Liputan6.com, Jakarta - Cosplay, sebuah fenomena yang semakin populer di kalangan anak muda, menjadi topik hangat dalam dunia hiburan dan seni. Cosplay adalah kegiatan di mana seseorang mengenakan kostum dan aksesoris untuk memerankan karakter fiksi favoritnya, terutama dari manga, anime, film, buku komik, video game, dan acara televisi.
Baca Juga
Advertisement
Fenomena ini tidak hanya menjadi hobi, tetapi juga menjadi medium untuk mengekspresikan kreativitas dan kecintaan terhadap karakter yang diidolakan.
Bagi para penggemar budaya pop, cosplay adalah cara untuk menghidupkan karakter favorit mereka dalam kehidupan nyata. Cosplayer, sebutan untuk orang yang melakukan cosplay, akan berusaha semirip mungkin dengan karakter yang diperankan, baik dari segi kostum, aksesoris, gaya rambut, maupun tingkah laku. Kegiatan ini tidak hanya populer di Jepang, tempat asal-usulnya, tetapi juga telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Meski cosplay sering dikaitkan dengan manga dan anime, sebenarnya cosplay memiliki cakupan yang lebih luas. Cosplayer dapat memerankan karakter dari berbagai sumber, seperti film Hollywood, buku komik, video game, hingga karakter original yang mereka ciptakan sendiri.
Tidak ada batasan dalam dunia cosplay, yang terpenting adalah kreativitas dan kecintaan terhadap karakter yang diperankan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (31/10/2024).
Cosplay Adalah Apa?
Cosplay adalah singkatan dari "costume play" yang berarti bermain kostum. Melansir dari laman Alachua County Library District, cosplay artinya tindakan berdandan sebagai karakter atau konsep dari sebuah karya, umumnya fiksi. Orang yang melakukan cosplay disebut dengan cosplayer.
Para cosplayer akan mengenakan kostum yang menggambarkan karakter favorit mereka sambil berjalan-jalan di sekitar acara penggemar, konvensi, premier film, atau di berbagai kesempatan lain.
Cosplayer akan menggunakan kostum dilengkapi dengan rambut palsu, riasan khusus, atau properti untuk menggambarkan desain sebuah karakter secara detail. Para karakter yang di-cosplay berasal dari berbagai sumber, seperti film, permainan video, seri anime Jepang, atau bahkan kreasi pribadi.
Cosplayer akan memainkan tindakan dan dialog untuk meniru karakter dari segi visual ataupun kepribadian.
Cosplay bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga menjadi medium untuk mengekspresikan kreativitas dan kecintaan terhadap karakter yang diidolakan. Melalui cosplay, penggemar dapat menghidupkan karakter favorit mereka dalam kehidupan nyata. Cosplay juga menjadi ajang untuk berinteraksi dengan sesama penggemar dan membangun komunitas yang solid.
Cosplay juga memiliki manfaat positif bagi para cosplayer. Selain meningkatkan kreativitas dalam merancang dan membuat kostum, cosplay juga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Cosplayer dituntut untuk berani tampil di depan umum dengan kostum yang mencolok dan tidak biasa. Hal ini dapat membantu cosplayer untuk lebih percaya diri dalam kehidupan sehari-hari.
Meski cosplay identik dengan manga dan anime, sebenarnya cosplay memiliki cakupan yang lebih luas. Cosplayer dapat memerankan karakter dari berbagai sumber, seperti film Hollywood, buku komik, video game, hingga karakter original yang mereka ciptakan sendiri.
Tidak ada batasan dalam dunia cosplay, yang terpenting adalah kreativitas dan kecintaan terhadap karakter yang diperankan.
Advertisement
Asal-usul Cosplay
Meski istilah cosplay baru populer di tahun 1980-an, sebenarnya kegiatan mengenakan kostum karakter fiksi sudah ada sejak lama. Melansir dari laman Japan Daily, asal-usul cosplay dapat ditelusuri ke Amerika Serikat pada tahun 1930-an. Pada saat itu, penggemar fiksi ilmiah mulai mengenakan kostum karakter favorit mereka ke konvensi fiksi ilmiah.
Namun, istilah cosplay sendiri baru muncul pada tahun 1984 di Jepang. Nobuyuki Takahashi dari Manga Studio 'Hard' menciptakan istilah ini setelah menghadiri World Science Fiction Convention (Worldcon) tahun 1984 di Los Angeles. Ia terkesan dengan pertunjukan kostum (masquerade) di acara tersebut dan menciptakan istilah "kosupure" dalam laporannya di majalah 'My Anime'.
Istilah "kosupure" kemudian digunakan dalam beberapa majalah Jepang pada tahun 1983/1984 dan akhirnya menjadi populer sebagai "cosplay". Pada awalnya, cosplay identik dengan manga dan anime. Namun, seiring berjalannya waktu, cakupan cosplay semakin meluas ke berbagai sumber, seperti film, video game, dan karakter original.
Cosplay semakin populer di Jepang pada tahun 1990-an, seiring dengan meningkatnya popularitas anime. Acara seperti Sailor Moon, Dragon Ball, dan Neon Genesis menjadi sangat terkenal dan masih di-cosplay hingga sekarang. Konvensi penggemar seperti Comiket juga semakin ramai dikunjungi, menarik antara 500.000 hingga 750.000 orang setiap kali diselenggarakan.
Kini, cosplay telah menjadi fenomena global yang populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Banyak acara dan konvensi yang diselenggarakan khusus untuk para cosplayer, seperti Jakarta Comic Con, Anime Festival Asia, dan Popcon Asia. Cosplay juga menjadi ajang kompetisi dengan hadiah yang menarik, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Jenis-Jenis Cosplay
Cosplay memiliki beragam jenis dan variasi yang dapat dipilih oleh para cosplayer sesuai dengan minat dan kreativitas mereka. Setiap jenis cosplay memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri, mulai dari cosplay standar yang berusaha meniru karakter seakurat mungkin hingga cosplay original yang menampilkan karakter ciptaan sendiri.
Melansir dari laman Cosplay Advice, berikut adalah beberapa jenis cosplay yang populer di kalangan cosplayer:
1. Cosplay Standar
Cosplay standar adalah jenis cosplay yang paling umum, di mana cosplayer berusaha meniru karakter favoritnya seakurat mungkin. Cosplayer akan membuat atau membeli kostum yang sangat mirip dengan karakter aslinya, dengan sedikit penyesuaian jika diperlukan. Tujuannya adalah agar cosplayer mudah dikenali sebagai karakter yang diperankan.
2. Cosplay Kasual
Cosplay kasual atau santai adalah jenis cosplay yang lebih sederhana dan tidak terlalu mencolok. Cosplayer akan mengenakan pakaian yang terinspirasi dari karakter favorit, namun tidak persis sama dengan kostum aslinya. Cosplay kasual cocok untuk dikenakan di tempat umum tanpa terlalu menarik perhatian.
3. Closet Cosplay
Closet cosplay atau cosplay lemari adalah jenis cosplay yang memanfaatkan pakaian yang sudah dimiliki oleh cosplayer atau dibeli dengan harga murah dari toko barang bekas. Cosplayer akan berusaha mencocokkan pakaian yang ada dengan kostum karakter yang diperankan. Keuntungan dari closet cosplay adalah lebih hemat biaya, namun kekurangannya adalah kostum mungkin kurang akurat.
4. Gijinka
Gijinka adalah jenis cosplay yang menampilkan versi manusia dari karakter non-manusia, seperti hewan atau benda. Cosplayer akan membuat kostum dengan elemen visual yang mudah dikenali dari karakter aslinya, namun dengan bentuk manusia. Gijinka membutuhkan kreativitas dan interpretasi dari cosplayer dalam merancang kostumnya.
5. Crossplay
Crossplay adalah jenis cosplay di mana cosplayer mengenakan kostum karakter dengan gender yang berbeda dari gender asli cosplayer. Misalnya, seorang pria yang memerankan karakter wanita atau sebaliknya. Crossplayer akan mengubah penampilan mereka dengan make up, aksesoris, dan kostum agar terlihat seperti gender yang berbeda.
Â
Advertisement
6. Genderbent Cosplay
Genderbent cosplay adalah jenis cosplay yang mengubah gender karakter yang diperankan, namun tidak mengubah gender cosplayer. Misalnya, seorang wanita yang memerankan versi pria dari karakter wanita. Genderbent cosplay memberikan kebebasan bagi cosplayer untuk berkreasi dengan desain kostum yang berbeda dari aslinya.
7. Cosplay Fursuit
Cosplay fursuit adalah jenis cosplay yang menampilkan karakter hewan atau makhluk berbulu. Cosplayer akan membuat kostum yang menyerupai hewan, lengkap dengan kepala hewan dan bulu-bulu. Cosplay fursuit membutuhkan keahlian dalam membuat kostum yang rumit dan detail.
8. Karakter Original
Karakter original adalah jenis cosplay di mana cosplayer menampilkan karakter ciptaan sendiri, bukan dari sumber yang sudah ada. Karakter original bisa berasal dari imajinasi cosplayer, cerita yang dibuatnya, atau dimasukkan ke dalam dunia fiksi yang sudah ada. Cosplay karakter original membutuhkan kreativitas dan orisinalitas dari cosplayer.
9. Desain Original
Desain original adalah jenis cosplay di mana cosplayer membuat desain kostum sendiri untuk karakter yang sudah ada. Cosplayer tidak hanya meniru kostum asli karakter, tetapi juga menambahkan interpretasi dan kreativitas mereka dalam merancang kostum. Desain original memungkinkan cosplayer untuk menampilkan gaya dan ciri khas mereka sendiri.
10. Kigurumi
Kigurumi adalah jenis cosplay yang menggunakan kostum berbentuk onesie atau pakaian tidur yang menyerupai karakter tertentu. Kigurumi biasanya terbuat dari bahan yang lembut dan nyaman, cocok untuk dikenakan seharian di acara atau konvensi. Kigurumi populer di kalangan cosplayer yang ingin tampil lucu dan menggemaskan.