Liputan6.com, Jakarta Diwali, atau jamak disebut Deepavali, adalah salah satu perayaan paling penting bagi umat Hindu di seluruh dunia. Festival ini dikenal sebagai "Festival Cahaya" dan melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan serta cahaya atas kegelapan. Setiap tahun, Diwali dirayakan dengan meriah di berbagai negara, termasuk India, Indonesia, Sri Lanka, dan Malaysia, serta negara-negara lain dengan populasi Hindu yang signifikan.
Perayaan Diwali juga mencakup berbagai tradisi yang dijalankan selama lima hari berturut-turut, dengan hari ketiga yang dikenal sebagai Lakshmi Puja menjadi puncak dari semua perayaan. Di hari ini, umat Hindu menyembah Dewi Lakshmi, yang dipercaya akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan di tahun mendatang.
Lantas apa yang dimaksud dengan festival Diwali? yuk intip tradisi, sejarah hingga filosofi mendalam di baliknya yang berhasil Liputan6 rangkum dari berbagai sumber, Rabu (30/10).
Advertisement
Apa Itu Diwali?
Diwali adalah perayaan yang dirayakan oleh umat Hindu, Jain, dan Sikh, sebagai simbol kemenangan kebaikan atas kejahatan. Diwali berasal dari kata Sanskerta "Deepavali," yang berarti barisan cahaya. Festival ini jatuh pada bulan Kartik di kalender Hindu, biasanya pada Oktober atau November, tergantung perhitungan lunar.
Secara harfiah, kata "Diwali" bisa diartikan sebagai pencahayaan melalui perantara lampu minyak tanah atau lampu tradisional yang dipasang di rumah-rumah warga dan disebut "Diya." Umat Hindu percaya bahwa cahaya tersebut melambangkan harapan dan kemenangan dalam hidup.
Menurut tradisi, perayaan Diwali menandai kembalinya Raja Rama ke Ayodhya setelah mengalahkan raksasa jahat Rahwana dalam kisah epik Ramayana. Dalam mitologi Hindu, penyalaan lampu Diya melambangkan jalan yang membimbing kebaikan untuk mengalahkan kejahatan.
Tak hanya di India, Diwali juga dirayakan di negara-negara lain seperti Sri Lanka, Nepal, dan Indonesia. Umat Hindu yang tinggal di Indonesia sering memeriahkan Diwali di kuil-kuil besar seperti Kuil Sri Mariamman di Medan dan Pura Ida Betari Durga di Bali.
Advertisement
Tradisi Perayaan Diwali
Perayaan Diwali berlangsung selama lima hari dengan setiap hari memiliki makna dan tradisinya sendiri. Dalam tradisinya, terdapat lima macam perayaan Diwali yang diyakini dan dijalankan oleh segenap umat Hindu di seluruh dunia termasuk Indonesia. Masing-masingnya mengandung makna mendalam, yang diwakili cahaya salah satunya sebagai penuntun hidup umat manusia.
Dhanteras
Perayaan pertama Diwali dikenal dengan nama Dhanteras, yang menjadi hari baik bagi umat Hindu untuk membeli barang-barang berharga seperti emas dan perak. Tradisi ini dilakukan sebagai simbol harapan akan kekayaan dan kemakmuran yang akan datang. Pada hari ini, umat Hindu juga menyembah Dewa Dhanvantari, dewa pengobatan dan kesehatan.
Advertisement
Naraka Chaturdashi (Choti Diwali)
Hari kedua, Naraka Chaturdashi, atau Choti Diwali, merayakan kemenangan Dewa Krishna atas raksasa jahat Narakasura. Pada hari ini, umat Hindu membersihkan rumah dan diri mereka sendiri sebagai bentuk pembersihan dari dosa. Selain itu, berbagai makanan manis dipersiapkan dan dibagikan sebagai lambang kebahagiaan.
Lakshmi Puja
Lakshmi Puja adalah puncak perayaan Diwali yang jatuh pada hari ketiga. Pada hari ini, umat Hindu menyembah Dewi Lakshmi, dewi kemakmuran, agar diberkati sepanjang tahun. Lampu-lampu dinyalakan di setiap rumah dan jalanan sebagai simbol harapan, sementara kembang api menghiasi langit malam sebagai bagian dari perayaan.
Advertisement
Goverdhan Puja
Hari keempat, Goverdhan Puja, adalah bentuk penghormatan kepada Dewa Krishna yang melindungi rakyatnya dari bencana alam. Tradisi ini melibatkan penyembahan terhadap bukit Goverdhan yang dipercaya sebagai simbol kekuatan dan perlindungan.
Bhai Dooj
Hari terakhir, Bhai Dooj, adalah perayaan cinta dan persaudaraan antara saudara laki-laki dan perempuan. Pada hari ini, saudara laki-laki mengunjungi saudara perempuannya, membawa hadiah sebagai simbol kasih sayang dan perlindungan.
Advertisement
Makna Filosofis di Balik Diwali
Diwali lebih dari sekadar festival cahaya. Secara mendalam, Diwali melambangkan kemenangan kebaikan (dharma) atas kejahatan (adharma). Dalam tradisi Hindu, diyakini bahwa penyalaan lampu dan kembang api selama Diwali mencerminkan pencerahan batin serta perjuangan melawan kegelapan spiritual dalam diri manusia.
Bagi umat Jain, Diwali juga menjadi peringatan penting karena menandai Nirvana atau pencerahan Mahavira, tokoh utama dalam agama Jainisme. Sementara itu, bagi umat Sikh, Diwali menandai pembebasan Guru Hargobind dari penjara Mughal, sebuah simbol kebebasan dan kemerdekaan.
Diwali di Indonesia
Di Indonesia, Diwali dirayakan oleh komunitas Hindu, terutama di Bali dan Sumatera Utara. Kuil-kuil seperti Kuil Sri Mariamman di Medan dan Pura di Bali menggelar upacara Diwali dengan meriah. Ritual penyembahan dan berbagai tradisi seperti menyalakan lampu Diya juga dilakukan, meskipun perayaan di Indonesia tidak semeriah di India.
Diwali bukan hanya perayaan agama, tetapi juga momen penting untuk memperkuat hubungan keluarga dan komunitas. Banyak keluarga berkumpul untuk berbagi kebahagiaan dan berdoa bersama demi kesejahteraan di tahun mendatang.
Advertisement
Apa arti kata Diwali?
Diwali berasal dari bahasa Sanskerta "Deepavali," yang berarti deretan cahaya.
Kapan Diwali dirayakan?
Diwali dirayakan pada bulan Kartik di kalender Hindu, biasanya jatuh antara Oktober dan November.
Advertisement
Mengapa Diwali disebut Festival Cahaya?
Diwali disebut Festival Cahaya karena pencahayaan menggunakan lampu Diya menjadi simbol utama kemenangan kebaikan atas kejahatan.