artinya untuk harian, yakni:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala"
Sedangkan untuk bacaan doa niat puasa Ramadhan dan artinya langsung sebulan penuh, yakni:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta'ala."
Advertisement
Waktu yang Tepat Melafalkan Niat Puasa Ramadhan
Dikutip dari laman Baznas, para ulama menyebut waktu yang tepat untuk niat puasa Ramadhan adalah di malam hari, sebelum fajar (Subuh) tiba. Dalam konteks ini, “malam” diartikan sebagai waktu antara Maghrib hingga sebelum terbit fajar (Subuh).
Berdasarkan Hadits Niat Puasa Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak sah puasanya.” (HR. An-Nasa i dan Abu Dawud)
Dalil lain yang memperkuat argumen ini adalah Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban:
“Sesungguhnya niat (puasa) adalah pada malam hari, barangsiapa yang berbuka sebelum meniatkan (puasa) pada malam hari, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Ibnu Hibban).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu yang tepat untuk mengucapkan niat puasa Ramadhan adalah di malam hari, sebelum waktu Subuh tiba. Dan perlu diketahui bahwa melafalkan niat puasa Ramadhan dan artinya harusnya diucapkan dalam hati bahwa dirinya akan berpuasa sepanjang bulan Ramadan ini, qurbatan ilallah ta ala (untuk mendekatkan diri dengan Allah). Disarankan untuk menghadap ke arah Kakbah atau Kiblat, mengangkat tangan ke langit, lalu mengucapkan doa niat puasa Ramadhan.
Hal-Hal yang Membatalkan Puasa Ramadhan
Dikutip dari buku Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah karya Nur Solikhin, adapun hal-hal yang membatalkan puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:
- Masuknya beda, seperti nasi, air, asap rokok, dan sebagainyake dalam rongga badan dengan sengaja.
- Muntah dengan sengaja.
- Keluar mani dengan sengaja.
- Haid dan nifas.
- Bersetubuh
- Hilang akal atau gila atau pingsan
- Murtad atau keluar dari agama Islam.
Orang yang meninggalkan puasa Ramadhan wajib menggantinya di hari lain. Adapun orang yang hanya wajib mengganti puasa Ramadhan tanpa membayar fidyah adalah sebagai berikut:
- Orang yang sakit, yang ada harapan untuk sembuh.
- Orang yang bepergian jauh (musafir), sedikitnya 81 km.
- Orang yang hamil.
- Orang yang menyusui.
- Orang yang sedang haid dan nifas
- Orang yang batal puasanya dengan suatu hal yang membatalkannya selain bersetubuh.
Selain itu, golongan orang yang tidak wajib puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:
- Orang yang sakit
- Orang lanjut usia (lansia)
- Musafir
- Wanita hamil dan menyusui
- Wanita yang sedang haid
- Wanita yang sedang nifas.
Advertisement
Keutamaan Puasa Ramadhan
Dikutip dari laman Kementerian Agama Republik Indonesia atau Kemenag RI, berikut ini terdapat beberapa keutamaan puasa Ramadhan, yakni:
1. Mendapat Balasan Langsung dari Allah
Dalam hadis riwayat Imam Bukhari disebutkan: Allah berfirman dalam hadits qudsi: "Orang yang berpuasa itu meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena taat pada perintahKu Allah. Puasa adalah untukku (Allah) dan Aku akan memberikan balasannya, sedang sesuatu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat gandanya."
Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: "Setiap amal perbuatan anak Adam yakni manusia itu, yang berupa kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh kalinya sehingga tujuh ratus kali lipatnya."
2. Masuk Surga Melalui Pintu Rayyan
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW., bersabda: "Barangsiapa yang menafkahkan sepasang binatang yakni dua ekor kuda, lembu ataupun unta dalam kepentingan fisabilillah maka ia akan dipanggil dari semua pintu surga dengan ucapan: "Hai hamba Allah, inilah yang lebih baik." Maka jikalau seorang itu dari golongan ahli salat, ia akan dipanggil dari pintu salat. Barangsiapa yang termasuk dalam ahli jihad, ia akan dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa yang termasuk dalam ahli puasa, ia akan dipanggil dari pintu Rayyan. Artinya, puas atau kenyang minuman. Barangsiapa yang termasuk dalam ahli sedekah, maka ia dipanggil dari pintu sedekah."
Abu Bakar RA berkata: "Ya Rasulullah, tidak ada kerugian sama sekali bagi seorang yang telah dipanggil dari pintu-pintu itu, tetapi apakah ada seorang yang dipanggil dari semua pintu itu?" Beliau SAW. menjawab: "Ya, ada dan saya mengharapkan agar Anda termasuk dalam golongan orang yang dipanggil dari semua pintu tadi," (muttafaq 'alaih).
Dari Sahl bin Sa'ad RA., dari Nabi SAW., sabdanya: "Sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah pintu yang disebut pintu Rayyan. Artinya: puas dan kenyang minum. Dari pintu ini masuklah semua orang yang berpuasa besok pada hari kiamat. Tidak ada seorang yang selain orang-orang yang berpuasa itu yang dapat masuk dari pintu itu. Dikatakanlah: "Manakah orang-orang yang berpuasa." Mereka itu lalu berdiri, lalu tidak seorangpun yang dapat masuk dari pintu Rayyan tadi selain orang-orang yang berpuasa. Jikalau mereka telah masuk seluruhnya, lalu pintu itupun ditutup, sehingga tidak seorangpun lagi yang dapat memasukinya," (muttafaq 'alaih).
3. Sehari Berpuasa Dijauhkan 70 Tahun dari Neraka
Dari Abu Said RA.: "Rasulullah SAW., bersabda: "Tiada seorang hambapun yang berpuasa sehari dengan niat fisabilillah -yakni semata-mata menuju kepada ketaatan kepada Allah-, melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya -yakni dirinya- karena puasanya tadi, sejauh perjalanan tujuh puluh tahun dari neraka," (muttafaq 'alaih).
4. Ada Keberkahan di Dalam Makan Sahur
Dari Anas RA. berkata: Rasulullah SAW., bersabda: “Makan sahurlah kalian, karena pada makan sahur itu terdapat keberkahan,” (HR Muslim).
5. Diampuni Dosa-dosa Terdahulu
Dari Abu Hurairah RA. bahwasanya Nabi SAW., bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena didorong oleh keimanan dan mengharapkan keridhaan Allah, maka diampunkanlah untuknya dosa-dosanya yang terdahulu," (muttafaq 'alaih).