Liputan6.com, Jakarta Shalat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki keutamaan istimewa dalam ajaran Islam. Dikerjakan pada waktu khusus yakni saat matahari mulai naik seukuran satu tombak (sekitar 2,5 meter) hingga menjelang waktu zawal atau saat matahari bergeser ke arah barat, shalat ini menjadi cara sempurna untuk memulai aktivitas pagi dengan keberkahan.
Sebagai shalat sunnah muakkad, atau shalat yang sangat dianjurkan, Shalat Dhuha dapat dilaksanakan minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Fleksibilitas jumlah rakaat ini memudahkan umat Muslim untuk tetap bisa menjalankannya di sela-sela kesibukan pagi hari, sambil tetap mendapatkan pahala dan keberkahan.
Para ulama menganjurkan untuk membaca surat-surat pilihan setelah Al-Fatihah dalam pelaksanaan Shalat Dhuha, di antaranya adalah surat As-Syamsu dan Ad-Dhuha, atau kombinasi surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas. Pemilihan surat-surat ini tentu memiliki hikmah tersendiri dan dapat menambah kesempurnaan dalam pelaksanaan ibadah sunnah yang mulia ini.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai bacaan doa sholat Dhuha dan artinya serta tata caranya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (3/11/2024).
Bacaan Niat Sholat Dhuha
Setelah mengetahui sholat Dhuha berapa rakaat, anda perlu mengetahui bacaan niatnya. Berikut penjelasannya:
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Bahasa Latinnya: Ushalli Sunntadh-dhuha rak'ataini mustaqbillal kiblati adda’an lillahi ta'ala
Artinya:
"Aku niat sholat dhuha dua rakaat dengan menghadap ke kiblat, karena Allah ta'ala."
Advertisement
Tata Cara Sholat Dhuha
Berikut ini tata cara lengkap sholat Dhuha yang bisa dihafalkan oleh umat Muslim, yaitu:
- Mengucapkan niat sholat dhuha dua rakaat. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram dan dengan mengucap takbir "Allahu akbar"
- Membaca surah Al-Fatihah, kemudian membaca salah satu surah dalam Al-Quran. Bacaan surat dalam sholat dhuha pada rakaat pertama sebaiknya Asy-Syams dan pada rakaat kedua Ad-Dhuha, sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.
- Rukuk
- Itidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua
- Melakukan hal yang sama seperti rakaat pertama (mulai dari baca Al-Fatihah hingga sujud kedua)
- Duduk tasyahud akhir dan salam pada rakaat kedua.
- Setelah melaksanakan sholat dhuha, biasanya dilanjutkan dengan membaca doa.
Doa sholat dhuha dan artinya
1. Menurut Riwayat Imam Nasa’i
Doa setelah Dhuha yang pertama seperti diriwayatkan An Nasa’i dari Aisyah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
Rasulullah SAW telah sholat Dhuha, kemudian beliau bersabda (dengan doa):
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Arab Latin: Allahummaghfirli wa tub 'alayya innaka antat tawwabur rohimu.
Artinya: “ Ya Allah, ampunilah aku dan maafkan lah aku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Pengampun).”
Rasulullah Saw mengucapkan doa tersebut sampai seratus kali.
2. Paling Umum Dipanjatkan
Adapun doa sholat dhuha dan artinya yang umum dipanjatkan oleh umat Muslim adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ اَللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ ثُمَّ يَقُوْلُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Arab Latin: Allahumma innadh dhuhaa'a dhuhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wa quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal 'ishmata 'ishmatuka. Allahumma in kaana rizqii fis samaa 'i fa anzilhu wain kaana fil ardhi fa akhrijhu wa in kaana mu'siran fa yassirhu wain kaana haraaman fa thahhrihu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bihaqqi dhuhaa 'ika wa bahaa 'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika aatinii maa aataita bihi 'ibaadakash shaalihiin.
Artinya: "Ya Allah, sesunguhnya dhuha ini adalah dhuha-Mu, semua keagungan adalah keagungan-Mu, semua keindahan adalah keindahan-Mu, semua perlindungan adalah perlindungan-Mu, dan semua kekuatan adalah kekuatan-Mu. Ya Allah, jika rezeki hambaMu ini ada di langit, turunkan lah, jika (tertanam) di dalam bumi, keluarkan lah, jika rezeki itu sulit dirahi, mudahkan lah, jika haram, sucikanlah, dan jika masih jauh, dekatkanlah dengan kebenaran Dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, dan kekuatan-Mu. Dan karuniakan lah kepada hamba-Mu ini (rezeki) yang telah Engkau anugerahkan kepada hamba-hambaMu yang saleh."
3. Untuk Memohon Ampun
Doa setelah Dhuha juga dapat dipanjatkan bagi hamba Allah yang ingin memohon ampunan. Berikut bacaannya:
اَللَّهُمَّ لَكَ اْلحَمْدُ، أَصْبَحْتُ عَبْدَكَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ، خَلَقْتَنِيْ وَلَمْ أَكُ شَيْئاً، اَسْتَغْفِرُكَ لِدِيْنِيْ، فَإِنَّهُ قَدْ اَرْهَقَتْنِيْ ذُنُوْبِيْ، وَ أَحَاطَتْ بِيْ، إِلاَّ أَنْ تَغْفِرَهَا، فَاغْفِرْهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Arab Latin: Allahumma lakal hamdu, ashbahtu 'abdaka 'ala ahdika wa wa'dika kholaqtani wa lam aku syaia, astaghfiruka lidini fa innahu qod arhaqotni dzunubi wa ahathot bi illa taghfirha faghfirha ya arhamar rahimin.
Artinya: "Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Aku memasuki waktu pagi sebagai hamba-Mu untuk memenuhi janji-janji-Mu. Engkau menciptakan aku sementara aku bukan apa-apa. Aku memohon ampunan kepada-Mu untuk agamaku, sesungguhnya dosa-dosaku telah membebaniku dan telah meliputiku kecuali Engkau memaafkannya, maka maafkanlah wahai Dzat paling penyayang di antara para penyayang."
Advertisement
Waktu Melaksanakan Sholat Dhuha
Waktu sholat dhuha dijelaskan di dalam sebuah hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim;
“Sholatu al-‟awwabin hina tarmudhu alfishal”
Artinya : "Waktu mengerjakan sholat „awwan (dhuha) adalah ketika hari panas."
Tak hanya itu, Syekh Hasan bin ‘Ammar dalam kitab Maraqil Falah, menyebutkan dhuha adalah nama waktu yang diawali dengan naiknya matahari hingga sebelum tergelincir. Hal ini dilandaskan dari hadis yang diriwayatkan dari dari Amr bin Abasah, Rasulullah bersabda:
"Kerjakan sholat Subuh kemudian tinggalkan sholat hingga matahari terbit, sampai matahari meninggi. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud." (HR. Muslim)
Sedangkan, Syekh Muhammad bin Abdullah Al-Kharasyi Al-Maliki dalam Syarh Mukhtashar Khalil, menerangkan terdapat tiga waktu antara terbit hingga tergelincirnya matahari. Yang pertama, adalah dhohwah, yaitu waktu saat matahari terbit hingga naik. Kedua, waktu sholat dhuha, yaitu waktu ketika naiknya matahari hingga tepat di atas langit. Ketiga, waktu sholat dhuha yang dimulai sejak habis waktu duha hingga tergelincir matahari.
Namun, waktu terbaik atau utama mengerjakan sholat dhuha adalah di waktu yang akhir atau seperempat siang, yaitu dalam keadaan yang semakin panas. Itu sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam.
“Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan sholat dhuha (di awal pagi). Dia berkata,
“Tidakkah mereka mengetahui bahwa sholat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘(Waktu terbaik) shalat awwabin (shalat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari’.” (HR. Muslim)
Waktu sholat dhuha penting untuk diketahui, karena terdapat waktu-waktu khusus kala umat Islam dilarang mengerjakan sholat. Waktu-waktu itu adalah:
- Setelah sholat subuh sampai matahari naik sekitar satu anak panah,
- Waktu matahari tepat di atas kepala sampai waktu dzuhur,
- Waktu matahari berwarna kekuningan (setelah ashar) sampai terbenamnya matahari.
Lalu, kapan tepatnya waktu sholat dhuha? Waktu awal duha adalah waktu syuruq (terbitnya matahari) ditambah 15 hingga 20 menit. Misalnya, jika waktu syuruq (terbit) adalah pukul 05.53, maka setelah ditambah 20 menit waktu sholat dhuha-nya adalah pukul 06.13. Demikian pula menentukan waktu akhir sholat dhuha, yaitu sekitar 15 menit sebelum sholat dzuhur. Cara lainnya adalah melihat bayangan suatu benda. Jika panjang bayangan sudah sama dengan tinggi bendanya, maka berarti sudah masuk waktu sholat dhuha. Hanya saja, cara terakhir ini sangat bergantung pada cuaca dan kondisi matahari sehingga kurang praktis atau tidak dapat dipakai sewaktu-waktu.