Sukses

Jenis-jenis Kanker yang Menyerang Tubuh Manusia, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Mengenal jenis-jenis kanker yang paling umum di Indonesia, mulai dari gejala, penyebab, hingga langkah pencegahan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit ini.

Liputan6.com, Jakarta Kanker adalah salah satu penyakit serius yang melibatkan pertumbuhan sel-sel abnormal secara cepat dan tidak terkendali. Penyakit ini dapat menyerang hampir seluruh bagian tubuh dan memiliki berbagai jenis serta subjenis yang mempengaruhi banyak orang. Di Indonesia, beberapa jenis kanker umum seperti kanker payudara, serviks, dan paru-paru sering kali menjadi perhatian utama.

Faktor penyebab kanker sering kali bervariasi dan tidak selalu dapat diidentifikasi secara pasti. Namun, beberapa di antaranya melibatkan gaya hidup yang kurang sehat dan paparan faktor risiko tertentu. Artikel ini akan membahas berbagai jenis kanker yang umum di Indonesia beserta gejala, penyebab, dan langkah pencegahannya.

Pengenalan tentang berbagai jenis kanker dan bagaimana mereka berkembang penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Simak penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis kanker berikut ini.

2 dari 11 halaman

1. Kanker Payudara

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang tumbuh di jaringan payudara dan umumnya menyerang wanita, meskipun pria juga berpotensi mengalaminya. Gejalanya sering kali berupa benjolan atau penebalan jaringan di payudara yang terasa berbeda dibanding area lainnya. Sementara itu, penyebab kanker payudara belum sepenuhnya dipahami, tetapi para ahli mengaitkan risikonya dengan kebiasaan merokok dan pola makan yang tidak sehat.

Ahli kesehatan mencatat bahwa "perubahan gaya hidup, termasuk berhenti merokok dan memilih makanan sehat, dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker payudara."

3 dari 11 halaman

2. Kanker Serviks

Kanker serviks adalah salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di Indonesia, berada di urutan kedua setelah kanker payudara. Kanker ini berkembang di leher rahim wanita, dengan virus HPV (Human Papilloma Virus) sebagai faktor pemicu utamanya. Beberapa gejala awalnya meliputi perdarahan yang tidak normal dan keputihan berlebihan.

Mengganti pasangan seksual sering disebut sebagai faktor risiko utama yang memperbesar kemungkinan terjadinya infeksi HPV, yang pada akhirnya bisa berkembang menjadi kanker serviks.

4 dari 11 halaman

3. Kanker Paru-paru

Kanker paru-paru dikenal sebagai salah satu jenis kanker paling umum dengan komplikasi yang serius. Gejalanya mencakup batuk kronis, batuk berdarah, dan nyeri dada. Faktor utama penyebab kanker ini adalah paparan asap rokok, baik dari perokok aktif maupun pasif. “Merokok aktif maupun paparan asapnya menjadi faktor utama risiko terkena kanker paru-paru,” jelas penelitian terbaru.

 

5 dari 11 halaman

4. Kanker Hati

Kanker hati diawali dengan pertumbuhan tumor ganas di organ hati. Terdapat dua kategori kanker hati: primer dan sekunder. Kanker hati primer biasanya dikaitkan dengan kondisi sirosis atau hepatitis, sementara kanker hati sekunder adalah metastasis dari kanker di organ lain.

Pengobatan yang biasa diterapkan mencakup tindakan operasi seperti transplantasi hati, yang bisa membantu pasien untuk bertahan hidup lebih lama.

6 dari 11 halaman

5. Kanker Nasofaring

Jenis kanker ini terjadi di area belakang hidung dan bagian atas tenggorokan. Gejala awalnya meliputi benjolan di leher, hidung tersumbat yang tidak kunjung sembuh, dan mimisan. Para peneliti mengaitkan kanker nasofaring dengan infeksi virus Epstein-Barr (EBV), meskipun penyebab pastinya masih belum jelas.

7 dari 11 halaman

6. Kanker Usus Besar

Kanker ini menyerang organ usus besar dan sering menimbulkan gejala seperti diare, sembelit, dan penurunan berat badan secara drastis. Faktor risiko termasuk obesitas, pola makan rendah serat, dan kebiasaan merokok. Meski penyebab pastinya belum diketahui, para peneliti menyoroti mutasi genetik sebagai pemicu utama.

 

7. Kanker Pankreas

Kanker Pankreas adalah jenis kanker yang terjadi di pankreas, organ yang berfungsi menghasilkan enzim pencernaan dan hormon, seperti insulin. Penyebab pasti kanker pankreas belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor risiko yang umum meliputi merokok, obesitas, diabetes, dan riwayat keluarga dengan kanker.

Gejala kanker pankreas sering kali tidak muncul hingga stadium lanjut, tetapi dapat mencakup nyeri perut atau punggung, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kehilangan nafsu makan, dan jaundice (menguningnya kulit dan mata).

8. Kanker Otak

Kanker Otak, seperti glioblastoma, adalah tumor ganas yang muncul di otak dan sangat agresif. Penyebabnya juga tidak sepenuhnya jelas, tetapi beberapa faktor risiko termasuk paparan radiasi, riwayat keluarga, dan kondisi genetik tertentu.

Gejala kanker otak bervariasi tergantung pada lokasi tumor, tetapi bisa meliputi sakit kepala yang semakin parah, perubahan penglihatan atau pendengaran, kesulitan berbicara, kejang, dan perubahan perilaku atau fungsi kognitif. Deteksi dini sering kali sulit karena gejala dapat mirip dengan kondisi lain.

8 dari 11 halaman

Kanker menyerang organ apa saja?

Kanker dapat menyerang berbagai organ tubuh, termasuk paru-paru, payudara, usus besar, prostat, dan hati. Setiap jenis kanker memiliki lokasi dan karakteristik yang berbeda-beda.

9 dari 11 halaman

Kanker apa yang susah disembuhkan?

Kanker pankreas, kanker otak (seperti glioblastoma), dan kanker paru-paru sering dianggap sulit disembuhkan karena diagnosis yang sering terlambat dan kompleksitas pengobatannya.

10 dari 11 halaman

Kanker berawal dari apa?

Kanker berawal dari perubahan genetik dalam sel yang mengganggu pengaturan pertumbuhan dan pembelahan. Faktor penyebabnya meliputi paparan zat karsinogenik, infeksi virus, dan faktor genetik.

11 dari 11 halaman

Bisakah kanker sembuh tanpa kemo?

Beberapa jenis kanker dapat sembuh tanpa kemoterapi, terutama jika terdeteksi dini dan diobati dengan metode lain, seperti pembedahan, terapi radiasi, atau imunoterapi. Namun, keberhasilan pengobatan tergantung pada jenis kanker, stadium, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Video Terkini