Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia kesehatan kulit, eksim adalah kondisi yang sering kita jumpai namun tak selalu dipahami dengan baik. Eksim adalah gangguan kulit yang ditandai dengan pembengkakan dan peradangan, yang dalam istilah medis dikenal sebagai dermatitis. Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya karena menimbulkan ketidaknyamanan dan masalah pada penampilan.
Memahami bahwa eksim adalah kondisi yang tidak menular menjadi penting untuk menghilangkan stigma di masyarakat. Meskipun penyebab pastinya masih menjadi subjek penelitian, para ahli meyakini bahwa eksim adalah hasil interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan. Kondisi ini sering berkaitan dengan riwayat asma dan alergi dalam keluarga.
Advertisement
Baca Juga
Menariknya, eksim adalah kondisi yang dapat muncul pada siapa saja, dari bayi hingga orang dewasa, namun paling sering ditemui pada anak-anak. Meski beberapa orang dapat mengalami pemulihan seiring waktu, ada juga yang harus hidup dengan kondisi ini dalam jangka panjang. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang kondisi ini sangat penting untuk pengelolaan yang efektif.
Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi seputar eksim, mulai dari gejala, penyebab, cara mengobati hingga cara mencegahnya pada Rabu (30/10/2024).
Memahami Eksim Lebih Dalam
Eksim merupakan kondisi peradangan kulit yang ditandai dengan berbagai gejala khas. Kondisi ini dapat menyebabkan kulit menjadi kemerahan, bengkak, dan menimbulkan rasa gatal yang intens. Peradangan ini bisa bersifat akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang).
Secara medis, eksim termasuk dalam kategori dermatitis, yang merupakan istilah umum untuk berbagai kondisi peradangan kulit. Meskipun seringkali dianggap sebagai satu kondisi tunggal, eksim sebenarnya memiliki beberapa tipe berbeda yang masing-masing memiliki karakteristik dan pemicu uniknya sendiri.
Yang membuat eksim menjadi kondisi yang kompleks adalah sifatnya yang dapat kambuh dan mereda secara bergantian. Periode kambuh bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari stress hingga perubahan cuaca, membuat manajemen kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi penderitanya.
Â
Penyebab dan Faktor Risiko
Faktor Genetik dan Biologis
Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran penting dalam perkembangan eksim. Mutasi pada gen tertentu, khususnya gen CARD11 dan FLG, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko eksim. Gen-gen ini berperan penting dalam fungsi sistem kekebalan tubuh dan pembentukan barrier kulit.
Sistem kekebalan tubuh yang terlalu reaktif juga menjadi faktor penting. Pada penderita eksim, sistem imun cenderung memberikan respons berlebihan terhadap pemicu yang seharusnya tidak berbahaya, menyebabkan peradangan dan gejala eksim yang karakteristik.
Faktor Lingkungan
Berbagai faktor lingkungan dapat memicu atau memperburuk kondisi eksim:
- Iritan: Termasuk sabun, detergen, dan produk pembersih lainnya
- Alergen: Seperti debu, bulu hewan, dan serbuk sari
- Kondisi cuaca: Baik suhu ekstrem maupun kelembaban yang tidak sesuai
- Stres: Meskipun bukan penyebab langsung, dapat memperburuk gejala
- Makanan tertentu: Terutama pada individu dengan sensitivitas khusus
Advertisement
Gejala Eksim Berdasarkan Usia
Eksim, atau dermatitis atopik, adalah kondisi kulit kronis yang bisa muncul pada berbagai usia, dari bayi hingga dewasa. Meskipun penyebab pasti eksim belum sepenuhnya dipahami, faktor genetik dan lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangannya. Eksim memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan tahap usia seseorang, dan memahami variasi gejala ini sangat penting agar perawatan bisa disesuaikan dengan usia penderita, terutama untuk mencegah rasa tidak nyaman yang berlebihan dan mempercepat pemulihan. Berikut penjelasan mendetail mengenai bagaimana gejala eksim bermanifestasi pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa.
Gejala Eksim pada Bayi
- Biasanya muncul sebelum usia enam bulan.
- Ruam terlihat di kulit kepala dan pipi, dengan warna kemerahan dan disertai gelembung cair.
- Gelembung yang pecah menyebabkan gatal intens dan iritasi.
- Sering mengganggu tidur bayi karena rasa gatal yang mengganggu.
- Umumnya terlihat di area terbuka, seperti wajah, yang sensitif terhadap kelembapan atau suhu ekstrem.
Gejala Eksim pada Anak-anak
- Muncul mulai usia dua tahun dan biasanya di lipatan kulit seperti siku dan belakang lutut.
- Munculnya ruam di area spesifik seperti leher dan pergelangan tangan.
- Kulit bisa mengalami penebalan (likenifikasi) akibat sering digaruk, membuat teksturnya lebih kasar dan tebal.
- Beberapa anak mungkin mengalami perbaikan saat memasuki masa remaja, sementara yang lain tetap memiliki gejala.
Gejala Eksim pada Orang Dewasa
- Cenderung lebih parah dan meluas ke area tubuh yang lebih besar.
- Ditandai dengan ruam bersisik, menebal, dan peradangan kronis.
- Kekeringan kulit yang parah, menyebabkan kulit terasa kasar, gatal, dan mudah pecah-pecah.
- Berisiko tinggi terhadap infeksi sekunder karena kulit sering teriritasi atau pecah.
- Membutuhkan perawatan lebih intensif untuk mengelola gejala dan mencegah infeksi.
Diagnosa dan Penanganan Eksim
Eksim atau dermatitis atopik merupakan kondisi kulit yang memerlukan penanganan komprehensif mulai dari diagnosa hingga manajemen jangka panjang. Diagnosa yang tepat akan membantu dokter menentukan perawatan yang paling efektif, sementara perawatan di rumah dan medis dapat digunakan untuk mengelola gejala serta mencegah kekambuhan. Berikut adalah tahapan penting dalam diagnosa dan opsi penanganan yang tersedia bagi penderita eksim.
Proses Diagnosa
Diagnosis eksim biasanya dilakukan melalui beberapa langkah yang bertujuan untuk memastikan penyebab dan faktor pemicunya:
- Pemeriksaan Fisik Menyeluruh: Dokter akan memeriksa area kulit yang terkena untuk mengidentifikasi tanda-tanda eksim seperti kemerahan, ruam, atau kulit kering.
- Evaluasi Riwayat Medis Pasien dan Keluarga: Riwayat alergi atau kondisi eksim dalam keluarga dapat memberikan petunjuk penting bagi diagnosis.
- Pengamatan Karakteristik dan Pola Gejala: Identifikasi pola gejala seperti lokasi ruam, frekuensi kekambuhan, dan faktor pemicu.
- Tes Alergi jika Diperlukan: Tes alergi, seperti tes kulit atau darah, dapat dilakukan jika eksim diduga dipicu oleh alergen tertentu.
Opsi Pengobatan
Pengobatan eksim terbagi dalam perawatan di rumah dan pengobatan medis yang direkomendasikan oleh dokter.
Perawatan di Rumah
Manajemen Gejala Dasar:
- Kompres Dingin: Mengurangi rasa gatal dan peradangan pada area yang terkena.
- Mandi Air Hangat (bukan Panas): Air panas bisa membuat kulit lebih kering; sebaiknya gunakan air hangat untuk mandi.
- Pakaian Berbahan Lembut: Pilih pakaian dari bahan katun atau bahan lembut lainnya untuk mencegah iritasi.
- Menghindari Pemicu yang Diketahui: Hindari kontak dengan alergen atau pemicu yang dapat memperparah gejala eksim.
Perawatan Kulit:
- Penggunaan Pelembap Secara Rutin: Pelembap membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah kekeringan.
- Pemilihan Produk Pembersih yang Tepat: Gunakan sabun dan pembersih yang lembut, bebas pewangi, dan dirancang khusus untuk kulit sensitif.
- Menghindari Garukan pada Area yang Terkena: Menggaruk dapat memperparah iritasi dan meningkatkan risiko infeksi.
Pengobatan Medis
Obat-obatan Topikal:
- Kortikosteroid: Krim atau salep kortikosteroid dapat digunakan untuk meredakan peradangan.
- Pelembap Medis Khusus: Pelembap yang mengandung bahan-bahan khusus seperti ceramide untuk memperbaiki lapisan pelindung kulit.
- Krim Anti-Inflamasi Lainnya: Krim non-steroid, seperti penghambat kalsineurin, juga dapat digunakan untuk mengurangi inflamasi.
Pengobatan Sistemik:
- Antihistamin: Mengurangi rasa gatal, terutama pada malam hari, sehingga dapat membantu tidur lebih nyenyak.
- Antibiotik jika Terjadi Infeksi: Infeksi sekunder yang muncul karena garukan atau iritasi memerlukan antibiotik.
- Imunosupresan: Dalam kasus yang parah, obat ini dapat membantu mengontrol reaksi sistem kekebalan tubuh yang memicu eksim.
Â
Advertisement
Pencegahan dan Manajemen Jangka Panjang
Manajemen eksim tidak hanya sebatas mengobati, tetapi juga mencegah kekambuhan dan menjaga kesehatan kulit.
Strategi Pencegahan
Identifikasi dan Hindari Pemicu:
- Catat Faktor Pemicu: Mencatat setiap faktor yang memicu kekambuhan, seperti makanan, cuaca, atau produk perawatan kulit.
- Menyesuaikan Lingkungan: Menjaga suhu dan kelembapan ruangan agar tidak terlalu kering, terutama saat cuaca dingin.
- Rutinitas Perawatan Kulit: Membuat rutinitas yang konsisten untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegah iritasi.
Modifikasi Gaya Hidup:
- Manajemen Stres: Stres bisa menjadi pemicu kekambuhan eksim, sehingga penting untuk mengelola stres dengan baik.
- Pola Makan Seimbang: Konsumsi makanan kaya nutrisi yang mendukung kesehatan kulit, seperti buah-buahan dan sayuran.
- Menjaga Kelembapan Kulit Optimal: Aplikasikan pelembap secara rutin, terutama setelah mandi, untuk mempertahankan kelembapan kulit.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, penderita eksim dapat mengelola kondisi kulit mereka secara efektif, mengurangi frekuensi kekambuhan, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.