Liputan6.com, Jakarta Di tengah persaingan ketat menuju kursi Bupati Indramayu, Lucky Hakim dan Nina Agustina saling melontarkan tuduhan serius yang memanaskan suhu politik di wilayah tersebut. Lucky Hakim, yang kini mencalonkan diri sebagai bupati, mengklaim bahwa dirinya sedang dihadapkan pada upaya kriminalisasi yang diduga dirancang oleh pihak lawan untuk menjegal langkahnya. Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram, Lucky menyebutkan bahwa ia mungkin akan dijebak dalam kasus narkoba, sebuah rencana yang ia yakini bertujuan merusak citranya sebagai calon pemimpin.
Di sisi lain, Nina Agustina, petahana Bupati Indramayu, mengaku mengalami pengadangan saat berkampanye di Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra. Nina menyebut sekelompok orang yang diduga pendukung paslon lain mencoba menghadang mobilnya, memicu ketegangan di antara pendukung kedua belah pihak. Ia bahkan meminta Lucky untuk tidak memprovokasi warga Indramayu melalui tim pendukungnya. Saling tuding di antara kedua kandidat ini pun semakin mempertegas ketegangan politik yang terjadi jelang pemilihan di Indramayu.
1. Ancaman Kriminalisasi yang Dihadapinya
Calon Bupati Indramayu nomor urut 2, Lucky Hakim, mengungkapkan ancaman kriminalisasi yang diduga dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk menjegal langkah politiknya. Pada video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Lucky menyebut ada rencana untuk menjeratnya dalam kasus narkoba. Dugaan ini ia anggap sebagai upaya untuk merusak citranya menjelang pemilihan bupati.
"Saya buat video ini sebagai antisipasi, karena saya tahu, saya ini sedang dalam proses untuk dikriminalisasi, akan dijebak," ujarnya dalam video tersebut, yang diunggah pada Kamis (31/10/2024).
Lucky merasa tindakan ini sebagai cara lawan politiknya untuk merusak popularitasnya yang semakin meningkat di kalangan masyarakat Indramayu.
Advertisement
2. Dugaan Jebakan Narkoba
Menurut Lucky Hakim, ancaman kriminalisasi ini tidak hanya sekadar ancaman verbal. Dalam keterangannya, ia menjelaskan adanya rencana untuk meletakkan narkoba di mobilnya, yang kemudian akan diikuti dengan razia besar-besaran oleh pihak berwenang. Hal ini, menurut Lucky, dapat langsung dipublikasikan oleh media massa, terlepas dari terbukti atau tidaknya ia terlibat dalam kasus tersebut.
“Terlepas saya terbukti menggunakan atau tidak, yang penting mereka sudah keburu masukin beritanya ke media,” ungkap Lucky, dikutip dari Liputan6.com.
Lucky menganggap bahwa ini adalah taktik untuk merusak reputasinya di hadapan publik, khususnya warga Indramayu yang telah mendukungnya sebagai calon bupati.
3. Alasan di Balik Ancaman Kriminalisasi
Lucky menyebutkan bahwa ancaman ini mungkin terkait dengan keberaniannya mengungkap kekayaan para pejabat yang dianggapnya tidak wajar, terutama di wilayah Indramayu. Ia menyoroti kesenjangan antara gaya hidup mewah para pejabat dengan kondisi ekonomi masyarakat yang masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan. Menurut Lucky, keberaniannya membuka topik tersebut tampaknya tidak diterima oleh beberapa pihak yang merasa terusik.
"Ini terjadi karena saya suka membongkar soal pendapatan pejabat yang mewah," ungkapnya dalam video tersebut.
Lucky berpendapat bahwa popularitasnya yang meningkat semakin membuat lawan politiknya khawatir akan peluangnya untuk menang. Ia percaya bahwa ancaman kriminalisasi ini hanyalah salah satu strategi untuk merusak citra baiknya.
Advertisement
4. Insiden Pengadangan Nina Agustina saat Kampanye
Di sisi lain, calon petahana Bupati Indramayu, Nina Agustina, juga mengalami insiden yang meresahkan saat kampanye di Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra, pada Jumat (1/11/2024). Saat konferensi pers yang digelar pada Sabtu (2/11/2024), Nina menceritakan pengalamannya dihadang oleh sekelompok orang yang diduga pendukung calon lain. Menurut Nina, ini bukan kali pertama ia mengalami pengadangan saat berkampanye.
Nina menjelaskan bahwa aksi pengadangan ini dilakukan dengan cara mengepung mobil dan motornya, hingga hampir terjadi bentrokan antara kedua kubu. Nina menyebut bahwa insiden semacam ini telah terjadi beberapa kali selama masa kampanye.
5. Tudingan kepada Lucky Hakim
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Nina menuding sosok Lucky Hakim di balik peristiwa pengadangan mobil dan motornya saat kampanye.
Setelah kejadian pengadangan tersebut, Nina Agustina segera turun dari mobilnya untuk menenangkan para pendukungnya yang terlihat mulai terpancing emosi. Ia meminta mereka untuk tidak terprovokasi demi menjaga ketertiban kampanye. Nina juga menyebut bahwa kejadian ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pihak lawan mungkin berusaha mencari celah untuk mendiskualifikasinya dari pencalonan.
Nina berencana membawa kasus ini ke ranah hukum dengan melaporkannya kepada pihak berwenang. Ia mengaku khawatir akan keselamatan dirinya dan para relawan. Nina menganggap laporan ini penting untuk menghindari kemungkinan adanya provokasi yang bisa berdampak buruk pada keamanan tim kampanyenya.
Advertisement