Liputan6.com, Jakarta Perbandingan antara Gelora Bung Karno (GBK) dan Jakarta International Stadium (JIS) menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola. Dua stadion terbesar di Indonesia ini sama-sama memiliki kapasitas dan fasilitas mumpuni, namun apa sebenarnya perbedaan signifikan di antara keduanya? Artikel ini akan membahas kapasitas penonton, fasilitas, dan teknologi yang ada di kedua stadion megah ini.
Jakarta International Stadium (JIS), yang mulai dibangun pada 2019, muncul sebagai salah satu stadion termegah di Asia. Dikenal sebagai stadion dengan atap buka-tutup pertama di Indonesia, JIS mampu menampung hingga 82.000 penonton. Di sisi lain, Stadion Gelora Bung Karno (GBK), meski lebih tua, tetap menjadi ikon olahraga nasional dengan kapasitas saat ini mencapai 78.000 orang.
Meski kapasitas GBK sedikit lebih kecil, stadion ini tetap memegang tempat penting dalam sejarah olahraga nasional. Renovasi besar-besaran yang dilakukan untuk Asian Games 2018 membuat GBK tetap menjadi stadion modern yang mampu bersaing dengan stadion baru lainnya. Yuk simak perbandingan kapasitas serta fasilitas dari GBK dan JIS yang mencuri perhatian, dirangkum Liputan6, Rabu (30/10).
Advertisement
Kapasitas Penonton: JIS Lebih Unggul?
JIS memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan GBK, yakni mampu menampung 82.000 penonton. Jumlah ini lebih unggul dibandingkan dengan GBK yang hanya bisa menampung sekitar 78.000 penonton setelah renovasi terakhir. Pada awal pembukaannya tahun 1962, GBK pernah memiliki kapasitas lebih dari 100.000, namun aturan keamanan FIFA membatasi kapasitas tersebut untuk menjaga keselamatan penonton.
Selain kapasitas, JIS menawarkan pengalaman menonton yang lebih modern dengan tribune tiga tingkat yang terdiri dari lower, middle, dan upper tribun. Fasilitas VIP serta ruang khusus untuk disabilitas juga tersedia, yang menambah kenyamanan para penonton saat menyaksikan pertandingan maupun acara lainnya.
Advertisement
Fasilitas Modern JIS vs GBK
Dari segi fasilitas, JIS mengusung berbagai inovasi terbaru, termasuk atap buka-tutup yang menjadi ciri khasnya. Fasilitas ini memberikan fleksibilitas dalam penyelenggaraan acara, baik di cuaca hujan maupun terik matahari. Selain itu, JIS memiliki ruang ganti pemain yang mewah, parkir luas untuk 800 mobil, dan 100 bus, serta fasilitas untuk penyandang disabilitas yang mencakup kursi khusus hingga 200 buah.
Sementara itu, GBK juga dilengkapi fasilitas modern, seperti lintasan atletik kelas 1 racartan, sistem pencahayaan 3000 lux yang mendukung siaran langsung berkualitas HD, serta sistem pengenalan wajah yang dipadukan dengan CCTV 7K. Meski tanpa atap buka-tutup, GBK tetap menjadi pusat olahraga yang representatif untuk berbagai acara nasional dan internasional.
Sejarah dan Renovasi GBK
GBK yang diresmikan pada tahun 1962 memiliki sejarah panjang dalam dunia olahraga Indonesia. Stadion ini awalnya mampu menampung lebih dari 100.000 penonton, namun seiring berjalannya waktu dan untuk memenuhi standar FIFA, kapasitasnya dikurangi hingga menjadi 78.000 saat ini. Renovasi besar yang dilakukan pada 2006 dan 2016 menjadikan GBK lebih modern, terutama dalam hal keselamatan penonton.
Pada Asian Games 2018, GBK menjadi pusat perhatian dunia saat menyelenggarakan upacara pembukaan dan penutupan yang spektakuler. Meski demikian, GBK kini lebih sering digunakan untuk pertandingan sepak bola, konser musik, dan acara besar lainnya.
Â
Advertisement
Teknologi yang Diusung: JIS Lebih Maju?
JIS tidak hanya unggul dalam hal kapasitas, tapi juga dalam teknologi yang diusung. Atap buka-tutup dengan sistem retractable roof menjadi pembeda utama JIS dengan stadion lain di Indonesia. Teknologi ini memungkinkan penyelenggaraan acara dalam berbagai kondisi cuaca tanpa mengorbankan kenyamanan penonton.
GBK, meski tidak memiliki atap buka-tutup, tetap menghadirkan teknologi canggih dalam sistem pencahayaan, keamanan, dan kenyamanan. Sistem CCTV 7K dan pencahayaan 3000 lux membuat stadion ini tetap relevan dalam penyelenggaraan event berskala internasional.
Aksesibilitas: JIS dan GBK
JIS juga unggul dari segi aksesibilitas, dengan rencana integrasi ke berbagai moda transportasi umum seperti MRT, LRT, dan KRL. Hal ini menjadikan JIS lebih mudah dijangkau bagi para penggemar olahraga maupun penonton konser. Selain itu, JIS juga menyediakan lahan parkir yang luas dan berbagai fasilitas tambahan seperti area komersial dan ruang publik.
Di sisi lain, GBK sudah lama menjadi bagian penting dari Jakarta Pusat dan mudah diakses melalui berbagai moda transportasi seperti bus Transjakarta dan KRL. Lokasinya yang strategis menjadikan GBK sebagai pusat kegiatan besar di ibukota.
Advertisement
Apakah JIS lebih besar dari GBK?
Ya, Jakarta International Stadium (JIS) memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan Gelora Bung Karno (GBK). JIS mampu menampung hingga 82.000 penonton, sedangkan GBK memiliki kapasitas sekitar 78.000.
Apa kelebihan JIS dibandingkan GBK?
JIS memiliki atap buka-tutup yang menjadi fitur unik, serta kapasitas yang lebih besar. Fasilitas modern seperti ruang ganti mewah dan area parkir yang luas juga menjadi keunggulan JIS.
Advertisement
Kapan GBK terakhir direnovasi?
GBK terakhir direnovasi pada tahun 2016 hingga 2017 untuk persiapan Asian Games 2018, di mana kapasitasnya dikurangi menjadi 78.000 untuk memenuhi standar keamanan FIFA.