Liputan6.com, Jakarta Benarkah suhu panas bisa menyebabkan darah tinggi? Tak bisa dipungkiri, cuaca panas yang menyengat seringkali dianggap sekadar pengganggu kenyamanan. Namun, bagi sebagian orang, terutama penderita tekanan darah tinggi, kondisi ini bisa lebih serius dari yang dibayangkan. Menurut berbagai sumber medis, suhu tinggi dan kelembapan yang ekstrem dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat hipertensi.
Dehidrasi akibat paparan sinar matahari yang berlebihan menjadi salah satu faktor utama yang dapat memicu lonjakan tekanan darah. Hal ini terjadi karena tubuh kehilangan cairan lebih cepat saat berkeringat, membuat aliran darah menjadi lebih kental dan sulit dipompa oleh jantung.
Baca Juga
Penting untuk memahami mengapa cuaca panas dapat berdampak langsung pada tekanan darah dan langkah-langkah pencegahannya. Berikut ini penjelasan benarkah suhu panas bisa menyebabkan darah tinggi yang lebih mendalam.
Advertisement
1. Bagaimana Cuaca Panas Memengaruhi Tubuh?
Cuaca panas menyebabkan tubuh bekerja lebih keras untuk mendinginkan diri, salah satunya dengan meningkatkan aliran darah ke kulit. Proses ini membuat jantung berdetak lebih cepat untuk memastikan suhu tubuh tetap stabil.
Berdasarkan laporan Mayo Clinic Health System, pada suhu tinggi, jantung dapat memompa darah hingga dua kali lebih banyak per menit dibandingkan saat cuaca normal. Namun, hal ini juga berarti tekanan pada jantung meningkat, terutama pada orang yang lebih tua atau memiliki riwayat kesehatan tertentu.
Mereka yang berusia di atas 50 tahun, memiliki kelebihan berat badan, atau masalah kesehatan seperti penyakit jantung, paru-paru, dan ginjal, cenderung lebih rentan terhadap efek ini.
Advertisement
2. Benarkah Suhu Panas Bisa Menyebabkan Darah Tinggi?
Ya, suhu panas dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, terutama melalui mekanisme dehidrasi. Ketika cuaca terik, tubuh kehilangan cairan melalui keringat, yang dapat mengakibatkan dehidrasi.
Dr. Nitish Basant Adnani dari KlikDokter menjelaskan bahwa dehidrasi jangka panjang dapat menyebabkan sel-sel tubuh kekurangan cairan, sehingga otak memicu pelepasan hormon vasopressin.
"Vasopressin adalah hormon yang dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah. Karena kondisi ini, tekanan darah akan serta-merta mengalami peningkatan," jelas dr. Nitish.
Kondisi dehidrasi membuat jantung bekerja lebih keras untuk mempertahankan sirkulasi darah yang stabil. Gejala dehidrasi, seperti badan lemas, mata cekung, dan kulit kering, juga dapat mempengaruhi sirkulasi darah. Ketika volume darah berkurang, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang meningkatkan tekanan pada pembuluh darah.
Jadi, dalam kondisi suhu panas dan dehidrasi, risiko darah tinggi memang bisa meningkat.
3. Dampak Cuaca Panas pada Efektivitas Obat Hipertensi
Orang yang rutin mengonsumsi obat antihipertensi perlu waspada, terutama di musim panas. Cuaca panas diketahui dapat mengurangi efektivitas beberapa jenis obat, seperti diuretik. Diuretik bekerja dengan membantu tubuh mengeluarkan cairan berlebih, namun saat suhu panas, risiko ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi menjadi lebih tinggi. Hal ini dapat mengurangi kemanjuran obat dan membuat kontrol tekanan darah menjadi lebih sulit.
Advertisement
4. Gejala yang Harus Diwaspadai
Beberapa gejala dehidrasi yang umum meliputi lemas, buang air kecil berwarna pekat, dan frekuensi yang berkurang. Dehidrasi yang parah bisa memicu sakit kepala, detak jantung yang cepat, dan peningkatan tekanan darah. Jika gejala ini muncul, segera cari tempat sejuk dan minum air untuk membantu tubuh mengembalikan keseimbangan cairan.
Mengamati tanda-tanda awal dehidrasi penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Orang dengan riwayat hipertensi disarankan untuk mengukur tekanan darah secara teratur, terutama saat suhu sedang tinggi.
5. Tips Mencegah Dehidrasi dan Lonjakan Tekanan Darah
Agar tetap terhidrasi, disarankan minum setidaknya 2 liter air per hari atau lebih, tergantung intensitas aktivitas dan kondisi kesehatan. Selain itu, hindari sinar matahari langsung antara pukul 10.00 hingga 16.00, gunakan pelindung seperti topi dan tabir surya, serta konsumsi makanan bergizi seimbang yang rendah garam.
Untuk pekerja lapangan atau mereka yang banyak beraktivitas di luar ruangan, sebaiknya membawa air minum selalu dan mengambil jeda istirahat di tempat teduh jika memungkinkan. Langkah-langkah ini akan membantu menjaga tekanan darah tetap stabil meskipun dalam kondisi cuaca yang panas.
Advertisement