Liputan6.com, Jakarta Salat Tahajud merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam karena memiliki banyak keutamaan. Salat ini dilakukan di tengah malam, saat suasana hening, sehingga memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan lebih khusyuk dan tulus. Untuk itu penting bagi seorang muslim menggetahui bacaan salat tahajud.
Baca Juga
Advertisement
Dalam pelaksanaannya, Salat Tahajud menjadi sarana introspeksi diri, di mana setiap doa dan permohonan dapat dipanjatkan dengan penuh keikhlasan. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an, khususnya pada Surat Al-Isra ayat 79, Allah berfirman,
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Artinya: Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.
Ayat ini menunjukkan betapa besarnya kedudukan Salat Tahajud, di mana Allah menjanjikan tempat yang terpuji bagi mereka yang melaksanakannya. Selain untuk mendekatkan diri kepada Allah, Salat Tahajud juga melatih kedisiplinan dan ketulusan beribadah, karena dikerjakan di waktu-waktu yang tidak mudah bagi kebanyakan orang.
Salat Tahajud dapat dikerjakan mulai dari dua rakaat hingga maksimal sebanyak-banyaknya sesuai kemampuan, dan memiliki keutamaan sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan, memperbaiki kualitas hidup, serta membuka jalan menuju keberkahan di dunia dan akhirat. Berikut tata cara dan bacaan salat tahajud yang Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (31/10/2024).
Tata Cara Salat Tahajut
Tata cara melaksanakan salat Tahajud dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
1. Niat sholat tahajud di dalam hati. Jika dilafalkan adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tahajjudi rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala.
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca surat Al-Qur`an.
6. Rukuk
7. Iktidal
8. Sujud pertama
9. Duduk antara dua sujud
10. Sujud kedua
11. Ulangi gerakan yang sama pada rakaat kedua
12. Tutup dengan tasyahud akhir setelah sujud kedua, kemudian salam
Advertisement
Doa Salat Tahajud
Dilansir dari laman mui.or.id, doa setelah sholat tahajud dapat ditemukan dalam al-Adzkar karya Imam an-Nawawi halaman 25, berikut bacaannya.
اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْححَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِييُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allahumma rabbana lakal hamdu anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqa’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wasallama haq. Was sa‘atu haq.Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a‘lantu, wa ma anta a‘lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.
Artinya: Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.
Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.
Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Mahaterdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah. (HR Bukhari dan Muslim)
Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa berikut ini,
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanataw wa fil aakhirati hasanataw waqinaa 'adzaaban naar.
Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.
Wirid dan Zikir Setelah Sholat Tahajud
Agar amalan semakin sempurna, maka setelah selesai sholat tahajud dilanjutkan dengan membaca bacaan dzikir dan wirid seperti berikut,
1. Membaca Istighfar 100 Kali(100x)
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal 'adhiimi wa-atuubu ilaihi
Artinya: Kami memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung dan kami juga bertaubat kepadaNya.
Selain itu, ada juga bacaan istighfar yang lebih lengkap seperti yang dibaca Rasulullah SAW, seperti berikut:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma Anta Robbi, laa ilaha illa Anta khalaqtani wa ana abduka, wa ana ala ahdika wawa'dika mastatho'tu, audzubika min syarri ma shona'tu, abu'u laka bini'matika alayya wa abu'u laka bi dzanbi, faghfirli, fa innahu la yaghfirudz-dzunuuba illa Anta.
Artinya: Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.
2. Membaca Shalawat atas Nabi Muhammad SAW 100 Kali
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidinaa Muhammad Wa'alaa Aali Sayyidinaa Muhammadin.
Artinya: Ya Allah, berikanlah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.
Kemudian berkirim fatihah (tawassul) kepada:
Rasulullah SAW beserta sahabat dan kelurganya
Syekh Abdul Qadir Jaelani
Syekh Ahmad Ad Darhoby
Kedua orang tua
Seluruh muslim dan muslimat.
3. Membaca Beberapa Asmaul Husna 140 Kali
يا لطيفُ يا مُعِزُّ يا حميدُ يا جليلُ
Yaa lathiifu-yaa muizzu-yaa hamiidu-ya jaliilu
Artinya: Wahai Dzat yang memberi kelembutan, Wahai Dzat yang memberi kemuliaan, Wahai Dzat yang Maha Terpuji, Wahai Dzat yang mempunyai kebesaran.
4. Berdoa Sesuai dengan Keinginan
Setelah membaca doa dan dzikir di atas, selanjutnya detikers bisa berdoa memanjatkan semua hajat dan keinginan kepada Allah SWT. Semoga dengan amalan ini, segala keinginan yang dipanjatkan dapat terkabulkan.
Advertisement
Jumlah Rakaat Salat Tahajut
Tidak ada batasan berapa jumlah rakaat salat Tahajud. Rasulullah SAW sendiri melaksanakan salat Tahajud dengan jumlah yang berbeda-beda, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits sahih.
Aisyah RA, istri Rasulullah, meriwayatkan 3 hadits bagaimana Rasulullah mengerjakan salat Tahajud dengan jumlah yang berbeda-beda.
Hadits pertama, "Bahwasanya Rasulullah SAW pernah shalat antara waktu Isya dan Subuh 11 rakaat, yaitu beliau beri salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau shalat Witir satu rakaat" (HR Bukhari).
Hadits kedua, "Bahwasanya Rasulullah SAW pernah shalat malam 13 rakaat. Dari 13 rakaat itu, beliau shalat Witir lima rakaat, dan tidak duduk di antara rakaat-rakaat itu kecuali pada rakaat terakhir” (HR Bukhari dan Muslim).
Hadits ketiga, "Bahwasanya Rasulullah SAW pernah shalat Tahajud empat rakaat, tetapi jangan engkau tanya bagusnya dan panjangnya, kemudian beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan kau tanya bagus dan panjangnya, kemudian beliau shalat Witir tiga rakaat" (HR Bukhari dan Muslim).
Dari hadits-hadits ini, dapat disimpulkan bahwa jumlah rakaat Tahajud tidak terikat pada bilangan tertentu, melainkan disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan masing-masing individu.
Menurut beberapa ulama, jumlah rakaat salat Tahajud yang paling utama adalah 11 rakaat, sudah termasuk tiga rakaat salat Witir. Cara pelaksanaannya pun fleksibel, bisa dilakukan dengan format 4 + 4 + 3 atau 2 + 2 + 2 + 2 ditambah tiga rakaat Witir.
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda,
"Dari Ibnu Abbas, ia berkata, 'Kita diperintah oleh Rasulullah mengerjakan shalat malam dan benar-benar menganjurkannya sehingga beliau berkata, 'Kerjakan shalat malam sekalipun hanya satu rakaat" (HR Thabrani dalam kitab al-Kabir dan al-Ausath).
Hal ini menegaskan bahwa esensi dari salat Tahajud adalah ketulusan dan kedisiplinan beribadah, bukan sekadar pada jumlah rakaat yang ditunaikan.