Sukses

Harga BBM per 1 November, Mana yang Naik dan Tetap Stabil?

Harga BBM non-subsidi naik per 1 November 2024, Cek daftar lengkap kenaikan di berbagai wilayah dan alasannya.

Liputan6.com, Jakarta Per 1 November 2024, PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di beberapa kategori. Kenaikan ini berlaku untuk jenis BBM tertentu seperti Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Namun, BBM subsidi dan Pertamax (RON 92) tetap dipertahankan pada harga sebelumnya.

Penyesuaian harga BBM non-subsidi oleh Pertamina ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Kebijakan ini memuat aturan terkait formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM non-subsidi di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia.

Meski beberapa jenis BBM mengalami kenaikan, harga BBM subsidi seperti Pertalite (RON 90) dan Solar tetap stabil. Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah naiknya harga energi global. Berikut daftar lengkap perubahan harga BBM per 1 November 2024 di berbagai wilayah di Indonesia dilansir Liputan6, Jumat (1/11).

2 dari 10 halaman

Rincian Kenaikan Harga BBM Non-Subsidi di Berbagai Wilayah

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi di berbagai wilayah. Untuk DKI Jakarta dan sekitarnya, Pertamax Green 95 kini dijual seharga Rp13.150 per liter, sementara Pertamax Turbo naik menjadi Rp13.500 per liter. BBM diesel seperti Dexlite naik dari Rp12.700 menjadi Rp13.050 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp13.150 menjadi Rp13.440 per liter.

Kenaikan ini juga berlaku di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Nusa Tenggara dengan harga bervariasi sesuai lokasi. Di Sumatera Barat, misalnya, Pertamax Turbo mencapai Rp14.100 per liter, sementara di wilayah Free Trade Zone (FTZ) Batam, harga Pertamax Turbo hanya Rp12.800 per liter.

Penyesuaian harga ini dilakukan sesuai regulasi Kepmen ESDM yang mengatur perhitungan harga jual BBM non-subsidi, guna mengakomodasi fluktuasi harga minyak global yang mempengaruhi biaya produksi.

3 dari 10 halaman

Daftar Harga BBM Subsidi yang Tetap Stabil

Selain BBM non-subsidi, pemerintah juga menegaskan bahwa BBM subsidi seperti Pertalite (RON 90) dan Solar subsidi tidak mengalami kenaikan harga pada November 2024. Harga Pertalite tetap di Rp10.000 per liter, sedangkan Biosolar subsidi dipatok Rp6.800 per liter.

Keputusan untuk menjaga harga BBM subsidi didorong oleh komitmen pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. "Penetapan harga BBM subsidi tetap ini merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk melindungi masyarakat terhadap fluktuasi harga energi global," ujar perwakilan PT Pertamina.

4 dari 10 halaman

Dasar Kebijakan Penyesuaian Harga BBM Non-Subsidi

Kebijakan kenaikan harga BBM non-subsidi pada 1 November ini berlandaskan Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Aturan ini merupakan perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 yang mengatur formula dasar dalam perhitungan harga jual BBM jenis bensin dan solar yang dijual melalui SPBU.

Melalui kebijakan ini, pemerintah berharap dapat menyesuaikan harga BBM dengan biaya produksi dan distribusi aktual, serta memastikan penyediaan BBM yang berkesinambungan di seluruh Indonesia. Harga BBM non-subsidi diharapkan mencerminkan harga keekonomian BBM sehingga subsidi yang diberikan pemerintah dapat lebih tepat sasaran.

5 dari 10 halaman

Dampak Kenaikan Harga BBM Non-Subsidi Terhadap Masyarakat

Kenaikan harga BBM non-subsidi ini diperkirakan akan berdampak pada pengeluaran rumah tangga, khususnya yang menggunakan jenis BBM seperti Pertamax Green 95 dan Dexlite. Pengamat energi menyarankan agar masyarakat mulai beralih ke BBM subsidi jika memungkinkan, guna mengurangi beban biaya bahan bakar.

Namun, di sisi lain, masyarakat di wilayah FTZ seperti Batam akan mendapatkan harga BBM non-subsidi yang lebih murah dibandingkan wilayah lainnya, sebagai bagian dari kebijakan khusus yang diberikan oleh pemerintah di kawasan ekonomi tertentu.

6 dari 10 halaman

Rencana Penataan Penyaluran BBM Subsidi Agar Tepat Sasaran

Pemerintah berencana menerapkan penataan penyaluran BBM subsidi mulai akhir tahun ini agar lebih tepat sasaran.

Menurut pengamat energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, penataan ini sangat penting karena penyaluran subsidi BBM yang tidak tepat sasaran berpotensi merugikan APBN.

7 dari 10 halaman

Mengapa harga BBM non-subsidi naik per 1 November 2024?

Kenaikan harga ini mengikuti Keputusan Menteri ESDM terkait formula harga dasar dalam perhitungan BBM non-subsidi, guna menyesuaikan dengan biaya produksi yang meningkat.

8 dari 10 halaman

BBM subsidi apa saja yang tidak mengalami kenaikan?

Pertalite (RON 90) dan Solar subsidi tidak mengalami perubahan harga, tetap di Rp10.000 dan Rp6.800 per liter.

9 dari 10 halaman

Bagaimana harga BBM non-subsidi di wilayah FTZ?

Di wilayah FTZ seperti Batam, harga BBM non-subsidi lebih murah karena adanya kebijakan khusus di kawasan ekonomi tertentu.

10 dari 10 halaman

Apakah penataan penyaluran BBM subsidi akan diterapkan tahun ini?

Pemerintah berencana melakukan penataan penyaluran BBM subsidi agar lebih tepat sasaran dan mengurangi beban APBN.