Sukses

Panduan Lengkap Sholat Ied, Tata Cara, Bacaan, dan Amalan Sunnah yang Perlu Diketahui

Pelajari tuntunan lengkap pelaksanaan sholat Ied beserta bacaan doa, tata cara, dan amalan sunnah sebelum dan sesudahnya. Dilengkapi dengan dalil yang shahih untuk panduan ibadah yang lebih sempurna.

Liputan6.com, Jakarta Sholat Ied merupakan salah satu ibadah istimewa dalam Islam yang dilaksanakan pada dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Ibadah ini memiliki kedudukan khusus, di mana para ulama berbeda pendapat tentang hukumnya. Menurut mazhab Hanafi, sholat Ied hukumnya wajib, sementara mazhab Hanbali memandangnya sebagai fardu. Adapun mazhab Maliki dan Syafi'i mengatakan bahwa sholat Ied adalah Sunnah Al-Mu'akkadah.

Meski terdapat perbedaan pendapat tentang hukumnya, semua ulama sepakat bahwa sholat Ied sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar. Ibadah ini menjadi simbol persatuan umat Islam dan momentum untuk saling memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan atau dalam rangka merayakan hari raya kurban.

Agar pelaksanaan sholat Ied dapat dilakukan dengan sempurna, penting bagi kita untuk memahami tata cara, bacaan, serta amalan-amalan sunnah yang menyertainya, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (4/11/2024).

2 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Ied

Sholat Ied memiliki kekhususan dalam tata cara pelaksanaannya yang berbeda dengan sholat wajib maupun sholat sunnah lainnya. Dilaksanakan sebanyak dua rakaat, sholat ini memiliki tambahan takbir yang menjadi ciri khasnya - tujuh kali takbir di rakaat pertama dan lima kali di rakaat kedua, di luar takbiratul ihram dan takbir intiqal. Meski tidak memerlukan azan dan iqamah, pelaksanaan sholat Ied tetap membutuhkan ketelitian dalam mengikuti tuntunan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Berikut adalah panduan lengkap tata cara pelaksanaan sholat Ied yang dapat Anda ikuti untuk mendapatkan kesempurnaan dalam beribadah.

Waktu Pelaksanaan

Waktu sholat Ied dimulai setelah terbitnya matahari (sekitar 15-20 menit setelah syuruq) hingga sebelum matahari tergelincir (zhuhur).

Rakaat Pertama

1. Niat Sholat Ied

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا/مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li'idil fithri rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman/ma'muuman lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala"

2. Takbiratul Ihram

Mengucapkan:

اللهُ اَكْبَرُ

Allahu Akbar

3. Doa Iftitah

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفاً مُسْلِماً، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ، إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ، وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

4. Takbir Tambahan

Melakukan 7 kali takbir tambahan. Setiap jeda antara takbir, membaca tasbih:

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Subhanallahi wal hamdulillahi wa laa ilaaha illallahu wallahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhiim

5. Membaca Al-Fatihah

6. Membaca Surat Al-A'la

7. Rukuk dengan Tuma'ninah

Membaca tasbih rukuk 3 kali:

سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'azhiimi wa bihamdihi

8. I'tidal dengan Tuma'ninah

Membaca:

رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْت مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

9. Sujud dengan Tuma'ninah

Membaca tasbih sujud 3 kali:

سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdihi

Rakaat Kedua

1. Takbir Tambahan

Melakukan 5 kali takbir tambahan dengan membaca tasbih di antara takbir seperti pada rakaat pertama

2. Membaca Al-Fatihah

3. Membaca Surat Al-Ghasyiyah

4. Rukuk dan seterusnya sama seperti rakaat pertama

5. Tasyahud Akhir

Membaca tasyahud lengkap:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إنَّك حَمِيدٌ مَجِيدٌ

6. Salam

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله

Assalamu'alaikum wa rahmatullah

Perbedaan dengan Sholat Biasa

  • Adanya takbir tambahan (7 kali di rakaat pertama dan 5 kali di rakaat kedua)
  • Tidak ada azan dan iqamah
  • Disunnahkan membaca surat Al-A'la pada rakaat pertama dan Al-Ghasyiyah pada rakaat kedua
  • Dilaksanakan berjamaah di tempat terbuka (lapangan) atau masjid
  • Diakhiri dengan dua khutbah setelah sholat
3 dari 4 halaman

Amalan Sunnah Sebelum Sholat Ied

Dalam rangkaian ibadah sholat Ied, terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum berangkat ke tempat sholat. Amalan-amalan ini bukan sekadar tradisi, tetapi memiliki landasan kuat dari Al-Qur'an dan Hadits, serta telah dipraktikkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Dengan melaksanakan amalan-amalan sunnah ini, kita dapat memaksimalkan nilai ibadah dan mendapatkan keberkahan di hari yang istimewa tersebut.

1. Mandi dan Bersuci

Disunnahkan untuk mandi sebelum berangkat sholat Ied. Hal ini berdasarkan riwayat dari Said bin Jubair yang mengatakan bahwa tiga hal yang termasuk sunnah pada hari raya adalah mandi, makan sebelum berangkat, dan berjalan kaki menuju tempat sholat. Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu' menyebutkan:

"Para ulama sepakat bahwa disunnahkan mandi untuk sholat dua hari raya."

2. Memakai Pakaian Terbaik

Dianjurkan mengenakan pakaian terbaik dan berhias diri dengan cara yang diperbolehkan syariat. Hal ini berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَلْبَسُ بُرْدَةً حَمْرَاءَ فِي الْعِيدَيْنِ

"Bahwasanya Nabi SAW mengenakan burdah (jubah) merah pada dua hari raya." (HR. Ibnu Majah)

3. Makan Sebelum Sholat Idul Fitri

Khusus untuk Idul Fitri, dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat sholat. Hal ini berdasarkan hadits dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ وَيَأْكُلُهُنَّ وِتْرًا

"Rasulullah SAW tidak berangkat pada hari Idul Fitri hingga beliau makan beberapa butir kurma, dan beliau memakannya dalam jumlah ganjil." (HR. Bukhari)

4. Bertakbir Sepanjang Jalan

Disunnahkan mengumandangkan takbir sejak keluar rumah hingga imam memulai sholat, berdasarkan firman Allah SWT:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ

"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu." (QS. Al-Baqarah: 185)

Lafaz takbir yang ma'tsur adalah:

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

5. Berjalan Kaki dan Mengambil Rute Berbeda

Dianjurkan untuk berjalan kaki ke tempat sholat dan mengambil rute yang berbeda saat pulang, berdasarkan hadits dari Jabir bin Abdullah radhiallahu 'anhu:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

"Nabi SAW ketika hari raya mengambil jalan yang berbeda (saat pergi dan pulang)." (HR. Bukhari)

Juga didukung oleh hadits dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

"Rasulullah SAW biasa berangkat sholat Ied dengan berjalan kaki dan pulang dengan berjalan kaki." (HR. Ibnu Majah)

Hikmah dari mengambil jalan yang berbeda antara pergi dan pulang adalah:

  • Memperbanyak tempat yang menjadi saksi ibadah
  • Menampakkan syiar Islam di berbagai tempat
  • Memperbanyak kesempatan untuk bertemu dengan sesama muslim
  • Memberikan kesempatan berbagi salam dan kebahagiaan dengan lebih banyak orang
4 dari 4 halaman

Amalan Sunnah Setelah Sholat Ied

Setelah menunaikan sholat Ied, terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan guna menyempurnakan ibadah dan memaksimalkan keberkahan hari raya. Amalan-amalan ini merupakan bagian dari syiar Islam yang mengajarkan tentang pentingnya menjaga hubungan dengan Allah (hablum minallah) sekaligus hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas). Berikut adalah amalan-amalan sunnah yang dianjurkan setelah sholat Ied beserta dalil-dalilnya:

1. Mendengarkan Khutbah

Meski tidak wajib seperti sholat Jumat, mendengarkan khutbah Ied sangat dianjurkan. Hal ini berdasarkan hadits dari Abdullah bin Sa'ib radhiallahu 'anhu:

شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِيدَ فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ قَالَ إِنَّا نَخْطُبُ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجْلِسَ لِلْخُطْبَةِ فَلْيَجْلِسْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَذْهَبَ فَلْيَذْهَبْ

"Aku menghadiri sholat Ied bersama Rasulullah SAW. Setelah selesai sholat, beliau bersabda: 'Kami akan berkhutbah, maka siapa yang ingin duduk untuk mendengarkan khutbah, duduklah, dan siapa yang ingin pergi, silahkan pergi.'" (HR. Abu Dawud)

2. Bersilaturahmi

Setelah sholat Ied, dianjurkan untuk:

a. Saling mengucapkan selamat, sebagaimana diriwayatkan dari Jubair bin Nufair:

كَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا الْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ: تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكَ

"Para sahabat Nabi SAW apabila bertemu di hari raya, mereka saling mengucapkan 'Taqabbalallahu minna wa minkum' (Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian)." (HR. Ahmad)

b. Mengunjungi kerabat dan tetangga, berdasarkan firman Allah SWT:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ

"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat..." (QS. An-Nisa: 36)

3. Memperbanyak Sedekah

Dianjurkan untuk memperbanyak sedekah dan berbagi kebahagiaan dengan sesama, terutama kepada kaum dhuafa. Allah SWT berfirman:

وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ

"Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah." (QS. Al-Baqarah: 110)

4. Menjaga Hubungan Baik dan Saling Memaafkan

Di hari yang fitri ini, dianjurkan untuk:

  1. Mempererat tali persaudaraan
  2. Menjalin kembali hubungan yang terputus
  3. Saling memaafkan atas kesalahan yang pernah terjadi

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh." (QS. Al-A'raf: 199)

5. Bersyukur dan Berdzikir

Dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan syukur atas nikmat yang telah Allah berikan, terutama nikmat bisa menunaikan ibadah puasa dan merayakan hari raya. Allah SWT berfirman:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185)

Semua amalan sunnah setelah sholat Ied ini memiliki nilai-nilai sosial yang tinggi dan mencerminkan kesempurnaan ajaran Islam yang tidak hanya mengatur hubungan vertikal dengan Allah SWT, tetapi juga hubungan horizontal dengan sesama manusia.

Semoga panduan ini bermanfaat untuk pelaksanaan sholat Ied yang lebih baik dan khusyuk. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku saat melaksanakan ibadah berjamaah di tempat umum.